Latest Products
Kalajengking, Obat Stroke, Jantung dan Hati

Kalajengking, Obat Stroke, Jantung dan Hati


Singapura(MedanPunya.Com) Para peneliti kesehatan di Singapura berhasil menemukan cara ampuh untuk mengatasi penyakit gangguan peredaran darah yang menyebabkan penyakit Stroke, Jantung ataupun Sirosis Hati. Prof Gopalakrishnakone, PhD, DSc dari Fakultas Kedokteran National University of Singapore mengatakan, racun kalajengking bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pengobatan, diantaranya sebagai penghilang rasa sakit, pereda ketegangan otot, antikanker, antimikroba, dan antikejang.

Bahkan sejumlah obat yang menggunakan bisa dan racun telah berhasil diproduksi, misalnya racun botulinum dari bakteri anaerobik yang mencemari makanan kaleng, terapi strabismus (mata juling), blepharospasm (kejang kelopak mata), dan vagisnismus (kekejangan otot vagina) serta Arvin yang berasal dari bisa ular digunakan untuk mengatasi gangguan penggumpalan darah.

Saat ini, hasil kajian Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui peredaran empat obat berbahan dasar racun, baik bisa ular, kalajengking, laba-laba, maupun kerang kerucut. Obat tersebut diantaranya, aggrostatin untuk mengobati angina, captopril untuk tekanan darah tinggi, conotoxin untuk anestesi saraf tulang belakang, dan chlorotoxin untuk pengobatan tumor otak.

Sementara Dr William Adi Teja, MMed dari Klinik Utomo Chinese Medical Center, Jakarta mengatakan, “Hewan-hewan merayap ampuh untuk mengobati
penyumbatan pembuluh darah kronis. Obat-obat dari bahan herbal atau hewan lain tak mampu, tapi binatang merayap ini dapat mengobati keluhan akibat
penyumbatan darah,” Menurutnya, dalam memanfaatkan kalajengking untuk terapi pengobatan, sangat dilarang mengonsumsi secara langsung sebelum racunnya di netralisir.

“Sejauh pengamatan dan pengalaman selama ini, cara untuk menetralisasi racun kalajengking adalah dengan memasaknya bersama jahe. Setelah itu, kalajengking tidak dianjurkan untuk dimasak kembali. Hal ini untuk mencegah hilangnya zat-zat aktif yang terkandung dalam hewan ini. Setelah itu, dianjurkan hewan ini segera dikeringkan atau diblender menjadi bubuk,” papar Dr William.

Secara empiris, kata Dr William, pasiennya sembuh dari gangguan penyempitan pembuluh darah setelah sebulan mengonsumsi bubuk kalajengking sebanyak 0,3 gram sehari. Menurut dia, dosis tersebut akan diturunkan apabila kondisi pasien mulai membaik.

Ia juga sangat jarang memberi ramuan kalajengking dalam bentuk tunggal kepada pasiennya. Seperti penyakit Sirosis Hati, bubuk Kalajengking dikombinasi dengan berbagai macam herbal dan hewan lain, seperti batok penyu, alang-alang, kunyit, dan 0,2 gram bubuk kalajengking. ”Pemakaian kalajengking pada kasus sirosis hati berfungsi untuk menggempur hati yang mulai mengeras.”***Rp/bs

Singapura(MedanPunya.Com) Para peneliti kesehatan di Singapura berhasil menemukan cara ampuh untuk mengatasi penyakit gangguan peredaran darah yang menyebabkan penyakit Stroke, Jantung ataupun Sirosis Hati. Prof Gopalakrishnakone, PhD, DSc dari Fakultas Kedokteran National University of Singapore mengatakan, racun kalajengking bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pengobatan, diantaranya sebagai penghilang rasa sakit, pereda ketegangan otot, antikanker, antimikroba, dan antikejang.

Bahkan sejumlah obat yang menggunakan bisa dan racun telah berhasil diproduksi, misalnya racun botulinum dari bakteri anaerobik yang mencemari makanan kaleng, terapi strabismus (mata juling), blepharospasm (kejang kelopak mata), dan vagisnismus (kekejangan otot vagina) serta Arvin yang berasal dari bisa ular digunakan untuk mengatasi gangguan penggumpalan darah.

Saat ini, hasil kajian Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui peredaran empat obat berbahan dasar racun, baik bisa ular, kalajengking, laba-laba, maupun kerang kerucut. Obat tersebut diantaranya, aggrostatin untuk mengobati angina, captopril untuk tekanan darah tinggi, conotoxin untuk anestesi saraf tulang belakang, dan chlorotoxin untuk pengobatan tumor otak.

Sementara Dr William Adi Teja, MMed dari Klinik Utomo Chinese Medical Center, Jakarta mengatakan, “Hewan-hewan merayap ampuh untuk mengobati
penyumbatan pembuluh darah kronis. Obat-obat dari bahan herbal atau hewan lain tak mampu, tapi binatang merayap ini dapat mengobati keluhan akibat
penyumbatan darah,” Menurutnya, dalam memanfaatkan kalajengking untuk terapi pengobatan, sangat dilarang mengonsumsi secara langsung sebelum racunnya di netralisir.

“Sejauh pengamatan dan pengalaman selama ini, cara untuk menetralisasi racun kalajengking adalah dengan memasaknya bersama jahe. Setelah itu, kalajengking tidak dianjurkan untuk dimasak kembali. Hal ini untuk mencegah hilangnya zat-zat aktif yang terkandung dalam hewan ini. Setelah itu, dianjurkan hewan ini segera dikeringkan atau diblender menjadi bubuk,” papar Dr William.

Secara empiris, kata Dr William, pasiennya sembuh dari gangguan penyempitan pembuluh darah setelah sebulan mengonsumsi bubuk kalajengking sebanyak 0,3 gram sehari. Menurut dia, dosis tersebut akan diturunkan apabila kondisi pasien mulai membaik.

Ia juga sangat jarang memberi ramuan kalajengking dalam bentuk tunggal kepada pasiennya. Seperti penyakit Sirosis Hati, bubuk Kalajengking dikombinasi dengan berbagai macam herbal dan hewan lain, seperti batok penyu, alang-alang, kunyit, dan 0,2 gram bubuk kalajengking. ”Pemakaian kalajengking pada kasus sirosis hati berfungsi untuk menggempur hati yang mulai mengeras.”***Rp/bs
Kalajengking, Obat Stroke, Jantung dan Hati
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7htcPScJKSG3i-6L1Ey-4lBto0n9iZs8XKdaw3lTtB01ShqbJCeTWVKX12ITkAi-bpPeSEjZO8mkQdrgkezrQ-EfJxWqSyxXeISg-V5zJgBF02zW5GEqk1c6kcIf8S4cX-2EYn0zHf1U3/s72-c/kalajengking.jpg
View detail
Khasiat Buah Jambu Biji

Khasiat Buah Jambu Biji




Jambu biji (Psidium guajava linn) berasal dari Amerika Tengah. Tanaman ini dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Umumnya ditanam di pekarangan dan di ladang-ladang. Pohon jambu biji merupakan tanaman perdu yang bercabang banyak, tingginya dapat mencapai 12 m. Besarnya buah bervariasi dari yang yang berdiameter 2,5 cm sampai dengan lebih dari 10 cm.

Jambu yang digemari oleh masyarakat umumnya yang berdaging lunak dan tebal, rasanya manis, berbiji sedikit dan buahnya berukuran besar. Beberapa jenis jambu biji yang diunggulkan antara lain jambu Pasar Minggu, Jambu Bangkok, jambu Palembang, jambu sukun, jambu apel, jambu sari, jambu merah dan jambu merah getas.

Di antara berbagai jenis buah, jambu biji mengandung vitamin C yang paling tinggi dan cukup mengandung vitamin A. Dibanding buah-buahan lainnya seperti jeruk manis yang mempunyai kandungan vitamin C 49 mg/100 gram bahan, kandungan vitamin C jambu biji 2 kali lipat. Vitamin C ini sangat baik sebagai zat antioksidan. Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada kulit dan daging bagian luarnya yang lunak dan tebal.
Kandungan vitamin C jambu biji mencapai puncaknya menjelang matang. Selain pemasok andal vitamin C, jambu biji juga kaya serat, khususnya pectin (serat larut air), yang dapat digunakan untuk bahan pembuat gel atau jeli. Manfaat pectin lainnya adalah untuk menurunkan kolesterol yaitu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh dan membantu pengeluarannya. Penelitian yang dilakukan Singh Medical Hospital and Research center Morrabad, India menunjukkan jambu biji dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah serta tekanan darah penderita hipertensi essensial.

Tabel Kandungan Gizi jambu biji dalam 100 gram
Kandungan Jumlah Kandungan Jumlah
Energi
Vitamin A
Protein
Vitamin B1
Lemak
Vitamin B2
Karbohidrat
49,00 ka
25 SI
0,90 gr
0,05 mg
0,30 gr
0,04 mg
12,20 gr
Vitamin C
Kalsium
Niacin
Fosfor
Serat
Besi
Air
87,00 mg
14,00 mg
1,10 mg
28,00 mg
5,60 gr
1,10 mg
86 gram
Bagian yg dapat dimakan 82 %

Jambu biji juga mengandung tannin, yang menimbulkan rasa sepat pada buah tetapi juga berfungsi memperlancar sistem pencernaan, sirkulasi darah, dan berguna untuk menyerang virus.


Kurangi resiko penyakit jantung sampai 16%

Jambu biji juga mengandung kalium yang berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat-zat gizi lainnya ke sel-sel tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan dan sel tubuh. Penelitian yang dilakukan Singh Medical Hospital & Research Centre Morabad , India menunjukkan bahwa jambu biji dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah serta tekanan darah penderita hipertensi. Karena kandungan likopen yang tinggi ini, di Indonesia jus buah jambu merah sering kali dipergunakan untuk meningkatkan kadar trombosit penderita penyakit demam berdarah. Menurut Dr. James Cerda dengan memakan jambu biji 0,5 - 1 kg / hari selama 4 minggu resiko terkena penyakit jantung dapat berkurang sebesar 16 %.

Dalam jambu biji juga ditemukan likopen yaitu zat non gizi potensial lain selain serat. Likopen adalah karatenoid (pigmen penting dalam tanaman) yang terdapat dalam darah (0,5 mol per liter darah) serta memiliki aktivitas anti oksidan. Riset-riset epidemologis likopen pada studi yang dilakukan peneliti Itali, mencakup 2.706 kasus kanker rongga mulut, tekek, kerongkongan, lambung, usus besar dan dubur, jika mengkonsumsi likopen yang meningkat, khususnya pada jambu biji yang daging buahnya berwarna merah, berbiji banyak dan berasa manis mempunyai efek memberikan perlindungan pada tubuh dari beberapa jenis kanker.

Disamping manfaat jambu biji untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah serta mencegah munculnya kanker, memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, meningkatkan kesehatan gusi, gigi dan pembuluh kapiler serta membantu penyerapan zat besi dan penyembuhan luka. Jambu biji juga berkhasiat anti radang, anti diare dan menghentikan pendarahan, misalnya pada penderita demam berdarah dengue (DHF).

Jambu Merah Tidak Bisa Sembuhkan DBD

Jambu merah dipercaya bisa meningkatkan kadar trombosit darah yang turun saat demam berdarah. Namun sebenarnya secara medis jambu merah tidak serta merta bisa menyembuhkan demam berdarah. "Jambu merah hanya untuk meningkatkan daya tubuh," kata Dian Afianti, dokter di Rumah Sakit Roemani, Semarang, Jawa Tengah.

Jadi bila anda menderita demam berdarah sebaiknya pengobatan medis tetap diperlukan. Lebih penting lagi sebaiknya cegah demam berdarah dengan menjaga kebersihan lingkungan serta memberantas sarang nyamuk dan jentik-jentiknya.



Jambu biji (Psidium guajava linn) berasal dari Amerika Tengah. Tanaman ini dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Umumnya ditanam di pekarangan dan di ladang-ladang. Pohon jambu biji merupakan tanaman perdu yang bercabang banyak, tingginya dapat mencapai 12 m. Besarnya buah bervariasi dari yang yang berdiameter 2,5 cm sampai dengan lebih dari 10 cm.

Jambu yang digemari oleh masyarakat umumnya yang berdaging lunak dan tebal, rasanya manis, berbiji sedikit dan buahnya berukuran besar. Beberapa jenis jambu biji yang diunggulkan antara lain jambu Pasar Minggu, Jambu Bangkok, jambu Palembang, jambu sukun, jambu apel, jambu sari, jambu merah dan jambu merah getas.

Di antara berbagai jenis buah, jambu biji mengandung vitamin C yang paling tinggi dan cukup mengandung vitamin A. Dibanding buah-buahan lainnya seperti jeruk manis yang mempunyai kandungan vitamin C 49 mg/100 gram bahan, kandungan vitamin C jambu biji 2 kali lipat. Vitamin C ini sangat baik sebagai zat antioksidan. Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada kulit dan daging bagian luarnya yang lunak dan tebal.
Kandungan vitamin C jambu biji mencapai puncaknya menjelang matang. Selain pemasok andal vitamin C, jambu biji juga kaya serat, khususnya pectin (serat larut air), yang dapat digunakan untuk bahan pembuat gel atau jeli. Manfaat pectin lainnya adalah untuk menurunkan kolesterol yaitu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh dan membantu pengeluarannya. Penelitian yang dilakukan Singh Medical Hospital and Research center Morrabad, India menunjukkan jambu biji dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah serta tekanan darah penderita hipertensi essensial.

Tabel Kandungan Gizi jambu biji dalam 100 gram
Kandungan Jumlah Kandungan Jumlah
Energi
Vitamin A
Protein
Vitamin B1
Lemak
Vitamin B2
Karbohidrat
49,00 ka
25 SI
0,90 gr
0,05 mg
0,30 gr
0,04 mg
12,20 gr
Vitamin C
Kalsium
Niacin
Fosfor
Serat
Besi
Air
87,00 mg
14,00 mg
1,10 mg
28,00 mg
5,60 gr
1,10 mg
86 gram
Bagian yg dapat dimakan 82 %

Jambu biji juga mengandung tannin, yang menimbulkan rasa sepat pada buah tetapi juga berfungsi memperlancar sistem pencernaan, sirkulasi darah, dan berguna untuk menyerang virus.


Kurangi resiko penyakit jantung sampai 16%

Jambu biji juga mengandung kalium yang berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat-zat gizi lainnya ke sel-sel tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan dan sel tubuh. Penelitian yang dilakukan Singh Medical Hospital & Research Centre Morabad , India menunjukkan bahwa jambu biji dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah serta tekanan darah penderita hipertensi. Karena kandungan likopen yang tinggi ini, di Indonesia jus buah jambu merah sering kali dipergunakan untuk meningkatkan kadar trombosit penderita penyakit demam berdarah. Menurut Dr. James Cerda dengan memakan jambu biji 0,5 - 1 kg / hari selama 4 minggu resiko terkena penyakit jantung dapat berkurang sebesar 16 %.

Dalam jambu biji juga ditemukan likopen yaitu zat non gizi potensial lain selain serat. Likopen adalah karatenoid (pigmen penting dalam tanaman) yang terdapat dalam darah (0,5 mol per liter darah) serta memiliki aktivitas anti oksidan. Riset-riset epidemologis likopen pada studi yang dilakukan peneliti Itali, mencakup 2.706 kasus kanker rongga mulut, tekek, kerongkongan, lambung, usus besar dan dubur, jika mengkonsumsi likopen yang meningkat, khususnya pada jambu biji yang daging buahnya berwarna merah, berbiji banyak dan berasa manis mempunyai efek memberikan perlindungan pada tubuh dari beberapa jenis kanker.

Disamping manfaat jambu biji untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah serta mencegah munculnya kanker, memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, meningkatkan kesehatan gusi, gigi dan pembuluh kapiler serta membantu penyerapan zat besi dan penyembuhan luka. Jambu biji juga berkhasiat anti radang, anti diare dan menghentikan pendarahan, misalnya pada penderita demam berdarah dengue (DHF).

Jambu Merah Tidak Bisa Sembuhkan DBD

Jambu merah dipercaya bisa meningkatkan kadar trombosit darah yang turun saat demam berdarah. Namun sebenarnya secara medis jambu merah tidak serta merta bisa menyembuhkan demam berdarah. "Jambu merah hanya untuk meningkatkan daya tubuh," kata Dian Afianti, dokter di Rumah Sakit Roemani, Semarang, Jawa Tengah.

Jadi bila anda menderita demam berdarah sebaiknya pengobatan medis tetap diperlukan. Lebih penting lagi sebaiknya cegah demam berdarah dengan menjaga kebersihan lingkungan serta memberantas sarang nyamuk dan jentik-jentiknya.
Khasiat Buah Jambu Biji
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpcw661p_BVhkIyD8IuC7Hv1oTbfmvseDQyNV9eTTgqIIoijlILHLD8ZueW0z0iWDcXeSb0vNTt03u0He8ouHx9HDOhvTCRQrf7AHXXfWZdt_dEVknW0Lf7WVtdw16x84aXOUt7ISLN6W3/s72-c/jambu+biki.jpg
View detail
Manfaat Pepaya untuk Obat

Manfaat Pepaya untuk Obat




Pepaya atau Carica papaya, Linn.
Familia : Cariccaceae

Pepaya (carica papaya) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Pepaya menyerupai palma, bunganya berwarna putih dan buahnya yang masak berwarna kuning kemerahan, rasanya seperti buah melon. Tinggi pohon pepaya dapat mencapai 8 sampai 10 meter dengan akar yang kuat. Helaian daunnya menyerupai telapak tangan manusia. Apabila daun pepaya tersebut dilipat menjadi dua bagian persis di tengah, akan nampak bahwa daun pepaya tersebut simetris. Rongga dalam pada buah pepaya berbentuk bintang apabila penampang buahnya dipoting melintang. Tanaman ini juga dibudidayakan di kebun-kebun luas karena buahnya yang segar dan bergizi.

Nama Lokal :
Papaw (Inggris), Pepaya (Indonesia), Gedang (Sunda); Betik, Kates, Telo gantung (Jawa);

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Batu ginjal, Hipertensi, Malaria, Sakit keputihan, Kekurangan ASI; Reumatik, Malnutrisi, Gangguan saluran kencing, haid berlebihan; Sakit Perut saat haid, Disentri, Diare, Jerawat, Ubanan;
1. Batu Ginjal (niersteen = Belanda)
  • Bahan: 7 lembar daun pepaya
  • Cara membuat dan menggunakan :
  • Memakai formula 3-5-7 plus, artinya :
  • Hari Pertama, 3 lembar daun pepaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus.
  • Hari Kedua, 5 lembar daun pepaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus.
  • Hari Ketiga, 7 lembar daun pepaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus.
  • Untuk menutupnya ditambah dengan minum air kelapa muda (degan=Jawa), yang dipilih dari buah kelapa hijau.
Catatan : bagi yang mengidap hipertensi tidak boleh minum resep ini.

2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
a. Bahan: 2 potong akar pepaya
  • Cara membuat: direbus dengan 1 liter air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring;
  • Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir

b. Bahan: 7 lembar daun atau bunga tapakdara
  • Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air dan dibiarkan beberapa saat dan disaring
  • Cara menggunakan: diminum menjelang tidur.

3. Malaria
  • Bahan: 1 lembar daun pepaya, tempe busuk sebesar ibu jari, garam secukupnya.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian diperas dan disaring untuk diambil airnya.
  • Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari selama 7 hari berturut-turut.

4. Sakit Keputihan
  • Bahan: 1 lembar daun pepaya, 1 potong akar rumput alang-alang, adas pulosari secukupnya.
  • Cara membuat: daun pepaya dicincang halus, kemudian direbus bersama bahan lainnya dengan 1,5 liter air sampai mendidih dan disaring
  • Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas dan dilakukan secara teratur.

5. Kekurangan ASI
  • Bahan: buah pepaya yang masih hijau (muda) tanpa dikuliti.
  • Cara membuat: buah pepaya tersebut dibelah menjadi 2 bagian, sebagian direbus dengan air dan sebagian yang lain menggunakan cuka.
  • Cara menggunakan: air rebusan tersebut diminum 2-3 sendok teh sehari dan dilakukan secara teratur.

6. Reumatik
a. Bahan: buah pepaya, 2 butir telur ayam kampung;
  • Cara membuat: buah pepaya dipotong penampangnya kemudian telur dimasukkan dalam pepaya melalui lubang yang telah dibuat dengan memotong penampang tadi, ditutup kembali rapat-rapat dan dibakar hingga telur yang ada di dalamnya masak
  • Cara menggunakan: telur yang sudah masak tersebut dimakan pagi dan sore

b. Bahan: 2 potong akar pepaya, 1 lembar daun pepaya;
  • Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian direbus dengan 1 liter air sampai mendidih dan disaring.
  • Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas pada sore hari.

7. Malnutrisi (gejala kekurangan salah satu zat makanan pada balita)
a. Bahan: 2 lembar daun pepaya, 3 tangkai daun dadap serep, kapur sirih secukupnya.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus.
  • Cara menggunakan: dipergunakan sebagai bedak dan dioleskan pada perut balita yang sakit.

b. Bahan: 1 lembar daun pepaya
  • Cara membuat: direbus dengan 1,5 gelas air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya
  • Cara menggunakan: diminumkan pada balita 2 sendok makan setiap hari.

8. Gangguan saluran kencing
  • Bahan: 3 potong akar pepaya
  • Cara membuat: direbus dengan 1 liter air air sampai mendidih, kemudian disaring.
  • Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 0,5 gelas.

9. Haid berlebihan
Bahan: buah pepaya yang masih hijau (muda)
Cara membuat: direbus dengan air sampai masak.
Cara menggunakan: dimakan dagingnya.

10. Sakit perut pada waktu haid
  • Bahan: 1 lembar daun pepaya, buah asam dan garam secukupnya
  • Cara membuat: daun pepaya ditumbuk halus, dicampur dengan bahan lainnya sampai merata dan ditambah air sampai merata dan ditambah air masak secukupnya, kemudian diperas dan disaring.
  • Cara menggunakan: diminum pada saat haid.

11. Disentri
  • Bahan: 2 lembar daun pepaya dan 1 sendok teh bubuk kopi.
  • Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring.
  • Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 cangkir.

12. Diare
a. Bahan: 7-10 biji buah pepaya
  • Cara membuat: biji pepaya dicuci bersih dan dikunyah.
  • Cara menggunakan: Ditelan atau dimakan 1 kali sehari

b. Bahan: 1 lembar daun pepaya dan 1 sendok minyak kelapa
  • Cara membuat: direbus dengan air dan diberi minyak kelapa sebanyak 1 sendok
  • Cara menggunakan: daun pepaya yang sudah menjadi layu dan lemas itu dalam keadaan masih hangat ditempelkan pada perut si sakit.



Pepaya atau Carica papaya, Linn.
Familia : Cariccaceae

Pepaya (carica papaya) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Pepaya menyerupai palma, bunganya berwarna putih dan buahnya yang masak berwarna kuning kemerahan, rasanya seperti buah melon. Tinggi pohon pepaya dapat mencapai 8 sampai 10 meter dengan akar yang kuat. Helaian daunnya menyerupai telapak tangan manusia. Apabila daun pepaya tersebut dilipat menjadi dua bagian persis di tengah, akan nampak bahwa daun pepaya tersebut simetris. Rongga dalam pada buah pepaya berbentuk bintang apabila penampang buahnya dipoting melintang. Tanaman ini juga dibudidayakan di kebun-kebun luas karena buahnya yang segar dan bergizi.

Nama Lokal :
Papaw (Inggris), Pepaya (Indonesia), Gedang (Sunda); Betik, Kates, Telo gantung (Jawa);

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Batu ginjal, Hipertensi, Malaria, Sakit keputihan, Kekurangan ASI; Reumatik, Malnutrisi, Gangguan saluran kencing, haid berlebihan; Sakit Perut saat haid, Disentri, Diare, Jerawat, Ubanan;
1. Batu Ginjal (niersteen = Belanda)
  • Bahan: 7 lembar daun pepaya
  • Cara membuat dan menggunakan :
  • Memakai formula 3-5-7 plus, artinya :
  • Hari Pertama, 3 lembar daun pepaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus.
  • Hari Kedua, 5 lembar daun pepaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus.
  • Hari Ketiga, 7 lembar daun pepaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus.
  • Untuk menutupnya ditambah dengan minum air kelapa muda (degan=Jawa), yang dipilih dari buah kelapa hijau.
Catatan : bagi yang mengidap hipertensi tidak boleh minum resep ini.

2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
a. Bahan: 2 potong akar pepaya
  • Cara membuat: direbus dengan 1 liter air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring;
  • Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir

b. Bahan: 7 lembar daun atau bunga tapakdara
  • Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air dan dibiarkan beberapa saat dan disaring
  • Cara menggunakan: diminum menjelang tidur.

3. Malaria
  • Bahan: 1 lembar daun pepaya, tempe busuk sebesar ibu jari, garam secukupnya.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian diperas dan disaring untuk diambil airnya.
  • Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari selama 7 hari berturut-turut.

4. Sakit Keputihan
  • Bahan: 1 lembar daun pepaya, 1 potong akar rumput alang-alang, adas pulosari secukupnya.
  • Cara membuat: daun pepaya dicincang halus, kemudian direbus bersama bahan lainnya dengan 1,5 liter air sampai mendidih dan disaring
  • Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas dan dilakukan secara teratur.

5. Kekurangan ASI
  • Bahan: buah pepaya yang masih hijau (muda) tanpa dikuliti.
  • Cara membuat: buah pepaya tersebut dibelah menjadi 2 bagian, sebagian direbus dengan air dan sebagian yang lain menggunakan cuka.
  • Cara menggunakan: air rebusan tersebut diminum 2-3 sendok teh sehari dan dilakukan secara teratur.

6. Reumatik
a. Bahan: buah pepaya, 2 butir telur ayam kampung;
  • Cara membuat: buah pepaya dipotong penampangnya kemudian telur dimasukkan dalam pepaya melalui lubang yang telah dibuat dengan memotong penampang tadi, ditutup kembali rapat-rapat dan dibakar hingga telur yang ada di dalamnya masak
  • Cara menggunakan: telur yang sudah masak tersebut dimakan pagi dan sore

b. Bahan: 2 potong akar pepaya, 1 lembar daun pepaya;
  • Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian direbus dengan 1 liter air sampai mendidih dan disaring.
  • Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas pada sore hari.

7. Malnutrisi (gejala kekurangan salah satu zat makanan pada balita)
a. Bahan: 2 lembar daun pepaya, 3 tangkai daun dadap serep, kapur sirih secukupnya.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus.
  • Cara menggunakan: dipergunakan sebagai bedak dan dioleskan pada perut balita yang sakit.

b. Bahan: 1 lembar daun pepaya
  • Cara membuat: direbus dengan 1,5 gelas air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya
  • Cara menggunakan: diminumkan pada balita 2 sendok makan setiap hari.

8. Gangguan saluran kencing
  • Bahan: 3 potong akar pepaya
  • Cara membuat: direbus dengan 1 liter air air sampai mendidih, kemudian disaring.
  • Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 0,5 gelas.

9. Haid berlebihan
Bahan: buah pepaya yang masih hijau (muda)
Cara membuat: direbus dengan air sampai masak.
Cara menggunakan: dimakan dagingnya.

10. Sakit perut pada waktu haid
  • Bahan: 1 lembar daun pepaya, buah asam dan garam secukupnya
  • Cara membuat: daun pepaya ditumbuk halus, dicampur dengan bahan lainnya sampai merata dan ditambah air sampai merata dan ditambah air masak secukupnya, kemudian diperas dan disaring.
  • Cara menggunakan: diminum pada saat haid.

11. Disentri
  • Bahan: 2 lembar daun pepaya dan 1 sendok teh bubuk kopi.
  • Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring.
  • Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 cangkir.

12. Diare
a. Bahan: 7-10 biji buah pepaya
  • Cara membuat: biji pepaya dicuci bersih dan dikunyah.
  • Cara menggunakan: Ditelan atau dimakan 1 kali sehari

b. Bahan: 1 lembar daun pepaya dan 1 sendok minyak kelapa
  • Cara membuat: direbus dengan air dan diberi minyak kelapa sebanyak 1 sendok
  • Cara menggunakan: daun pepaya yang sudah menjadi layu dan lemas itu dalam keadaan masih hangat ditempelkan pada perut si sakit.
Manfaat Pepaya untuk Obat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTp1inROSIHyD0vdaOgz1PnkI-eTu6KrOe_CWkrFiJlMCnv0yBTuF4SA0bQrMkMeFhMHrmW2uoRdeu-pB2n9N24gwx9XHFCG2lpExAQHvmNql10IGndCFSDBnIBFTakTLdJUhMkSfAOI35/s72-c/pepaya.jpg
View detail
Khasiat Lengkuas

Khasiat Lengkuas




Nama botani: Alpinia galanga
Family: Zingiberaceae
Sinonim : Lenguas galanga, Linn., Stuntz., Alpinia galanga, Linn., Willd., Languas officinarum (Hance) Farw., Alpinia urpurata K Schum,
Nama Lokal : Greater galingale (Inggris), Lengkuas (Indonesia); Laos (Jawa), Laja (Sunda);

Uraian :
Lengkuas sering dipakai sebagai penyedap masakan. Lengkuas termasuk terna tumbuhan tegak yang tinggi batangnya dapat mencapai 2-2,5 meter. Lengkuas dapat hidup di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi, lebih kurang 1200 meter diatas permukaan laut.

Ada 2 jenis tumbuhan lengkuas yang dikenal yaitu varitas dengan rimpang umbi (akar) berwarna putih dan vaaritas berimpang umbi merah. Lengkuas berimpang umbi putih inilah yang dipakai penyedap masakan, sedang lengkuas berimpang umbi merah digunakan sebagai obat.

Lengkuas mempunyai batang pohon yang terdiri dari susunan pelepah-pelepah daun. Daun-daunnya berbentuk bulat panjang dan antara daun yang terdapat pada bagian bawah terdiri dari pelepah-pelepah saja, sedangkan bagian atas batang terdiri dari pelepah-pelepah lengkap dengan helaian daun. Bunganya muncul pada bagian ujung tumbuhan. Rimpang umbi lengkuas selain berserat kasar juga mempunyai aroma yang khas.

Kandungan kimia:
Senyawa kimia yang terdapat pada lengkuas antara lain minyak atsiri, minyak terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida, galangan, galangol dan kristal kuning.

Lengkuas yang biasanya digunakan untuk pengobatan adalah jenis lengkuas merah (Alpinia urpurata K Schum). Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lainnya disebutkan, lengkuas merah memiliki sifat antijamur dan antikembung.

Efek farmakologi umumnya diperoleh dari rimpang pada lengkuas yang mengandung basonin, eugenol, galangan dan galangol. Eugenol inilah yang bermanfaat sebagai antijamur.

Penyakit yang dapat diobati :
Reumatik, sakit Limpa, gairah seks, nafsu makan, bronkhitis; morbili, panu, jamur kulit.

Contoh pemanfaatan :

1. Rheumatik
Cara 1:
  • Bahan: 2 rimpang lengkuas sebesar ibu jari dan 1 butir telur ayam kampung,
  • Cara membuat: lengkuas diparut dan diperas untuk diambil airnya, telur ayam kampung mentah dipecah untuk diambil kuningnya, kemudian kedua bahan tersebut dioplos sampai merata.
  • Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.
Cara2:
  • Bahan: 3 rimpang lengkuas sebesar ibu jari, 0,5 sendok teh bubuk merica, 1 potong gula merah, dan 2 gelas air santan kelapa,
  • Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama-sama hingga airnya tinggal 1 gelas.
  • Cara menggunakan: diminum sedikit demi sedikit selama 1 minggu.

Cara 3:
  • Pengobatan: Mandi air rebusan,
  • Cara membuat: Cuci bersih rimpang lengkuas lalu rebus.
  • Gunakan air rebusan yang masih hangat untuk mandi

2. Sakit limpa
  • Bahan: 2 rimpang lengkuas sebesar ibu jari, 3 rimpang umbi temulawak sebesar ibu jari dan 1 genggam daun meniran.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
  • Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.

3. Membangkitkan gairah seks
  • Bahan: 2 rimpang umbi lengkuas sebesar ibu jari, 3 rimpang umbi halia / jahe sebesar ibu jari dan 2 buah jeruk nipis, 1 sendok teh merica,
  • 1 sendok teh garam dan 1 ragi tape.
  • Cara membuat: umbi lengkuas dan halia diparut dan diperas untuk diambil airnya, kemudian dioplos dengan bahan-bahan yang lain dengan 1/2 gelas air masak sampai merata.
  • Cara menggunakan: diminum.

4. Membangkitkan nafsu makan
Cara 1:
  • Bahan: 1 rimpang lengkuas sebesar ibu jari, 3 buah mengkudu mentah, 0,5 rimpang kencur sebesar ibu jari, 0,5 sendok teh bubuk ketumbar, 1 siung bawang putih, 3 mata buah asam jawa yang masak, 1 potong gula merah, jakeling, jalawe dan jarahab.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas
  • Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 0,5 gelas, pagi dan sore.
Cara 2:
  • Bahan: 1 rimpang umbi lengkuas sebesar ibu jari, 1 rimpang temulawak sebesar ibu jari, 1 pohon tumbuhan meniran dan sedikit adas pulawaras.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
  • Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari.

5. Bronkhitis
  • Bahan: rimpang umbi lengkuas, temulawak dan halia (masing-masing 2 rimpang) sebesar ibu jari, keningar, 1 genggam daun pecut kuda,
  • 0,5 genggam daun iler, daun kayu manis secukupnya.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
  • Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

6. Morbili
  • Bahan: 4 rimpang umbi lengkuas sebesar ibu jari, 1 sendok teh minyak kayu putih, dan 2 sendok teh minyak gandapura.
  • Cara membuat: umbi lengkuas diparut halus, kemudian dicampur dengan bahan lainnya sampai halus.
  • Cara menggunakan: dipakai untuk obat luar.

7. Panu
Cara 1:
  • Bahan: rimpang umbi lengkuas dan kapur sirih secukupnya.
  • Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus.
  • Cara menggunakan: digosokkan pada bagian yang sakit, pagi dan sore.
Cara 2:
  • Bahan: rimpang lengkuas dan spirtus,
  • Cara membuat: rimpang lengkuas dipotong-potong,
  • Cara menggunakan: bagian yang sakit digosok-gosok dengan potongan-potongan lengkuas, kemudian diolesi dengan spirtus.

8. Sakit kepala, nyeri dada, menguatkan lambung, memperbaiki pencernaan
  • Cara pengobatan: di jadikan bumbu dapur.
  • Cara membuat: Rimpang lengkuas yang di jadikan bumbu dapur di campur dalam masakan sehari-hari.

9. Anti jamur kulit
  • Bahan: rimpang umbi lengkuas segar sebanyak satu jari, potong miring,
  • Campurkan dengan kapur sirih secukupnya,
  • Tumbuk kedua bahan tersebut sampai halus,
  • Gosokkan pada bagian kulit yang belang akibat jamur, 2 X sehari pagi dan sore.

10. Obat gosok, pelancar kemih, dan obat penguat empedu
  • Bahan: rimpang lengkuas,
  • Cara Membuat: iris-iris, kemudian rendam dalam alkohol,
  • Cara pengobatan: gosokkan pada perut.

#dari berbagai sumber



Nama botani: Alpinia galanga
Family: Zingiberaceae
Sinonim : Lenguas galanga, Linn., Stuntz., Alpinia galanga, Linn., Willd., Languas officinarum (Hance) Farw., Alpinia urpurata K Schum,
Nama Lokal : Greater galingale (Inggris), Lengkuas (Indonesia); Laos (Jawa), Laja (Sunda);

Uraian :
Lengkuas sering dipakai sebagai penyedap masakan. Lengkuas termasuk terna tumbuhan tegak yang tinggi batangnya dapat mencapai 2-2,5 meter. Lengkuas dapat hidup di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi, lebih kurang 1200 meter diatas permukaan laut.

Ada 2 jenis tumbuhan lengkuas yang dikenal yaitu varitas dengan rimpang umbi (akar) berwarna putih dan vaaritas berimpang umbi merah. Lengkuas berimpang umbi putih inilah yang dipakai penyedap masakan, sedang lengkuas berimpang umbi merah digunakan sebagai obat.

Lengkuas mempunyai batang pohon yang terdiri dari susunan pelepah-pelepah daun. Daun-daunnya berbentuk bulat panjang dan antara daun yang terdapat pada bagian bawah terdiri dari pelepah-pelepah saja, sedangkan bagian atas batang terdiri dari pelepah-pelepah lengkap dengan helaian daun. Bunganya muncul pada bagian ujung tumbuhan. Rimpang umbi lengkuas selain berserat kasar juga mempunyai aroma yang khas.

Kandungan kimia:
Senyawa kimia yang terdapat pada lengkuas antara lain minyak atsiri, minyak terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida, galangan, galangol dan kristal kuning.

Lengkuas yang biasanya digunakan untuk pengobatan adalah jenis lengkuas merah (Alpinia urpurata K Schum). Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lainnya disebutkan, lengkuas merah memiliki sifat antijamur dan antikembung.

Efek farmakologi umumnya diperoleh dari rimpang pada lengkuas yang mengandung basonin, eugenol, galangan dan galangol. Eugenol inilah yang bermanfaat sebagai antijamur.

Penyakit yang dapat diobati :
Reumatik, sakit Limpa, gairah seks, nafsu makan, bronkhitis; morbili, panu, jamur kulit.

Contoh pemanfaatan :

1. Rheumatik
Cara 1:
  • Bahan: 2 rimpang lengkuas sebesar ibu jari dan 1 butir telur ayam kampung,
  • Cara membuat: lengkuas diparut dan diperas untuk diambil airnya, telur ayam kampung mentah dipecah untuk diambil kuningnya, kemudian kedua bahan tersebut dioplos sampai merata.
  • Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.
Cara2:
  • Bahan: 3 rimpang lengkuas sebesar ibu jari, 0,5 sendok teh bubuk merica, 1 potong gula merah, dan 2 gelas air santan kelapa,
  • Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama-sama hingga airnya tinggal 1 gelas.
  • Cara menggunakan: diminum sedikit demi sedikit selama 1 minggu.

Cara 3:
  • Pengobatan: Mandi air rebusan,
  • Cara membuat: Cuci bersih rimpang lengkuas lalu rebus.
  • Gunakan air rebusan yang masih hangat untuk mandi

2. Sakit limpa
  • Bahan: 2 rimpang lengkuas sebesar ibu jari, 3 rimpang umbi temulawak sebesar ibu jari dan 1 genggam daun meniran.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
  • Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.

3. Membangkitkan gairah seks
  • Bahan: 2 rimpang umbi lengkuas sebesar ibu jari, 3 rimpang umbi halia / jahe sebesar ibu jari dan 2 buah jeruk nipis, 1 sendok teh merica,
  • 1 sendok teh garam dan 1 ragi tape.
  • Cara membuat: umbi lengkuas dan halia diparut dan diperas untuk diambil airnya, kemudian dioplos dengan bahan-bahan yang lain dengan 1/2 gelas air masak sampai merata.
  • Cara menggunakan: diminum.

4. Membangkitkan nafsu makan
Cara 1:
  • Bahan: 1 rimpang lengkuas sebesar ibu jari, 3 buah mengkudu mentah, 0,5 rimpang kencur sebesar ibu jari, 0,5 sendok teh bubuk ketumbar, 1 siung bawang putih, 3 mata buah asam jawa yang masak, 1 potong gula merah, jakeling, jalawe dan jarahab.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas
  • Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 0,5 gelas, pagi dan sore.
Cara 2:
  • Bahan: 1 rimpang umbi lengkuas sebesar ibu jari, 1 rimpang temulawak sebesar ibu jari, 1 pohon tumbuhan meniran dan sedikit adas pulawaras.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
  • Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari.

5. Bronkhitis
  • Bahan: rimpang umbi lengkuas, temulawak dan halia (masing-masing 2 rimpang) sebesar ibu jari, keningar, 1 genggam daun pecut kuda,
  • 0,5 genggam daun iler, daun kayu manis secukupnya.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
  • Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

6. Morbili
  • Bahan: 4 rimpang umbi lengkuas sebesar ibu jari, 1 sendok teh minyak kayu putih, dan 2 sendok teh minyak gandapura.
  • Cara membuat: umbi lengkuas diparut halus, kemudian dicampur dengan bahan lainnya sampai halus.
  • Cara menggunakan: dipakai untuk obat luar.

7. Panu
Cara 1:
  • Bahan: rimpang umbi lengkuas dan kapur sirih secukupnya.
  • Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus.
  • Cara menggunakan: digosokkan pada bagian yang sakit, pagi dan sore.
Cara 2:
  • Bahan: rimpang lengkuas dan spirtus,
  • Cara membuat: rimpang lengkuas dipotong-potong,
  • Cara menggunakan: bagian yang sakit digosok-gosok dengan potongan-potongan lengkuas, kemudian diolesi dengan spirtus.

8. Sakit kepala, nyeri dada, menguatkan lambung, memperbaiki pencernaan
  • Cara pengobatan: di jadikan bumbu dapur.
  • Cara membuat: Rimpang lengkuas yang di jadikan bumbu dapur di campur dalam masakan sehari-hari.

9. Anti jamur kulit
  • Bahan: rimpang umbi lengkuas segar sebanyak satu jari, potong miring,
  • Campurkan dengan kapur sirih secukupnya,
  • Tumbuk kedua bahan tersebut sampai halus,
  • Gosokkan pada bagian kulit yang belang akibat jamur, 2 X sehari pagi dan sore.

10. Obat gosok, pelancar kemih, dan obat penguat empedu
  • Bahan: rimpang lengkuas,
  • Cara Membuat: iris-iris, kemudian rendam dalam alkohol,
  • Cara pengobatan: gosokkan pada perut.

#dari berbagai sumber
Khasiat Lengkuas
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv6_mNjSwpgs66mkwajItdm7HN2co0HpMKioMu1GIS-V4SvaS6vJOciYRNXkpK94W7qbNa4hyphenhyphen62-6okI1FcXePJLfSTv5StjcI6_vht53q-T0YVj8be9ZXN_j147_TXPs6bDtLD7flosq8/s72-c/lengkuas.jpg
View detail
Berbagai Manfaat Tanaman Kemboja

Berbagai Manfaat Tanaman Kemboja



Nama tanaman: Kemboja, kamboja, samoja, semboja
Nama botani: Plumeria acuminata
Famili: Apocynaceae

Kalau dilihat bunga kemboja terlihat sangat cantik, tapi karena tanaman ini lebih banyak menghiasi kuburan, maka tanaman kemboja ini belum umum dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Meski begitu telah banyak kerabat kemboja yang dijadikan tanaman hias, diantaranya adenium, pachypodium, dan mandevila (Mandevilla spp).

Pohon kemboja rata-rata memiliki tinggi yang sedang saja, batangnya berkayu keras, tidak silindris & sering berbonggol-bonggol, kulit mengeluarkan getah putih jika dilukai. Cabang-cabang mudanya lunak dan terdapat totol-totol bekas tumpuan daun yang sudah rontok. Bentuk daunnya lonjong dan meruncing di bagian ujung-ujung tangkai.

Tanaman ini bisa tumbuh dengan mudah, tidak memerlukan perawatan khusus dan daunnya tidak cepat meranggas. Perbanyakan tanaman kamboja bisa dilakukan baik secara vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan dengan stek ataupun cangkok batang. Sedangkan secara generatif dilakukan dengan biji buah kamboja kering yang disemaikan pada media tanam.

Kandungan kimia

Tanaman kamboja memiliki kandungan senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan dan hampir semua bagian tanaman ini memiliki manfaat penyembuhan.

Tanaman kamboja mengandung senyawa agoniadin, plumierid, asam plumerat, lipeol, dan asam serotinat, plumierid merupakan suatu zat pahit beracun. Kandungan kimia getah tanaman ini adalah damar dan asam plumeria C10H10O5 (oxymethyl dioxykaneelzuur) sedangkan kulitnya mengandung zat pahit beracun. Akar dan daun kemboja mengandung senyawa saponin, flavonoid, dan polifenol, selain itu daunnya juga mengandung alkaloid.

Tumbuhan ini mengandung fulvoplumierin, yang memperlihatkan daya mencegah pertumbuhan bakteri, selain itu juga mengandung minyak atsiri antara lain geraniol, farsenol, sitronelol, fenetilalkohol dan linalool. Kulit batang kamboja mengandung flavonoid, alkaloid, polifenol.

Senyawa fulvoplumierin yang terdapat pada bagian daun, batang dan akar kamboja dapat dipakai untuk menghambat perkembangan kuman TBC, menghambat disentri, radang saluran pernafasan dan hepatitis.

Pemanfaatan

Di Indonesia, tanaman kemboja masih belum banyak dimanfaatkan, orang-orang hanya mengenalnya sebagai tanaman penghias pekuburan. Di Bali, tanaman kamboja telah banyak dimanfaatkan untuk tanaman hias, pelengkap upacara keagamaan, diyakini memiliki kekuatan penerang jiwa, dan bahkan digunakan sebagai hiasan di tubuh.

Bunga kamboja  sebenarnya termasuk jenis bunga yang dapat dimakan seperti layaknya bunga pepaya dan bunga turi, namun manfaat ini belum banyak diketahui orang. Bunga kamboja juga berkhasiat meredakan demam, menghentikan batuk, melancarkan keluarnya air seni, menghentikan mencret karena disentri, mencegah pingsan karena hawa panas dan menyembuhkan sembelit (jika dikonsumsi dalam jumlah banyak).

Dalam mengkonsumsi bunga kamboja, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, harus mencucinya dengan bersih dan dibuat menjadi layu terlebih dulu dengan tujuan agar getahnya hilang lalu dimakan mentah atau dikukus. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu mengambil mahkotanya saja, karena di sana tidak ada getah. Bagian tangkai bunga (tempat menguncupnya bunga), harus dibuang sebelum dimakan karena merupakan sumber getahnya. Selain dikonsumsi dengan cara langsung memakannya, dapat juga dengan merebus bunga kamboja dan meminum air rebusannya sebanyak 3 kali sehari.

Batang kemboja:
Mengandung getah putih yang mengandung damar, kautscuk, senyawa sejenis karet, senyawa triterpenoid amytin dan lupeol. Khusus pada kulit batang berkhasiat untuk menghilangkan rasa sakit karena bengkak dan pecah-pecah pada telapak kaki. Mengandung senyawa plumeirid, yakni senyawa glikosida yang bersifat racun. Karena bersifat racun dan bisa mematikan kuman. Getah kamboja dengan dosis yang tepat berguna sebagai obat sakit gigi atau obat luka, dan berkhasiat pula bagi penderita frambusia. Namun getah ini jangan sampai kena mata karena bisa mengakibatkan kebutaan.

Bunga kemboja:
Bunga kemboja dapat bermanfaat untuk mencegah rematik atau asam urat (digunakan sebagai teh), meredakan demam, menghentikan batuk, melancarkan keluar air seni, menghentikan mencret karena disentri, mencegah pingsan karena hawa panas dan menyembuhkan sembelit (jika dikonsumsi dalam jumlah banyak). Oleh sebab itu wangi bunga kamboja dapat digunakan sebagai bahan campuran sabun, obat nyamuk, dan minyak wangi.

Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan tanaman kemboja:

1. Teh bunga kemboja
Bunga kamboja yang diseduh bersama teh atau tanpa teh dipercaya bermanfaat memberikan efek adem, sejuk dan baik bagi pencernaan. Sehingga teh bunga kamboja ini sangat baik dikonsumsi secara rutin bagi seseorang yang ingin sehat secara alami.

2. Pelengkap sayuran
Bunga kamboja segar yang dimasak sebagai pelengkap sayuran memberikan cita rasa sedap, memberikan efek terapi dan bermanfaat bagi kesehatan.

3. Sebagai Antibiotik
Karena bersifat racun dan bisa mematikan kuman, getah kamboja dengan dosis yang tepat dapat dimanfaatkan sebagai antibiotik. Dalam getah kemboja terkandung alkaloid, tanin, flavonoid dan tripterpenoid, tapi yang terdeteksi pada ekstrak getah hanya triterpenoid pentasiklik.

4. Mengobati bisul
Daun bunga kamboja bisa dimanfaatkan sebagai obat bisul. Cara pemakaian; daun kamboja yang masih muda dan segar  dipanaskan diatas api sampai layu, kemudian olesi dengan sedikit minyak zaitun. Selanjutnya daun tersebut ditempelkan pada bisul selagi masih panas. Ulangi hingga bisul mengempes.

5. Mengobati kaki bengkak
Sementara itu akar dan batangnya dipercaya bisa mengatasi kaki bengkak dan tumit pecah-pecah. Caranya: akar dan daun bunga kamboja direbus hingga mendidih, kemudian tambahkan garam mineral secukupnya. Gunakan air rebusan tersebut untuk merendam kaki dua kali sehari.

6. Mengobati sakit gigi
Untuk menghilangkan rasa sakit pada gigi berlubang. Ambillah beberapa tetes getah kamboja dengan menggunakan kapas, kemudian letakkan si kapas di gigi yang sakit. Hati-hati, jangan sampai mengenai gigi yang tidak sakit. Dosisnya 1-2 kali sehari. Namun, pengobatan dengan getah ini hanya bersifat sementara saja, dan tak bisa menyembuhkan secara tuntas.

7. Mengobati frambusia
Untuk obat frambusia, ambillah kulit batang kamboja sebanyak 3 telapak tangan, kemudian dicuci dan dipotong-potong. Rebus dengan air bersih sebanyak kira-kira 3 liter sampai mendidih, selama 15 menit. Tunggu sampai hangat atau suam-suam kuku. Selanjutnya, manfaatkan air rebusan ini untuk mandi atau berendam.

8. Gonorrhoea / kencing nanah
Ada yang meyakini bahwa dengan meminum rebusan akar semboja, penderita penyakit menular seksual (PMS) kencing nanah atau gonorrhoea / GO dapat disembuhkan.

9. Borok
Oleskan getah kamboja pada borok yang sudah dicuci dengan air hangat.

10. Kutil
Oleskan 1 sendok teh getah pohon kamboja pada kulit beberapa kali selama beberapa hari sampai kutil hilang.

11. Mengeluarkan duri
Oleskan getah kamboja pada bagian yang sakit, maka benda yang masuk akan keluar.

12. Tumit pecah-pecah
Sepotong kulit kamboja direbus dengan 3 liter air sampai mendidih. Hangat-hangat rendamkan kaki yang sakit.

#dari berbagai sumber


Nama tanaman: Kemboja, kamboja, samoja, semboja
Nama botani: Plumeria acuminata
Famili: Apocynaceae

Kalau dilihat bunga kemboja terlihat sangat cantik, tapi karena tanaman ini lebih banyak menghiasi kuburan, maka tanaman kemboja ini belum umum dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Meski begitu telah banyak kerabat kemboja yang dijadikan tanaman hias, diantaranya adenium, pachypodium, dan mandevila (Mandevilla spp).

Pohon kemboja rata-rata memiliki tinggi yang sedang saja, batangnya berkayu keras, tidak silindris & sering berbonggol-bonggol, kulit mengeluarkan getah putih jika dilukai. Cabang-cabang mudanya lunak dan terdapat totol-totol bekas tumpuan daun yang sudah rontok. Bentuk daunnya lonjong dan meruncing di bagian ujung-ujung tangkai.

Tanaman ini bisa tumbuh dengan mudah, tidak memerlukan perawatan khusus dan daunnya tidak cepat meranggas. Perbanyakan tanaman kamboja bisa dilakukan baik secara vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan dengan stek ataupun cangkok batang. Sedangkan secara generatif dilakukan dengan biji buah kamboja kering yang disemaikan pada media tanam.

Kandungan kimia

Tanaman kamboja memiliki kandungan senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan dan hampir semua bagian tanaman ini memiliki manfaat penyembuhan.

Tanaman kamboja mengandung senyawa agoniadin, plumierid, asam plumerat, lipeol, dan asam serotinat, plumierid merupakan suatu zat pahit beracun. Kandungan kimia getah tanaman ini adalah damar dan asam plumeria C10H10O5 (oxymethyl dioxykaneelzuur) sedangkan kulitnya mengandung zat pahit beracun. Akar dan daun kemboja mengandung senyawa saponin, flavonoid, dan polifenol, selain itu daunnya juga mengandung alkaloid.

Tumbuhan ini mengandung fulvoplumierin, yang memperlihatkan daya mencegah pertumbuhan bakteri, selain itu juga mengandung minyak atsiri antara lain geraniol, farsenol, sitronelol, fenetilalkohol dan linalool. Kulit batang kamboja mengandung flavonoid, alkaloid, polifenol.

Senyawa fulvoplumierin yang terdapat pada bagian daun, batang dan akar kamboja dapat dipakai untuk menghambat perkembangan kuman TBC, menghambat disentri, radang saluran pernafasan dan hepatitis.

Pemanfaatan

Di Indonesia, tanaman kemboja masih belum banyak dimanfaatkan, orang-orang hanya mengenalnya sebagai tanaman penghias pekuburan. Di Bali, tanaman kamboja telah banyak dimanfaatkan untuk tanaman hias, pelengkap upacara keagamaan, diyakini memiliki kekuatan penerang jiwa, dan bahkan digunakan sebagai hiasan di tubuh.

Bunga kamboja  sebenarnya termasuk jenis bunga yang dapat dimakan seperti layaknya bunga pepaya dan bunga turi, namun manfaat ini belum banyak diketahui orang. Bunga kamboja juga berkhasiat meredakan demam, menghentikan batuk, melancarkan keluarnya air seni, menghentikan mencret karena disentri, mencegah pingsan karena hawa panas dan menyembuhkan sembelit (jika dikonsumsi dalam jumlah banyak).

Dalam mengkonsumsi bunga kamboja, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, harus mencucinya dengan bersih dan dibuat menjadi layu terlebih dulu dengan tujuan agar getahnya hilang lalu dimakan mentah atau dikukus. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu mengambil mahkotanya saja, karena di sana tidak ada getah. Bagian tangkai bunga (tempat menguncupnya bunga), harus dibuang sebelum dimakan karena merupakan sumber getahnya. Selain dikonsumsi dengan cara langsung memakannya, dapat juga dengan merebus bunga kamboja dan meminum air rebusannya sebanyak 3 kali sehari.

Batang kemboja:
Mengandung getah putih yang mengandung damar, kautscuk, senyawa sejenis karet, senyawa triterpenoid amytin dan lupeol. Khusus pada kulit batang berkhasiat untuk menghilangkan rasa sakit karena bengkak dan pecah-pecah pada telapak kaki. Mengandung senyawa plumeirid, yakni senyawa glikosida yang bersifat racun. Karena bersifat racun dan bisa mematikan kuman. Getah kamboja dengan dosis yang tepat berguna sebagai obat sakit gigi atau obat luka, dan berkhasiat pula bagi penderita frambusia. Namun getah ini jangan sampai kena mata karena bisa mengakibatkan kebutaan.

Bunga kemboja:
Bunga kemboja dapat bermanfaat untuk mencegah rematik atau asam urat (digunakan sebagai teh), meredakan demam, menghentikan batuk, melancarkan keluar air seni, menghentikan mencret karena disentri, mencegah pingsan karena hawa panas dan menyembuhkan sembelit (jika dikonsumsi dalam jumlah banyak). Oleh sebab itu wangi bunga kamboja dapat digunakan sebagai bahan campuran sabun, obat nyamuk, dan minyak wangi.

Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan tanaman kemboja:

1. Teh bunga kemboja
Bunga kamboja yang diseduh bersama teh atau tanpa teh dipercaya bermanfaat memberikan efek adem, sejuk dan baik bagi pencernaan. Sehingga teh bunga kamboja ini sangat baik dikonsumsi secara rutin bagi seseorang yang ingin sehat secara alami.

2. Pelengkap sayuran
Bunga kamboja segar yang dimasak sebagai pelengkap sayuran memberikan cita rasa sedap, memberikan efek terapi dan bermanfaat bagi kesehatan.

3. Sebagai Antibiotik
Karena bersifat racun dan bisa mematikan kuman, getah kamboja dengan dosis yang tepat dapat dimanfaatkan sebagai antibiotik. Dalam getah kemboja terkandung alkaloid, tanin, flavonoid dan tripterpenoid, tapi yang terdeteksi pada ekstrak getah hanya triterpenoid pentasiklik.

4. Mengobati bisul
Daun bunga kamboja bisa dimanfaatkan sebagai obat bisul. Cara pemakaian; daun kamboja yang masih muda dan segar  dipanaskan diatas api sampai layu, kemudian olesi dengan sedikit minyak zaitun. Selanjutnya daun tersebut ditempelkan pada bisul selagi masih panas. Ulangi hingga bisul mengempes.

5. Mengobati kaki bengkak
Sementara itu akar dan batangnya dipercaya bisa mengatasi kaki bengkak dan tumit pecah-pecah. Caranya: akar dan daun bunga kamboja direbus hingga mendidih, kemudian tambahkan garam mineral secukupnya. Gunakan air rebusan tersebut untuk merendam kaki dua kali sehari.

6. Mengobati sakit gigi
Untuk menghilangkan rasa sakit pada gigi berlubang. Ambillah beberapa tetes getah kamboja dengan menggunakan kapas, kemudian letakkan si kapas di gigi yang sakit. Hati-hati, jangan sampai mengenai gigi yang tidak sakit. Dosisnya 1-2 kali sehari. Namun, pengobatan dengan getah ini hanya bersifat sementara saja, dan tak bisa menyembuhkan secara tuntas.

7. Mengobati frambusia
Untuk obat frambusia, ambillah kulit batang kamboja sebanyak 3 telapak tangan, kemudian dicuci dan dipotong-potong. Rebus dengan air bersih sebanyak kira-kira 3 liter sampai mendidih, selama 15 menit. Tunggu sampai hangat atau suam-suam kuku. Selanjutnya, manfaatkan air rebusan ini untuk mandi atau berendam.

8. Gonorrhoea / kencing nanah
Ada yang meyakini bahwa dengan meminum rebusan akar semboja, penderita penyakit menular seksual (PMS) kencing nanah atau gonorrhoea / GO dapat disembuhkan.

9. Borok
Oleskan getah kamboja pada borok yang sudah dicuci dengan air hangat.

10. Kutil
Oleskan 1 sendok teh getah pohon kamboja pada kulit beberapa kali selama beberapa hari sampai kutil hilang.

11. Mengeluarkan duri
Oleskan getah kamboja pada bagian yang sakit, maka benda yang masuk akan keluar.

12. Tumit pecah-pecah
Sepotong kulit kamboja direbus dengan 3 liter air sampai mendidih. Hangat-hangat rendamkan kaki yang sakit.

#dari berbagai sumber
Berbagai Manfaat Tanaman Kemboja
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj28c-Sc0cs_7Bah-VHeRaCfr2l3ktduaKh1HWEXjqOWxY70BHjs2ubqxnpMgCFJ4Jhyphenhyphens0nWBxMceCc3csrUPoTsXOGFTPJYE-AYfJkxFgVIi9zd049dJGHgitFbTFwhW2h6K6_3c-DPl4-/s72-c/kaboja.jpg
View detail
Khasiat Tanaman Kacapiring

Khasiat Tanaman Kacapiring



Kacapiring berasal dari Cina dan Jepang. Bisa ditemukan sebagai tanaman hias di pakarangan pada daerah pegunungan dengan ketinggian 400 m dpl dan baru berbuah jika ketinggian sekitar 3.000 kaki dpl.

Perdu tegak dengan ketinggian 1-2 m ini mempunyai batang bulat berkayu, bercabang, ranting muda, dan daunnya berlapis lilin. Daun letaknya berhadapan atau berkarang tiga, tebal dan licin seperti kulit, bertangkai pendek bentuknya elips atau bulat telur sungsang, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan atas mengkilap, panjang 4,5-13 cm, lebar 2-5 cm, warnanya hijau tua. Bunga tunggal, bertangkai pendek, warnanya putih, keluar dari ujung ranting, baunya harum. Buah bentuknya bulat telur, kulitnya tipis, mengandung pigmen berwarna kuning, dan berbji banyak.

Di Cina, bunganya digunakan sebagai penambah rasa pada daun teh. Buahnya bisa dimakan dan dapat digunakan sebagai pewarna kuning pada makanan (seperti kunyit). Perbanyakan dengan biji, cangkok, atau stek batang.

Sifat dan Khasiat
Buah kacapiring rasanya pahit, sifatnya dingin, dengan afinitas ke meridian jantung, hati, paru, lambung, dan sanjiao. Buah kacapiring berfungsi sebagai pembersih panas dan api, menyejukkan darah, membuang racun, serta menghilangkan lembab. Khasiat buah kacapiring adalah meningkatkan fungsi hati dan menenangkan emosi (sedative), malancarkan aliran empedu ke usus (kolagoga), antiradang (antiflogistik), antibiotic, pereda demam (anti piretik), peluruh dahak, peluruh kencing (diuretik), penyejuk darah, penawar racun (detoksikan), penghenti perdarahan (hemostatis), dan menghancurkan bekuan darah. Ekstrak buah kacapiring berkhasiat hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari kerusakan akibat racun.

Akar dan bunga berkhasiat peluruh haid. Bunga berkhasiat hemostatis, penenang (sedatif), dan peluruh kencing (diuretik).

Kandungan Kimia
Buah mengandung minyak asiri, gardenin, gardenosid, geniposid, genipin-1-??-D-gentiobioside, gardoside (8,10 dehydrologanin), scandoside menthyl ester, glikosid, ??-sitosterol, ??-mannitol, nonacosane, krosetin, krosin, klorogenin, tannin, dan dekstrose. Gardenin adalah kloroform berwarna kuning emas, larut dalam alcohol dan kloroform. Kulit buah mengandung ursolic acid.

Daun mengandung saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak asiri.

Bagian yang Digunakan
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah buah masak (zhi zi) dan akarnya. Daun dan bunga juga digunakan sebagai obat. Buah dipetik setelah masak, lalu kukus atau rebus sebentar sebelum dikeringkan untuk disimpan. Buah bisa digunakan segar atau setelah dikeringkan. Daun dipetik sepanjang tahun. Setelah dicuci bersih, lalu jemur sampai kering.

Indikasi

Buah kacapiring digunakan untuk mengatasi:

* Penyakit dengan demam yang memberikan gejala demam tinggi, mudah tersinggung, delirium, gangguan kesadaran,
* Radang hati (hepatitis), sakit kuning (jaundice) di sertai demam, tidak nafsu makan, air kencing sedikit (oliguria), dan kencing sakit (disuria),
* Radang selaput lender kandung kencing (cystitis),
* Radang payudara (mastitis),
* Perdarahan akibat darah panas seperti muntah darah (hematemesis), kencing darah (hematuria), berak darah, batuk darah (hemoptisis), mimisan (epistaksis),
* Susah tidur (insomnia),
* Sakit tenggorok, sariawan, sakit gigi,
* Disentri, gigitan ular,
* Mata bengkak dan nyeri (conjungtivitis akut), dan
* Tekanan darah tinggi (hipertensi).



Daun kacapiring digunakan untk mengatasi:

* Demam,
* Sesak napas,
* Tekanan darah tinggi (hipertensi), dan
* Sariawan (obat kumur).


Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, gunakan 30-60 g akar atau 3-9 g buah, lalu rebus dan minum airnya

Untuk pemakaian luar, giling buah kacapiring segar sampai halus, lalu tambahkan putih telur atau arak putih. Selanjutnya, tempelkan pada bagian tubuh yang sakit, seperti luka memar, keseleo, radang kulit (bisul, abses, borok, cacar ular/herpes zoster), luka bakar, tersiram air panas, dan sakit gigi. Pasta herba kacapiring yang digiling halus dan dicampur dengan terigu dan arak putih sangat efektif untuk pengobatan traima di tendon, ligament, sendi, dan otot. Di Vietnam, bunga kacapiring digunakan sebagai obat luar untuk mengatasi gangguan pada mata.

Efek Farmokogis dan Hasil Penelitian
Penelitian pada tikus dan kelinci membuktikan bahwa buah kacapiring berkhasiat kolagoga dan koleretik.

Ekstra etanol buah kacapiring menurunkan aktivitar spontan pada binatang yang mengindikasikan adanya efek sedative. Disamping itu, juga ditemukan khasiat antipiretik.

Air rebusan atau ekstrak etanol buah kacapiring memperlihatkan efek hipotensif pada binatang percobaan.

Rebusan buah kacapiring juga berkhasiat antibakteri dan pada percobaan in vitro menghambat aktifitas berbagai macam jamur kulit.

Catatan:
Jangan mium rebusan buah kacapiring jika sedang menderita diare.

#dari internet


Kacapiring berasal dari Cina dan Jepang. Bisa ditemukan sebagai tanaman hias di pakarangan pada daerah pegunungan dengan ketinggian 400 m dpl dan baru berbuah jika ketinggian sekitar 3.000 kaki dpl.

Perdu tegak dengan ketinggian 1-2 m ini mempunyai batang bulat berkayu, bercabang, ranting muda, dan daunnya berlapis lilin. Daun letaknya berhadapan atau berkarang tiga, tebal dan licin seperti kulit, bertangkai pendek bentuknya elips atau bulat telur sungsang, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan atas mengkilap, panjang 4,5-13 cm, lebar 2-5 cm, warnanya hijau tua. Bunga tunggal, bertangkai pendek, warnanya putih, keluar dari ujung ranting, baunya harum. Buah bentuknya bulat telur, kulitnya tipis, mengandung pigmen berwarna kuning, dan berbji banyak.

Di Cina, bunganya digunakan sebagai penambah rasa pada daun teh. Buahnya bisa dimakan dan dapat digunakan sebagai pewarna kuning pada makanan (seperti kunyit). Perbanyakan dengan biji, cangkok, atau stek batang.

Sifat dan Khasiat
Buah kacapiring rasanya pahit, sifatnya dingin, dengan afinitas ke meridian jantung, hati, paru, lambung, dan sanjiao. Buah kacapiring berfungsi sebagai pembersih panas dan api, menyejukkan darah, membuang racun, serta menghilangkan lembab. Khasiat buah kacapiring adalah meningkatkan fungsi hati dan menenangkan emosi (sedative), malancarkan aliran empedu ke usus (kolagoga), antiradang (antiflogistik), antibiotic, pereda demam (anti piretik), peluruh dahak, peluruh kencing (diuretik), penyejuk darah, penawar racun (detoksikan), penghenti perdarahan (hemostatis), dan menghancurkan bekuan darah. Ekstrak buah kacapiring berkhasiat hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari kerusakan akibat racun.

Akar dan bunga berkhasiat peluruh haid. Bunga berkhasiat hemostatis, penenang (sedatif), dan peluruh kencing (diuretik).

Kandungan Kimia
Buah mengandung minyak asiri, gardenin, gardenosid, geniposid, genipin-1-??-D-gentiobioside, gardoside (8,10 dehydrologanin), scandoside menthyl ester, glikosid, ??-sitosterol, ??-mannitol, nonacosane, krosetin, krosin, klorogenin, tannin, dan dekstrose. Gardenin adalah kloroform berwarna kuning emas, larut dalam alcohol dan kloroform. Kulit buah mengandung ursolic acid.

Daun mengandung saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak asiri.

Bagian yang Digunakan
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah buah masak (zhi zi) dan akarnya. Daun dan bunga juga digunakan sebagai obat. Buah dipetik setelah masak, lalu kukus atau rebus sebentar sebelum dikeringkan untuk disimpan. Buah bisa digunakan segar atau setelah dikeringkan. Daun dipetik sepanjang tahun. Setelah dicuci bersih, lalu jemur sampai kering.

Indikasi

Buah kacapiring digunakan untuk mengatasi:

* Penyakit dengan demam yang memberikan gejala demam tinggi, mudah tersinggung, delirium, gangguan kesadaran,
* Radang hati (hepatitis), sakit kuning (jaundice) di sertai demam, tidak nafsu makan, air kencing sedikit (oliguria), dan kencing sakit (disuria),
* Radang selaput lender kandung kencing (cystitis),
* Radang payudara (mastitis),
* Perdarahan akibat darah panas seperti muntah darah (hematemesis), kencing darah (hematuria), berak darah, batuk darah (hemoptisis), mimisan (epistaksis),
* Susah tidur (insomnia),
* Sakit tenggorok, sariawan, sakit gigi,
* Disentri, gigitan ular,
* Mata bengkak dan nyeri (conjungtivitis akut), dan
* Tekanan darah tinggi (hipertensi).



Daun kacapiring digunakan untk mengatasi:

* Demam,
* Sesak napas,
* Tekanan darah tinggi (hipertensi), dan
* Sariawan (obat kumur).


Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, gunakan 30-60 g akar atau 3-9 g buah, lalu rebus dan minum airnya

Untuk pemakaian luar, giling buah kacapiring segar sampai halus, lalu tambahkan putih telur atau arak putih. Selanjutnya, tempelkan pada bagian tubuh yang sakit, seperti luka memar, keseleo, radang kulit (bisul, abses, borok, cacar ular/herpes zoster), luka bakar, tersiram air panas, dan sakit gigi. Pasta herba kacapiring yang digiling halus dan dicampur dengan terigu dan arak putih sangat efektif untuk pengobatan traima di tendon, ligament, sendi, dan otot. Di Vietnam, bunga kacapiring digunakan sebagai obat luar untuk mengatasi gangguan pada mata.

Efek Farmokogis dan Hasil Penelitian
Penelitian pada tikus dan kelinci membuktikan bahwa buah kacapiring berkhasiat kolagoga dan koleretik.

Ekstra etanol buah kacapiring menurunkan aktivitar spontan pada binatang yang mengindikasikan adanya efek sedative. Disamping itu, juga ditemukan khasiat antipiretik.

Air rebusan atau ekstrak etanol buah kacapiring memperlihatkan efek hipotensif pada binatang percobaan.

Rebusan buah kacapiring juga berkhasiat antibakteri dan pada percobaan in vitro menghambat aktifitas berbagai macam jamur kulit.

Catatan:
Jangan mium rebusan buah kacapiring jika sedang menderita diare.

#dari internet
Khasiat Tanaman Kacapiring
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghKfJavuibj1kB7Av73nEWIs36KxIjcduU7FoAdJ4Juh3SmCZDcl_M_xK8PDeSnx3W53baqVkZ0WQBYEzf8Hy1ZFtAru_RToNbiXZyS5-92UcNt11Px0Y4lJeLKs7j7nzzd2pZ0X3uHBgM/s72-c/kaca+piring.jpg
View detail
Manfaat Kunyit untuk Pengobatan

Manfaat Kunyit untuk Pengobatan




Kunyit atau Curcuma longa Linn. atau Curcuma domestica Val.
Familia : Zingiberaceae


Kunyit (Curcuma domestic) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat, habitat asli tanaman ini meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.

Nama Lokal :
Saffron (Inggris), Kurkuma (Belanda), Kunyit (Indonesia); Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet (Madura);
Kandungan Kimia : Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat manfaat lainnya

Penggunaan Untuk Obat :
1. Diabetes mellitus
  • Bahan: 3 rimpang kunyit, 1/2 sendok the garam
  • Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring.
  • Cara menggunakan: diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.

2. Tifus
  • Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto
  • Cara membuat: Semua bahan tersebut ditumbuk halus dan dipipis, kemudian ditambah 1 gelas air masak yang masih hangat, dan disaring.
  • Cara mengunakan: diminum, dan dilakukan selama 1 minggu berturut-turut.

3. Usus buntu
  • Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula kelapa/aren. Garam secukupnya.
  • Cara membuat: Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian dicampur dengan bahan yang lain dan disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring.
  • Cara menggunakan:diminum setiap pagi setelah makan, secara teratur.

4. Disentri
  • Bahan: 1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya
  • Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.
  • Cara menggunakan:diminum dan diulangi sampai sembuh.

5. Sakit Keputihan
  • Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah asam, 1 potong gula kelapa/aren.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian di saring.
  • Cara menggunakan:diminum 1 gelas sehari.

6. Haid tidak lancar
  • Bahan: 2 rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh ketumbar, 1/2 sendok Teh biji pala, 1/2 genggam daun srigading.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring
  • Cara menggunakan: diminum 1 gelas sehari.

7. Perut mulas pada saat haid
  • Bahan: 1 rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4 cm, 1/2 rimpang kencur sebesar 4 cm
  • Cara membuat: semua bahan tersebut dicuci bersih dan diparut untuk diambil airnya, kemudian di tambah dengan perasan jeruk nipis, diseduh dengan 1/2 gelas air panas dan disaring.
  • Cara menggunakan: ditambah garam dan gula secukupnya dan diminum pada hari pertama haid.

8. Memperlancar ASI
  • Bahan: 1 rimpang kunyit
  • Cara membuat: kunyit ditumbuk sampai halus
  • Cara menggunakan: dioleskan sebagai kompres diseputar buah dada 1 kali setiap 2 hari.

9. Cangkrang (Waterproken)
  • Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun eceng,
  • Cara Membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
  • Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang kena cangkrang.

10. Amandel
  • Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, 2 sendok madu
  • Cara membuat: Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan madu dan 1/2 gelas air hangat, diaduk sampai merata dan disaring
  • Cara menggunakan:diminum secara rutin 2 hari sekali.

11. Berak lendir
  • Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 potong gambir, 1/4 sendok makan kapur sirih
  • Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring.
  • Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore.

12. Morbili
  • Bahan: 1 rimpang kunyit dan 1 rimpang dringo bengle
  • Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus
  • Cara menggunakan:dioleskan pada seluruh badan sebagai bedak



Kunyit atau Curcuma longa Linn. atau Curcuma domestica Val.
Familia : Zingiberaceae


Kunyit (Curcuma domestic) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat, habitat asli tanaman ini meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.

Nama Lokal :
Saffron (Inggris), Kurkuma (Belanda), Kunyit (Indonesia); Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet (Madura);
Kandungan Kimia : Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat manfaat lainnya

Penggunaan Untuk Obat :
1. Diabetes mellitus
  • Bahan: 3 rimpang kunyit, 1/2 sendok the garam
  • Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring.
  • Cara menggunakan: diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.

2. Tifus
  • Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto
  • Cara membuat: Semua bahan tersebut ditumbuk halus dan dipipis, kemudian ditambah 1 gelas air masak yang masih hangat, dan disaring.
  • Cara mengunakan: diminum, dan dilakukan selama 1 minggu berturut-turut.

3. Usus buntu
  • Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula kelapa/aren. Garam secukupnya.
  • Cara membuat: Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian dicampur dengan bahan yang lain dan disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring.
  • Cara menggunakan:diminum setiap pagi setelah makan, secara teratur.

4. Disentri
  • Bahan: 1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya
  • Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.
  • Cara menggunakan:diminum dan diulangi sampai sembuh.

5. Sakit Keputihan
  • Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah asam, 1 potong gula kelapa/aren.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian di saring.
  • Cara menggunakan:diminum 1 gelas sehari.

6. Haid tidak lancar
  • Bahan: 2 rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh ketumbar, 1/2 sendok Teh biji pala, 1/2 genggam daun srigading.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring
  • Cara menggunakan: diminum 1 gelas sehari.

7. Perut mulas pada saat haid
  • Bahan: 1 rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4 cm, 1/2 rimpang kencur sebesar 4 cm
  • Cara membuat: semua bahan tersebut dicuci bersih dan diparut untuk diambil airnya, kemudian di tambah dengan perasan jeruk nipis, diseduh dengan 1/2 gelas air panas dan disaring.
  • Cara menggunakan: ditambah garam dan gula secukupnya dan diminum pada hari pertama haid.

8. Memperlancar ASI
  • Bahan: 1 rimpang kunyit
  • Cara membuat: kunyit ditumbuk sampai halus
  • Cara menggunakan: dioleskan sebagai kompres diseputar buah dada 1 kali setiap 2 hari.

9. Cangkrang (Waterproken)
  • Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun eceng,
  • Cara Membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
  • Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang kena cangkrang.

10. Amandel
  • Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, 2 sendok madu
  • Cara membuat: Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan madu dan 1/2 gelas air hangat, diaduk sampai merata dan disaring
  • Cara menggunakan:diminum secara rutin 2 hari sekali.

11. Berak lendir
  • Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 potong gambir, 1/4 sendok makan kapur sirih
  • Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring.
  • Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore.

12. Morbili
  • Bahan: 1 rimpang kunyit dan 1 rimpang dringo bengle
  • Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus
  • Cara menggunakan:dioleskan pada seluruh badan sebagai bedak
Manfaat Kunyit untuk Pengobatan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8C5J1L0Cj-GrOOfNsjIGnTcxKoIJkdM0ZnH8BoH8iCulZh-a_Dc1CXfW9MIG8SnoC1rXAs9BeDH4p-UiorYjjcGZOcrZybjZlMWtqIX4hVZSnaQ57HTiIT7TDr7_SvHs1EzYS2giLXb7L/s72-c/kunyit.jpg
View detail
Rumput Laut Bisa Cegah Diabetes

Rumput Laut Bisa Cegah Diabetes



Peneliti dari Universitas Brawijaya Malang, Slamet Budi Cahyono mengatakan rumput laut berkhasiat untuk mencegah beberapa penyakit degeneratif, seperti diabetes dan jantung koroner.

"Rumput laut mengandung antioksidan dan kaya serat alami yang bisa mencegah penyakit degeneratif," katanya usai menjadi pembicara dalam "Pelatihan Karya Tulis Ilmiah dan Penelitian Kampus Mahasiswa 2010" di Semarang, Jumat.

Menurut dia, rumput laut juga mudah didapatkan di Indonesia, karena bisa ditemui di sepanjang perairan Aceh hingga Papua sehingga masyarakat bisa dengan mudah membuat rumput laut menjadi berbagai olahan yang berkhasiat.

Ia mencontohkan penelitiannya tentang rumput laut yang diolah menjadi mi yang telah meraih berbagai penghargaan, baik nasional maupun internasional, mi dari rumput laut memiliki kelebihan dibandingkan mi biasa.

"Rumput laut memiliki kemampuan mengikat yodium sehingga kandungan zat tersebut dapat terjaga selama proses pemanasan. Proses pemasakan mi bisa melarutkan yodium dalam garam, namun tidak demikian untuk mi rumput laut," katanya.

Rumput laut, kata dia, justru bisa mengikat yodium yang berkhasiat mencegah penyakit gondok, meski dipanaskan dalam waktu yang cukup lama sehingga lebih menguntungkan dibandingkan mi instan yang hanya terbuat dari terigu.

"Dengan menggunakan rumput laut sebagai bahan baku pembuatan mi, maka konsumsi tepung terigu yang banyak digunakans ebagai bahan baku dalam pembuatan mi instan bisa ditekan hingga 40 persen," katanya.

Terlebih lagi, kata dia, bahan bakunya, yakni rumput laut mudah didapatkan sehingga cukup bernilai ekonomis bagi masyarakat yang ingin berinovasi membuat mi dari varian lain, terutama rumput laut.

Ia mengakui ide awal penelitiannya tersebut didasari atas ketidaksukaannya mengonsumsi nasi sehingga beralih pada pengonsumsian mi instan, namun pengonsumsian mi instan secara berkepanjangan ternyata berdampak tidak baik.

"Saya akhirnya sadar bahwa mengonsumsi mi instan dalam waktu lama bisa berdampak buruk. Karena itu, saya coba meneliti pembuatan mi dengan varian baru hingga akhirnya memilih rumput laut," kata Slamet.

Mi rumput laut hasil inovasi Slamet tersebut ternyata berhasil mendapatkan berbagai penghargaan selama empat tahun berturut-turut, yakni juara 1 pada ajang Technopreneurship di Amerika Serikat pada 2007.

Kemudian, juara 1 dalam ajang Food Technology di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2008, penghargaan dari Kementerian Pertanian sebagai Produk Inovatif pada 2009, dan terakhir penghargaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai Pemuda Berprestasi dan Pelopor di Bidang Bahari.


antaranews


Peneliti dari Universitas Brawijaya Malang, Slamet Budi Cahyono mengatakan rumput laut berkhasiat untuk mencegah beberapa penyakit degeneratif, seperti diabetes dan jantung koroner.

"Rumput laut mengandung antioksidan dan kaya serat alami yang bisa mencegah penyakit degeneratif," katanya usai menjadi pembicara dalam "Pelatihan Karya Tulis Ilmiah dan Penelitian Kampus Mahasiswa 2010" di Semarang, Jumat.

Menurut dia, rumput laut juga mudah didapatkan di Indonesia, karena bisa ditemui di sepanjang perairan Aceh hingga Papua sehingga masyarakat bisa dengan mudah membuat rumput laut menjadi berbagai olahan yang berkhasiat.

Ia mencontohkan penelitiannya tentang rumput laut yang diolah menjadi mi yang telah meraih berbagai penghargaan, baik nasional maupun internasional, mi dari rumput laut memiliki kelebihan dibandingkan mi biasa.

"Rumput laut memiliki kemampuan mengikat yodium sehingga kandungan zat tersebut dapat terjaga selama proses pemanasan. Proses pemasakan mi bisa melarutkan yodium dalam garam, namun tidak demikian untuk mi rumput laut," katanya.

Rumput laut, kata dia, justru bisa mengikat yodium yang berkhasiat mencegah penyakit gondok, meski dipanaskan dalam waktu yang cukup lama sehingga lebih menguntungkan dibandingkan mi instan yang hanya terbuat dari terigu.

"Dengan menggunakan rumput laut sebagai bahan baku pembuatan mi, maka konsumsi tepung terigu yang banyak digunakans ebagai bahan baku dalam pembuatan mi instan bisa ditekan hingga 40 persen," katanya.

Terlebih lagi, kata dia, bahan bakunya, yakni rumput laut mudah didapatkan sehingga cukup bernilai ekonomis bagi masyarakat yang ingin berinovasi membuat mi dari varian lain, terutama rumput laut.

Ia mengakui ide awal penelitiannya tersebut didasari atas ketidaksukaannya mengonsumsi nasi sehingga beralih pada pengonsumsian mi instan, namun pengonsumsian mi instan secara berkepanjangan ternyata berdampak tidak baik.

"Saya akhirnya sadar bahwa mengonsumsi mi instan dalam waktu lama bisa berdampak buruk. Karena itu, saya coba meneliti pembuatan mi dengan varian baru hingga akhirnya memilih rumput laut," kata Slamet.

Mi rumput laut hasil inovasi Slamet tersebut ternyata berhasil mendapatkan berbagai penghargaan selama empat tahun berturut-turut, yakni juara 1 pada ajang Technopreneurship di Amerika Serikat pada 2007.

Kemudian, juara 1 dalam ajang Food Technology di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2008, penghargaan dari Kementerian Pertanian sebagai Produk Inovatif pada 2009, dan terakhir penghargaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai Pemuda Berprestasi dan Pelopor di Bidang Bahari.


antaranews
Rumput Laut Bisa Cegah Diabetes
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQMIKzy-Fj23xYP31Z5LvSJfU7tFy8HKK46RP_kqxh9VEmHrtZlrhCY0BiMRVFC1amj8N8nONO1Uqf-GW6GO74x6OSUQCg-KJMGnD_UgNObmUW4iu6cbufG8-SmpJ3Unqa6K3c2hgPrk34/s72-c/rumput+laut.jpg
View detail
Mahkota Dewa

Mahkota Dewa





Khasiat Buah Mahkota Dewa


Setelah mengetahui khasiat tumbuhan satu ini, mungkin Anda segera berminat menanamnya. Dunia tanaman obat kini kedatangan “pendatang baru” yang lumayan hebat. Mahkota dewa namanya.
Ia bisa membuat penderita penyakit ringan macam gatal-gatal, pegal-pegal, atau flu, hingga penyakit berat seperti kanker dan diabetes, merasakan kesembuhan.
Mengetahui khasiat tumbuhan satu ini, mungkin Anda segera berminat menanamnya. Betapa tidak. Tanaman ini ternyata punya khasiat luar biasa. Ia bisa menyembuhkan gangguan kesehatan dari yang ecek-ecek hingga yang nyaris tak ada harapan sembuh. Kalau cuma pegal-pegal, sehari dua hari bakal hilang.


Flu?
Wah, itu tugas yang juga bisa dibereskan dalam sehari dua hari. Diabetes pun bakal takluk dalam beberapa bulan.


Bagaimana dengan kanker?
Meski butuh waktu bulanan, tanaman ini pun sanggup melawannya sampai titik darah penghabisan. Paling tidak itu berdasarkan pengalaman empiris banyak orang, termasuk yang merasa sembuh dari penyakit pada organ hati atau jantung, hipertensi, rematik, serta asam urat.
Untuk mengolahnya jadi obat pun sangat gampang. Cuma dengan menyeduh “teh racik” terbuat dari kulit dan daging buah, cangkang buah, atau daunnya, bahan obat alami ini pun siap dipakai. Kalau enggak menghendaki rasa pahitnya, kita bisa sedikit bersusah payah mengolahnya menjadi ramuan instan. Rasanya ditanggung lebih sedap tanpa mengurangi khasiat.
Itulah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa). Tanaman yang kabarnya berasal dari daratan Papua ini di Jawa Tengah dan Yogyakarta dijuluki makuto dewo, makuto rojo, atau makuto ratu. Orang Banten menyebutnya raja obat, karena khasiatnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Sementara, orang-orang dari etnik Cina menamainya pau yang artinya obat pusaka.


Dari alergi hingga kanker
Sebagian orang mungkin pernah sekadar melihatnya, sebagian lagi mendengar namanya pun tidak pernah. Wajar bila selama ini sangat sedikit orang tahu mahkota dewa. Apalagi khasiatnya. Bahkan, di banyak lembaga penelitian yang menangani tumbuhan berkhasiat obat belum ditemukan hasil penelitiannya.
Sampai saat ini, setidaknya baru dr. Regina Sumastuti dari Jurusan Farmakologi, Universitas Gadjah Mada yang telah menelitinya. Itu pun masih terbatas pada pengujian terhadap efek antihistamin atau antialergi.
Padahal, kalangan keraton Solo dan Yogyakarta telah lama mengenalnya dan memanfaatkannya sebagai tanaman obat. Beruntung, lama-lama manfaat luar biasa ini bocor ke kalangan awam.
Sekarang, tanaman ini seakan turun dari langit sebagai “dewa penyelamat” orang sakit. Berbagai kesaksian dikemukakan mereka yang telah merasakan khasiatnya. Dalam buku Mahkota Dewa Obat Pusaka Para Dewa karya Ning Harmanto, ketua Kerukunan Wanita Tani Bunga Lily, yang menekuni pengobatan dengan mahkota dewa, ada 26 orang yang mengakui keampuhannya atau ditulis berhasil sembuh dari sakitnya berkat mahkota dewa.
Di antara mereka adalah Tuti Ariestyani Winata, yang setelah menjalani operasi pengangkatan kista di rahim, mengalami kemunduran kondisi tubuh. Badannya kurus, perutnya membuncit seperti sedang hamil tua, jari-jari kakinya menggemuk, tekanan darahnya naik-turun, dan Hb-nya sangat rendah.
Beberapa dokter yang dikunjunginya memberikan diagnosis berbeda. Ada yang mendiagnosisnya menderita kanker hati, sirosis hati, dan ada pula yang menyatakan dia menderita hepatitis kronis. Tak kunjung memperoleh kepastian penyakit yang dideritanya, atas saran Ning, Tuti akhirnya mengonsumsi air rebusan daging buah mahkota dewa. Setelah enam bulan, Tuti merasa sembuh dan kondisi tubuhnya membaik kembali.
Selain Tuti, Diana yang berdomisili di Bekasi menyatakan berhasil sembuh dari penyakit kanker di payudara kanannya setelah menjalani operasi dua kali lagi untuk membersihkan kanker di payudara kirinya.
Anna Winata di Bogor dan Retno di Bekasi juga merasakan sehat kembali dari sakit kanker rahim berkat mahkota dewa. Ny. Parlan di Balikpapan pun berhasil menormalkan kadar gula darahnya berkat tumbuhan obat ini.
Masih banyak lagi contoh keberhasilan yang lain. Sayangnya, yang tidak berhasil tidak pernah terungkap, sehingga tidak bisa diketahui penyakit apa yang tidak mampu dilawan tanaman berbuah merah menyala ini.
Selama ini daun dan buah mahkota dewa dimanfaatkan masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa, sebagai obat penyakit kulit, gatal-gatal, dan eksim. Penyakit tersebut ditandai dengan gejala gatal-gatal, pertanda adanya alergi terhadap agen tertentu yang mendorong sel-sel tubuh mengeluarkan histamin.
Soal kemampuan melawan penyakit kulit ini Sumastuti sudah membuktikannya. Dari penelitian secara in vitro menggunakan usus halus marmot, diketahui, memang benar daun dan buah mahkota dewa mempunyai efek antihistamin. Artinya, tanaman tersebut secara ilmiah bisa dipertanggungjawabkan penggunaannya sebagai obat gatal-gatal akibat gigitan serangga atau ulat bulu, eksim, dan penyakit lain akibat alergi.
Penelitian lain masih kita tunggu untuk membuktikan khasiat luar biasa seperti yang dirasakan beberapa orang di atas. Namun, cerita dari mulut ke mulut rupanya sudah membuat orang, terutama yang sakit berat dan umumnya hampir putus harapan, percaya. Maka, orang pun mulai beramai-ramai mencari bagian berkhasiat mahkota dewa.
Tak sedikit yang mencoba menanamnya di pekarangan rumah. Bahkan, ada yang melihat “wabah” ini sebagai peluang usaha untuk membudidayakan dan mengolahnya menjadi produk ramuan obat tradisional atau jamu dengan berbagai bentuk.


Dijadikan “teh”
Menanam mahkota dewa memang bukan perkara sulit. Tumbuhan, yang bisa hidup baik pada ketinggian 10 - 1.000 m dpl., ini bisa ditanam dari biji atau hasil cangkokan.
Meski penanamannya bisa di dalam pot atau langsung di tanah, pertumbuhannya akan lebih baik bila ditanam di tanah. Tanaman dari biji biasanya sudah berbuah pada umur 10 - 12 bulan. Yang berasal dari cangkokan, mestinya berbuah lebih cepat.
Buah inilah bagian yang paling banyak digunakan sebagai obat alami, di samping daun dan batang. Dari ketiga bagiannya, yakni kulit dan daging buah, cangkang (batok biji), serta biji, yang dimanfaatkan umumnya kulit dan daging buah serta cangkangnya. Buah muda berwarna hijau dan yang tua berwarna merah cerah.
“Khasiat buah muda dan tua sama saja,” jelas Ning. Sayang, senyawa apa yang terkandung dalam bagian-bagian buah, masih belum terungkap secara detil. Cuma, Hutapea dkk. (1999), seperti dikutip Sumastuti, menyatakan, dalam daun dan kulit buah makuto dewo terkandung senyawa saponin dan flavonoid, yang masing-masing memiliki efek antialergi dan antihistamin.
Ning menulis, dalam keadaan segar, kulit dan daging buah muda mahkota dewa terasa sepet-sepet pahit. Sedangkan yang sudah tua sepet-sepet agak manis. Jika dimakan segar akan menimbulkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, bahkan keracunan. Apa penyebabnya, belum diketahui dengan pasti. Karenanya, tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya dalam keadaan segar.
Cangkangnya memiliki rasa sepet-sepet pahit, lebih pahit dari kulit dan daging buah. Bagian ini juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi langsung karena dapat mengakibatkan mabuk, pusing, bahkan pingsan. Namun, setelah diolah, bagian ini lebih mujarab ketimbang kulit dan daging buah. Ia dapat mengobati penyakit berat macam kanker payudara, kanker rahim, sakit paru-paru, dan sirosis hati.
Ada alasan mengapa biji mahkota dewa tidak dikonsumsi. “Bijinya sangat beracun. Kalau mengunyahnya, kita bisa muntah-muntah dan lidah mati rasa,” tambah Ning. Karenanya, bagian ini cuma digunakan sebagai obat luar untuk penyakit kulit.
Sudah tentu untuk menjadikan daging buah atau cangkangnya sebagai obat, perlu pengolahan terlebih dulu. Bisa dijadikan buah kering, teh racik, atau ramuan instan. Namun, yang sering dilakukan adalah dengan menjadikannya teh racik dan ramuan instan.
Bagian lain yang bisa dijadikan obat adalah batang dan daun. Menurut Ning dalam bukunya, batang mahkota dewa secara empiris bisa mengobati kanker tulang. Sedangkan daunnya bisa menyembuhkan lemah syahwat, disentri, alergi, dan tumor. Cara memanfaatkan daun adalah dengan merebus dan meminum airnya.
Jangan kaget. Begitu minum ramuan mahkota dewa, kita segera merasakan serangan kantuk. Efek ini normal. Efek lainnya adalah mabuk. Untuk menghilangkan efek ini dianjurkan untuk minum air lebih banyak. Untuk konsumsi selanjutnya, takaran mahkota dewa perlu dikurangi. Jika masih tetap mabuk, sebaiknya untuk sementara hentikan dulu. Di samping efek buruk tadi ternyata masih ada efek “baik”-nya. “Psst ... kadang-kadang kaum pria ada yang libidonya meningkat,” bisik Ning.
Menurut Ning, dalam proses menyembuhkan penyakit dalam atau penyakit serius macam kanker rahim, setelah pasien mengonsumsi seduhan mahkota dewa badannya bisa merasakan panas-dingin, bahkan kadang kala mengeluarkan gumpalan darah berbau busuk. “Ini merupakan proses pembersihan penyakit,” tulis Ning.
Penggunaannya bisa dalam bentuk ramuan tunggal bisa pula ramuan campuran. “Pencampuran dengan tumbuhan obat lain dimaksudkan untuk memperkuat khasiatnya dan menetralisir racun. Juga untuk mengurangi rasa tidak enaknya,” tutur Ning, yang mengaku sering melayani “resep” yang ditulis beberapa dokter.
Upaya penyembuhan menggunakan ramuan mahkota dewa, menurut Ning, tidak bisa cepat membuahkan hasil. Pengobatannya perlu dilakukan beberapa kali. Bahkan untuk penyakit berat yang kronis perlu waktu lama. Yang perlu diperhatikan adalah takaran penggunaannya mesti tidak melebihi yang dianjurkan. Kalau takarannya berlebih, pengaruh yang tidak diinginkan bisa muncul.
Mesti diingat, wanita hamil muda dilarang mengonsumsi mahkota dewa. Seperti dikutip Ning, Sumastuti juga telah membuktikan mahkota dewa mampu berperan seperti oxytosin atau sintosinon yang dapat memacu kerja otot rahim sehingga memperlancar proses persalinan. Ini bisa membahayakan kehamilan yang masih muda.
Yang tak kalah penting, pesan Ning, dalam menggunakan ramuan mahkota dewa kita dianjurkan menyugesti atau menyakinkan diri bahwa ramuan ini manjur, berdoa untuk kesembuhan kita, dan tetap mengunjungi dokter untuk mengetahui perkembangan kesehatan kita. (intisari)


Resep untuk Menjinakkan Kanker
Pada orang dewasa, untuk mengobati kanker (payudara atau rahim) yang tidak terlalu parah atau sekadar upaya pencegahan, cukup gunakan satu sendok makan ramuan instan yang diseduh dengan segelas air minum. Minum sehari dua kali, pagi dan sore hari.
Bila penyakitnya serius, perlu ramuan campuran teh racik mahkota dewa dan kunyit putih instan. Caranya, kita rebus satu sendok teh teh racik mahkota dewa dalam tiga gelas air hingga airnya tinggal setengahnya. Lalu, tambahkan satu sendok teh kunyit putih instan. Ramuan ini diminum tiga kali sehari.
Untuk penyakit yang sangat serius dosis ini dibuat dua kali lipat atau sampai satu sendok makan teh racik mahkota dewa. Pengobatan ini memerlukan waktu 3 - 6 bulan. Setelah pasien merasa sembuh ramuan tetap dikonsumsi dengan takaran dikurangi.


Mengendalikan diabetes
Untuk mencegah atau mengobati penyakit diabetes yang tidak terlalu serius diperlukan 3 - 5 potong teh racik mahkota dewa yang direbus dalam tiga gelas air bersama tiga lembar daun salam. Perebusan dilakukan hingga air tinggal setengahnya. Ramuan ini diminum tiga hari sampai seminggu sekali. Sedangkan untuk mengobati diabetes parah kita merebus dengan cara yang sama: sesendok teh racik mahkota dewa dan tiga lembar daun salam. Ramuan diminum tiga kali sehari.




Khasiat Buah Mahkota Dewa


Setelah mengetahui khasiat tumbuhan satu ini, mungkin Anda segera berminat menanamnya. Dunia tanaman obat kini kedatangan “pendatang baru” yang lumayan hebat. Mahkota dewa namanya.
Ia bisa membuat penderita penyakit ringan macam gatal-gatal, pegal-pegal, atau flu, hingga penyakit berat seperti kanker dan diabetes, merasakan kesembuhan.
Mengetahui khasiat tumbuhan satu ini, mungkin Anda segera berminat menanamnya. Betapa tidak. Tanaman ini ternyata punya khasiat luar biasa. Ia bisa menyembuhkan gangguan kesehatan dari yang ecek-ecek hingga yang nyaris tak ada harapan sembuh. Kalau cuma pegal-pegal, sehari dua hari bakal hilang.


Flu?
Wah, itu tugas yang juga bisa dibereskan dalam sehari dua hari. Diabetes pun bakal takluk dalam beberapa bulan.


Bagaimana dengan kanker?
Meski butuh waktu bulanan, tanaman ini pun sanggup melawannya sampai titik darah penghabisan. Paling tidak itu berdasarkan pengalaman empiris banyak orang, termasuk yang merasa sembuh dari penyakit pada organ hati atau jantung, hipertensi, rematik, serta asam urat.
Untuk mengolahnya jadi obat pun sangat gampang. Cuma dengan menyeduh “teh racik” terbuat dari kulit dan daging buah, cangkang buah, atau daunnya, bahan obat alami ini pun siap dipakai. Kalau enggak menghendaki rasa pahitnya, kita bisa sedikit bersusah payah mengolahnya menjadi ramuan instan. Rasanya ditanggung lebih sedap tanpa mengurangi khasiat.
Itulah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa). Tanaman yang kabarnya berasal dari daratan Papua ini di Jawa Tengah dan Yogyakarta dijuluki makuto dewo, makuto rojo, atau makuto ratu. Orang Banten menyebutnya raja obat, karena khasiatnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Sementara, orang-orang dari etnik Cina menamainya pau yang artinya obat pusaka.


Dari alergi hingga kanker
Sebagian orang mungkin pernah sekadar melihatnya, sebagian lagi mendengar namanya pun tidak pernah. Wajar bila selama ini sangat sedikit orang tahu mahkota dewa. Apalagi khasiatnya. Bahkan, di banyak lembaga penelitian yang menangani tumbuhan berkhasiat obat belum ditemukan hasil penelitiannya.
Sampai saat ini, setidaknya baru dr. Regina Sumastuti dari Jurusan Farmakologi, Universitas Gadjah Mada yang telah menelitinya. Itu pun masih terbatas pada pengujian terhadap efek antihistamin atau antialergi.
Padahal, kalangan keraton Solo dan Yogyakarta telah lama mengenalnya dan memanfaatkannya sebagai tanaman obat. Beruntung, lama-lama manfaat luar biasa ini bocor ke kalangan awam.
Sekarang, tanaman ini seakan turun dari langit sebagai “dewa penyelamat” orang sakit. Berbagai kesaksian dikemukakan mereka yang telah merasakan khasiatnya. Dalam buku Mahkota Dewa Obat Pusaka Para Dewa karya Ning Harmanto, ketua Kerukunan Wanita Tani Bunga Lily, yang menekuni pengobatan dengan mahkota dewa, ada 26 orang yang mengakui keampuhannya atau ditulis berhasil sembuh dari sakitnya berkat mahkota dewa.
Di antara mereka adalah Tuti Ariestyani Winata, yang setelah menjalani operasi pengangkatan kista di rahim, mengalami kemunduran kondisi tubuh. Badannya kurus, perutnya membuncit seperti sedang hamil tua, jari-jari kakinya menggemuk, tekanan darahnya naik-turun, dan Hb-nya sangat rendah.
Beberapa dokter yang dikunjunginya memberikan diagnosis berbeda. Ada yang mendiagnosisnya menderita kanker hati, sirosis hati, dan ada pula yang menyatakan dia menderita hepatitis kronis. Tak kunjung memperoleh kepastian penyakit yang dideritanya, atas saran Ning, Tuti akhirnya mengonsumsi air rebusan daging buah mahkota dewa. Setelah enam bulan, Tuti merasa sembuh dan kondisi tubuhnya membaik kembali.
Selain Tuti, Diana yang berdomisili di Bekasi menyatakan berhasil sembuh dari penyakit kanker di payudara kanannya setelah menjalani operasi dua kali lagi untuk membersihkan kanker di payudara kirinya.
Anna Winata di Bogor dan Retno di Bekasi juga merasakan sehat kembali dari sakit kanker rahim berkat mahkota dewa. Ny. Parlan di Balikpapan pun berhasil menormalkan kadar gula darahnya berkat tumbuhan obat ini.
Masih banyak lagi contoh keberhasilan yang lain. Sayangnya, yang tidak berhasil tidak pernah terungkap, sehingga tidak bisa diketahui penyakit apa yang tidak mampu dilawan tanaman berbuah merah menyala ini.
Selama ini daun dan buah mahkota dewa dimanfaatkan masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa, sebagai obat penyakit kulit, gatal-gatal, dan eksim. Penyakit tersebut ditandai dengan gejala gatal-gatal, pertanda adanya alergi terhadap agen tertentu yang mendorong sel-sel tubuh mengeluarkan histamin.
Soal kemampuan melawan penyakit kulit ini Sumastuti sudah membuktikannya. Dari penelitian secara in vitro menggunakan usus halus marmot, diketahui, memang benar daun dan buah mahkota dewa mempunyai efek antihistamin. Artinya, tanaman tersebut secara ilmiah bisa dipertanggungjawabkan penggunaannya sebagai obat gatal-gatal akibat gigitan serangga atau ulat bulu, eksim, dan penyakit lain akibat alergi.
Penelitian lain masih kita tunggu untuk membuktikan khasiat luar biasa seperti yang dirasakan beberapa orang di atas. Namun, cerita dari mulut ke mulut rupanya sudah membuat orang, terutama yang sakit berat dan umumnya hampir putus harapan, percaya. Maka, orang pun mulai beramai-ramai mencari bagian berkhasiat mahkota dewa.
Tak sedikit yang mencoba menanamnya di pekarangan rumah. Bahkan, ada yang melihat “wabah” ini sebagai peluang usaha untuk membudidayakan dan mengolahnya menjadi produk ramuan obat tradisional atau jamu dengan berbagai bentuk.


Dijadikan “teh”
Menanam mahkota dewa memang bukan perkara sulit. Tumbuhan, yang bisa hidup baik pada ketinggian 10 - 1.000 m dpl., ini bisa ditanam dari biji atau hasil cangkokan.
Meski penanamannya bisa di dalam pot atau langsung di tanah, pertumbuhannya akan lebih baik bila ditanam di tanah. Tanaman dari biji biasanya sudah berbuah pada umur 10 - 12 bulan. Yang berasal dari cangkokan, mestinya berbuah lebih cepat.
Buah inilah bagian yang paling banyak digunakan sebagai obat alami, di samping daun dan batang. Dari ketiga bagiannya, yakni kulit dan daging buah, cangkang (batok biji), serta biji, yang dimanfaatkan umumnya kulit dan daging buah serta cangkangnya. Buah muda berwarna hijau dan yang tua berwarna merah cerah.
“Khasiat buah muda dan tua sama saja,” jelas Ning. Sayang, senyawa apa yang terkandung dalam bagian-bagian buah, masih belum terungkap secara detil. Cuma, Hutapea dkk. (1999), seperti dikutip Sumastuti, menyatakan, dalam daun dan kulit buah makuto dewo terkandung senyawa saponin dan flavonoid, yang masing-masing memiliki efek antialergi dan antihistamin.
Ning menulis, dalam keadaan segar, kulit dan daging buah muda mahkota dewa terasa sepet-sepet pahit. Sedangkan yang sudah tua sepet-sepet agak manis. Jika dimakan segar akan menimbulkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, bahkan keracunan. Apa penyebabnya, belum diketahui dengan pasti. Karenanya, tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya dalam keadaan segar.
Cangkangnya memiliki rasa sepet-sepet pahit, lebih pahit dari kulit dan daging buah. Bagian ini juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi langsung karena dapat mengakibatkan mabuk, pusing, bahkan pingsan. Namun, setelah diolah, bagian ini lebih mujarab ketimbang kulit dan daging buah. Ia dapat mengobati penyakit berat macam kanker payudara, kanker rahim, sakit paru-paru, dan sirosis hati.
Ada alasan mengapa biji mahkota dewa tidak dikonsumsi. “Bijinya sangat beracun. Kalau mengunyahnya, kita bisa muntah-muntah dan lidah mati rasa,” tambah Ning. Karenanya, bagian ini cuma digunakan sebagai obat luar untuk penyakit kulit.
Sudah tentu untuk menjadikan daging buah atau cangkangnya sebagai obat, perlu pengolahan terlebih dulu. Bisa dijadikan buah kering, teh racik, atau ramuan instan. Namun, yang sering dilakukan adalah dengan menjadikannya teh racik dan ramuan instan.
Bagian lain yang bisa dijadikan obat adalah batang dan daun. Menurut Ning dalam bukunya, batang mahkota dewa secara empiris bisa mengobati kanker tulang. Sedangkan daunnya bisa menyembuhkan lemah syahwat, disentri, alergi, dan tumor. Cara memanfaatkan daun adalah dengan merebus dan meminum airnya.
Jangan kaget. Begitu minum ramuan mahkota dewa, kita segera merasakan serangan kantuk. Efek ini normal. Efek lainnya adalah mabuk. Untuk menghilangkan efek ini dianjurkan untuk minum air lebih banyak. Untuk konsumsi selanjutnya, takaran mahkota dewa perlu dikurangi. Jika masih tetap mabuk, sebaiknya untuk sementara hentikan dulu. Di samping efek buruk tadi ternyata masih ada efek “baik”-nya. “Psst ... kadang-kadang kaum pria ada yang libidonya meningkat,” bisik Ning.
Menurut Ning, dalam proses menyembuhkan penyakit dalam atau penyakit serius macam kanker rahim, setelah pasien mengonsumsi seduhan mahkota dewa badannya bisa merasakan panas-dingin, bahkan kadang kala mengeluarkan gumpalan darah berbau busuk. “Ini merupakan proses pembersihan penyakit,” tulis Ning.
Penggunaannya bisa dalam bentuk ramuan tunggal bisa pula ramuan campuran. “Pencampuran dengan tumbuhan obat lain dimaksudkan untuk memperkuat khasiatnya dan menetralisir racun. Juga untuk mengurangi rasa tidak enaknya,” tutur Ning, yang mengaku sering melayani “resep” yang ditulis beberapa dokter.
Upaya penyembuhan menggunakan ramuan mahkota dewa, menurut Ning, tidak bisa cepat membuahkan hasil. Pengobatannya perlu dilakukan beberapa kali. Bahkan untuk penyakit berat yang kronis perlu waktu lama. Yang perlu diperhatikan adalah takaran penggunaannya mesti tidak melebihi yang dianjurkan. Kalau takarannya berlebih, pengaruh yang tidak diinginkan bisa muncul.
Mesti diingat, wanita hamil muda dilarang mengonsumsi mahkota dewa. Seperti dikutip Ning, Sumastuti juga telah membuktikan mahkota dewa mampu berperan seperti oxytosin atau sintosinon yang dapat memacu kerja otot rahim sehingga memperlancar proses persalinan. Ini bisa membahayakan kehamilan yang masih muda.
Yang tak kalah penting, pesan Ning, dalam menggunakan ramuan mahkota dewa kita dianjurkan menyugesti atau menyakinkan diri bahwa ramuan ini manjur, berdoa untuk kesembuhan kita, dan tetap mengunjungi dokter untuk mengetahui perkembangan kesehatan kita. (intisari)


Resep untuk Menjinakkan Kanker
Pada orang dewasa, untuk mengobati kanker (payudara atau rahim) yang tidak terlalu parah atau sekadar upaya pencegahan, cukup gunakan satu sendok makan ramuan instan yang diseduh dengan segelas air minum. Minum sehari dua kali, pagi dan sore hari.
Bila penyakitnya serius, perlu ramuan campuran teh racik mahkota dewa dan kunyit putih instan. Caranya, kita rebus satu sendok teh teh racik mahkota dewa dalam tiga gelas air hingga airnya tinggal setengahnya. Lalu, tambahkan satu sendok teh kunyit putih instan. Ramuan ini diminum tiga kali sehari.
Untuk penyakit yang sangat serius dosis ini dibuat dua kali lipat atau sampai satu sendok makan teh racik mahkota dewa. Pengobatan ini memerlukan waktu 3 - 6 bulan. Setelah pasien merasa sembuh ramuan tetap dikonsumsi dengan takaran dikurangi.


Mengendalikan diabetes
Untuk mencegah atau mengobati penyakit diabetes yang tidak terlalu serius diperlukan 3 - 5 potong teh racik mahkota dewa yang direbus dalam tiga gelas air bersama tiga lembar daun salam. Perebusan dilakukan hingga air tinggal setengahnya. Ramuan ini diminum tiga hari sampai seminggu sekali. Sedangkan untuk mengobati diabetes parah kita merebus dengan cara yang sama: sesendok teh racik mahkota dewa dan tiga lembar daun salam. Ramuan diminum tiga kali sehari.
Mahkota Dewa
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnwQGu9waC0hzyoOhBMj0sfEAmiZoP1iywWgCni9vLYxTvLRhhiLLfafE7vcXfvyDdbQzgZNgxeYIGxArp4Zkd32o4EC5ieTTjkceJ5CqDoISXpbJ8N8-UBH1xlxbu4-9wQSYibkc0SQ7A/s72-c/mahkota+dewa.jpg
View detail
DAUN SUKUN SEMBUHKAN SAKIT GINJAL DAN JANTUNG

DAUN SUKUN SEMBUHKAN SAKIT GINJAL DAN JANTUNG

Sukun termasuk dalam genus Artocarpus (famili Moraceae) yang terdiri atas 50 spesies tanaman berkayu, yang hanya tumbuh di daerah panas dan lembab di kawasan Asia Tenggara dan kepulauan Pasifik. Buahnya berbentuk bulat berkulit tebal dan kasar, dengan warna hijau muda dan kuning dengan berat sekitar 1,5 – 3 kg. Buah sukun bisa digunakan untuk bahan pangan. Orang biasa memanfaatkannya untuk makanan ringan, semisal direbus, digoreng, atau dibuat keripik dan kolak. Ada juga yang memanfaatkannya sebagai bahan baku tepung dan mi.


Tak banyak orang yang menanamnya. Selain kurang “menjual”, masyarakat belum begitu tahu manfaat tanaman tersebut. Sering dijumpai orang menebang pohon tersebut di pekarangannya, dan menggantinya dengan tanaman lain seperti pisang atau mangga. Tapi sesungguhnya sukun sangat bermanfaat. Daunnya mempunyai khasiat buat kesehatan, efektif untuk mengobati berbagai penyakit seperti liver, hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, dan ginjal. Bahkan, masyarakat Ambon memanfaatkan kulit batangnya untuk obat mencairkan darah bagi wanita yang baru 8-10 hari melahirkan.
Daun tanaman tersebut mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat ini juga mampu mengatasi peradangan. Menyelamatkan Ginjal Ada juga yang menjadikan daun tersebut sebagai alternatif untuk menyelamatkan ginjal yang sakit. Caranya mudah, tapi harus telaten.
Langkah awal, siapkan tiga lembar daun yang berwarna hijau tua, namun masih menempel di dahan. Kemudian cuci bersih pada air mengalir. Selanjutnya dirajang lalu jemur sampai kering. Siapkan pula wadah lalu isi dengan air bersih dua liter. Usahakan wadah tersebut terbuat dari gerabah tanah liat, tapi jika pun tak ada bisa juga memakai panci stainless steel. Masukkan dedaunan kering itu lalu dimasak sampai mendidih, sisakan air tersebut sampai volumenya tinggal separuh.
Selanjutnya, tambahkan air bersih satu liter, dan didihkan lagi sampai separuh. Kemudian saringlah rebusan daun sukun itu. Warna airnya merah, mirip teh. Rasanya agak pahit. Silakan diminum sampai habis, tak boleh disisakan untuk kesesokan harinya. Demikian seterusnya.
Agar tidak repot bolak-balik mengambil tiga lembar daun, sebaiknya sediakan rajangan daun sukun kering untuk seminggu. Caranya, siapkan lembar daun hijau tua sebanyak 3 x 7 = 21 lembar. Proses selanjutnya persis seperti cara di atas, sehingga kita punya sejumlah rajangan daun sukun kering, tapi dibagi-bagi menjadi tujuh bungkus.
Tiap hari ambil sebungkus, rebus, saring, dan minum. Jika Anda termasuk tak tahan pahit, bisa ditambahkan sedikit madu setiap kali minum.
Jantung
Daun sukun juga bisa untuk mengobati penyakit jantung. Caranya, ambillah satu lembar daun sukun tua yang masih menempel di pohon. Daun sukun tua mempunyai kadar zat kimia maksimal.
Cucilah sampai bersih lalu dijemur hingga kering. Kemudian rebus sampai mendidih dengan lima gelas air dan sisakan sampai tinggal separuh. Tambahkan air lagi hingga mencapai volume lima gelas. Setelah disaring, rebusan air itu siap diminum dan harus habis tak bisa disisakan untuk esok hari.
Beberapa pakar obat tradisional memang meragukan khasiat daun sukun. Namun masyarakat sudah percaya dan membuktikan khasiat daun sukun yang dapat menyembuhkan penyakit jantung dan ginjal.
Dalam buku Koleksi Tumbuhan Obat Kebun Raya Bogor, tanaman ini tidak termuat. Satu-satunya literatur yang mengungkap efek diuretik dan kardiotonik sukun hanya buku Indian Medicinal Plants. Itu pun hanya menyangkut buahnya. Apakah bahan kimia yang dikandungnya itu berkhasiat ?
Tentu saja masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh pihak-pihak yang terkait, karena memang obat tradisional dari tanaman dipercaya walaupun awalnya hanya cerita dari mulut ke mulut. Jadi, penelitian itu amat penting bagi dunia kesehatan. 

Daun Sukun Penyelamat Ginjal

Natural Healing Tue, 20 Mar 2007 15:00:00 WIB
Secara empiris, banyak orang memanfaatkan daun sukun untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Selain menurunkan kadar kolesterol darah, ada pula yang menjadikannya sebagai solusi untuk menyelamatkan ginjal.
Jika saja saran dari saudara dan kerabatnya tidak diindahkan, bukan tidakmungkin Arman harus menjalani cuci darah secara rutin. Bahkan, bisa jadi bapak dua anak ini harus kehilangan ginjalnya. Rebusan daun sukun yang rutin diminum mampu menyelamatkan ginjalnya dan menjamin rutinitas hariannya tetap berjalan.
Sebelum rutin minum ramuan daun sukun yang telah dikeringkan setengah tahun lalu, Arman mengeluhkan badannya mudah lelah, lesu, dan kesegaran wajahnya jauh berkurang. la juga tersiksa bila ingin buang air kecil. “Sungguh menyiksa, selain lama, keluarnya juga sedikit. Nunggunya yang berjam-jam itu benar-benar membuat saya tersiksa,” ungkapnya.
Hasil pemeriksaan dokter, kondisi ginjal sebelah kiri Arman termasuk parah. Tak hanya tersiksa saat buang air kecil, berat badannya juga turun drastis, dari 70 kg menjadi 55 kg. Kondisi inilah yang memuat Arman mencoba solusi lain.
Meski awalnya muncul keraguan, saran dari saudaranya untuk minum rebusan daun sukun pun akhirnya dituruti. Ketika itu pria berusia 65 tahun ini merasa sudah mulai tak tahan lagi dengan derita yang dialami. Untunglah, meski kondisi satu ginjalnya cukup parah, Arman tidak harus menjalani cuci darah.
Menurut dokter, tak berfungsinya ginjal terjadi karena beberapa sebab. Di antaranya oleh endapan batu ginjal, pembesaran prostat, kencing manis, darah tinggi, atau penyakit imunologi. Dalam kasusnya, gagal ginjal disebabkan pembesaran prostat.
Secara medis, penurunan fungsi ginjal karena faktor usia pun akan lebih cepat berlangsung karena pembesaran prostat menyumbat saluran kemih. Seperti kebanyakan penderita, Arman baru mengeluh setelah fungsi ginjal berkurang 25-30 persen.
Sehari Segelas
Membuat ramuan rebusan daun sukun, menurut Arman, cukup sederhana dan mudah, yakni dengan merebus daun sukun yang telah dikeringkan. Air rebusan tersebut diminum setiap hari satu gelas. Diakui, mula-mula reaksinya belum terasa. Sebulan kemudian barulah terasa ada perubahan. “Badan mulai terasa lebih fit, lebih segar dan buang air kecil menjadi makin lancar,” tutur Arman.
Merasa sudah cocok dengan ramuan tersebut, ia pun meneruskan hingga sampai empat bulan. Hasilnya cukup bagus, keluhan sakit di pinggang yang dirasa sebelumnya juga jauh berkurang. Bahkan, hasil pemeriksaan dokter menyatakan, kondisi ginjalnya sudah jauh lebih baik dan sehat. Meski begitu, ia tetap rajin kontrol ke dokter, minimal satu atau dua bulan sekali.
Selain baik untuk ginjal, daun sukun ternyata juga jitu untuk meredam laju kolesterol jahat dalam darah. Seperti yang dialami oleh Imron. Menurutnya, setelah dua minggu, daun sukun mampu menurunkan kadar kolesterol darahnya.
“Ramuannya sama dengan untuk ginjal, hanya ditambah bangle. Campuran segenggam daun sukun yang telah dikeringkan dan bangle diseduh dengan air panas, seperti halnya membuat teh. Diminum setiap hari sebagai pengganti teh. Hasilnya ternyata cocok untuk saya,” papar pria pengusaha itu. Manfaat daun sukun memang sudah menjadi bagian dari sejarah pengobatan herbal Indonesia.
Daun sukun diyakini mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat ini juga mampu mengatasi peradangan.
Selain itu, secara empiris, daun sukun mampu menyelamatkan ginjal yang sakit. Sebuah riset yang dilakukan LIPI dengan peneliti asal Cina juga mengungkapkan, daun sukun sangat berguna bagi proses penyembuhan penyakit kardiovaskular.
Bambang Indro Mardi, ahli tanaman obat sekaligus pengobat alternatif dari Jakarta, mengakui bahwa daun sukun memiliki beragam manfaat untuk menjaga maupun meningkatkan kinerja ginjal, sebagai penurun kolesterol, sekaligus cocok untuk menjaga kesehatan pembuluh darah maupun jantung.
“Sejauh ini banyak orang mengaku merasakan manfaat langsung dari daun sukun, terutama untuk gangguan ginjal, kolesterol, dan asam urat,” katanya.

Obat Sakit Jantung


Jantung merupakan organ paling utama kita yaitu yang berfungsi memompa aliran darah keseluruh jaringan tubuh, bisa dikatakan jantung adalah pusat kehidupan, jika orang yang menderita penyakit jantung itu disamakan dengan istilah sebelah kakinya berpijak diatas kuburan, karena sakit jantung beresiko tinggi pada kematian. Bagi penderita jantung bila mengalami pembengkakan pada jantungnya, maka akan mengalami rasa nyeri dan sakit pada jantungnya. Mungkin Anda yang membaca adalah penderita, anda masuk ke tempat yang tepat karena saya akan berikan resep obat tradisional untuk mengatasinya (saya tidak menjamin 100% bisa sembuh tapi kalau dilakukan dengan sungguh dan selalu berdoa kepada Sang Maha Esa Insya Allah Pasti akan diberikan kesembuhan). Berikut bahan-bahan dan cara pembuatannya :

Bahan-bahannya :
1. Ambilah 3 lembar daun sirih yang bertemu kedudukan ruasnya (temorose - bahanya jawanya).
2. 3 bungkul sedang bawang merah.
3. 4 Buah biji buah kemukus (7 jodoh)
4. 1 sendok kecil jintan putih.

Yang belum mengenal bahan2 diatas bisa lihat gambar dibawah untuk sekedar tahu!



Kemukus - Lihat detail


Jintan Putih - Lihat detail

Saya asumsikan Anda mengetahui bawang merah dan sirih (masa gk tau ceh...).
Setelah Anda dapatkan semua bahan diatas selanjutnya cara membuatnya sebagai berikut :

Daun sirih, bawang merah dna kemukus dicuci bersih-bersih. sedangkan jintan putih tidak usah dicuci. Lalu tumbuklah keempat bahan ini sampai halus, kemudian bubuilah dengan air 4 sendok makan, terus saring dan minumlah air dari ramuan tersebut dua kali sehari setiap pagi dan sore. Insya Allah penyakit jantung Anda akan lekas sembuh, lakukanlah secara rutin untuk mendapatkan hasil yang maksimal 

Selamat mencoba...

Mengobati Sakit Kuning

Sakit kuning bisa disembuhkan dengan menggunakan bonggol bambu kuning, bonggol daun nanas muda (warnanya keputih-putihan) dan sedikit adat pulowaras. Pertama ketiganya ditumbuk sampai halus kemudian campurkan 1/2 gelas air. Remas-remas dulu kemudian saringlah dengan sehelai kain yang halus. Air perasan itu diminum di pagi, siang dan malam. Jika hal ini dilakukan dalam 1 bulan maka seluruh penyakit kuning akan lenyap.

Untuk membantu proses penyembuhan hendaknya penderita jangan banyak mengeluarkan tenaga. Misalnya olahraga yang berlebihan yang akan membuat lelah, disarankan sebaiknya penderita rebahan saja di kamar.

Sebagai pencegahan, apabila Anda sudah sembuh, maka minumlah setiap hari atau dua gelas air yang sudah dicampur dengan sirup. Maka akan kecil sekali kemungkinan penyakit ini kembuh lagi.

Cara lain sebagai tindak pencegahan makanlah setiap bulan sekali kerang laut. Kerang direbus dan bisa dimakan pake saos, maka penyakit kuning akan pergi menjauh. 

Selamat mencoba...

Obat Jantung Tradisional Tiongkok

O PEK BOK NIE (OBAT PENYUMBATAN ARTERI)
Sumber : tidak diketahui, diambil dari kiriman e-mail salah seorang rekan saya.

Tulisan ini saya sadurkan berdasarkan pengalaman saya yang baru saya alami 6 Bulan lalu, dan mungkin bermanfaat bagi teman-teman kita yang mengalami hal yang sama seperti saya dan dapat menyembuhkan dengan biaya yang sangat terjangkau.

Pada 6 bulan lalu saya memeriksakan diri pada seorang ahli jantung di RS Medistra, hal ini saya lakukan mengingat usia saya sudah mencapai 55 thn. Dimana banyak teman-teman selichting di SMP sudah pada menghadap ke Sang Pencipta dikarenakan penyakit yang sama saya alami, dan tragisnya mereka semuanya dipanggil rata-rata di kantor sedang berkarya.

Hasil pemeriksaan pada waku itu, Pemeriksaan Laboratorium Darah, semuanya merah, hanya beberapa yang masih hijau. Trigliserin, SGPT, SGOT, Asam Urat, Kolesterol, Tekanan Darah 180/120 semuanya merah.EKG kocar kacir sehingga saya dianjurkan untuk memeriksa Klep jantung dan tebal dinding jantung, ternyata baik dan dikirimlah saya ke Scanning jantung, hasilnya sangat mengejutkan dan saya di-vonnis pembuluh darah di jantung mampet sebanyak 70%, dan disarankan di kateter untuk dimasukan Ring/Stent sebanyak 3 bh, dimana per Ring/Stent seharga Rp.30 juta belum termasuk ongkos kerja.

Alhasil akibat iseng untuk mengecek jantung, malah menjadi pikiran, mana anak masih kuliah, piaraan anjing banyak dan seorang istri yang menurut saya sangat sayang sekali untuk ditinggalkan .... mulailah saya membongkar laci-laci mendiang Ibu yang tercinta ... ketemulah secarik kertas dengan tulisan kanji dengan rapi di map surat-surat penting, mulailah saya mencari orang yang dapat membacanya ... ternyata setelah diterjemahkan OBAT PENYUMBAT PEMBULUH DARAH JAMUR HITAM PUTIH.

Bahan-bahan resep O PEK BOK NIE :
Jamur hitam putih : 45 Gram
Ang Cho : 10 Biji
Irisan Jahe : 8 Iris (tebal 2mm)
Daging Babi/Sapi Fillet : 60 Gram
Air : 8 Gelas

Bahan dicuci bersih dan di godok dengan api kecil (Lebih baik dengan slow cooker) dan mengunakan panci dari tanah liat (TIDAK BOLEH PAKAI PANCI LOGAM !!). Hingga tersisa 2 Gelas. Bahan-bahannya dibuang hanya diambil airnya.

Cara minum :
Pagi bangun tidur dalam keadaan perut kosong, minum 1 Gelas Malam sebelum tidur minum 1 gelas lagi.

Jumlah hari :
Minum setiap hari selama 24 hari (24 Set)

Setelah minum selama 24 hari (24 Set), dapat diulang setiap 2 bulan sekali 12 set, untuk maintenance.

Setelah saya meminum 24 set saya ditelpon oleh Rumah Sakit bahwa saya sudah harus di kateter, dan jadwalnya telah disediakan, dengan hati yang sangat tidak karuan saya memeriksa ulang darah di Laboratorium RS di bilangan Kemayoran, sunguh mengagetkan hasilnya, dimana yang merah tinggal 2 dan itupun diatas sedikit dari ambang batas atas.

Setelah itu saya bertekad untuk menenangkan diri, dan pergilah saya kembali ke RS Medistra dan di kateter dari pergelangan tangan, dimasukan selang hingga ke jantung, kemudian disemprotkan sejenis cairan yang dapat merubah warna sehingga kita dapat melihat dimana yang tersumbat melalui monitor seperti TV. Tiba-tiba sang Professor berkata: "Lho kok tidak ada yang mampet ya!"

Ternyata berkat meminum resep O PEK BOK NIE, kebuntuan di pembuluh darah saya berhasil lancar kembali, dan kepekatan darah saya juga teratasi.

Sekarang setiap 2 bulan sekali saya mengecek jantung saya dengan hasil EKG normal, Kepekatan darah normal. Tekanan darah 120/90, hasil pengecekan darah sudah kembali normal semuanya.

Dengan tulisan ini semoga dapat membantu teman-teman yang
mengalami hal serupa, dan bagi yang sudah di Ring/Stent dapat juga meminumnya untuk menjaga.

Sukun termasuk dalam genus Artocarpus (famili Moraceae) yang terdiri atas 50 spesies tanaman berkayu, yang hanya tumbuh di daerah panas dan lembab di kawasan Asia Tenggara dan kepulauan Pasifik. Buahnya berbentuk bulat berkulit tebal dan kasar, dengan warna hijau muda dan kuning dengan berat sekitar 1,5 – 3 kg. Buah sukun bisa digunakan untuk bahan pangan. Orang biasa memanfaatkannya untuk makanan ringan, semisal direbus, digoreng, atau dibuat keripik dan kolak. Ada juga yang memanfaatkannya sebagai bahan baku tepung dan mi.


Tak banyak orang yang menanamnya. Selain kurang “menjual”, masyarakat belum begitu tahu manfaat tanaman tersebut. Sering dijumpai orang menebang pohon tersebut di pekarangannya, dan menggantinya dengan tanaman lain seperti pisang atau mangga. Tapi sesungguhnya sukun sangat bermanfaat. Daunnya mempunyai khasiat buat kesehatan, efektif untuk mengobati berbagai penyakit seperti liver, hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, dan ginjal. Bahkan, masyarakat Ambon memanfaatkan kulit batangnya untuk obat mencairkan darah bagi wanita yang baru 8-10 hari melahirkan.
Daun tanaman tersebut mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat ini juga mampu mengatasi peradangan. Menyelamatkan Ginjal Ada juga yang menjadikan daun tersebut sebagai alternatif untuk menyelamatkan ginjal yang sakit. Caranya mudah, tapi harus telaten.
Langkah awal, siapkan tiga lembar daun yang berwarna hijau tua, namun masih menempel di dahan. Kemudian cuci bersih pada air mengalir. Selanjutnya dirajang lalu jemur sampai kering. Siapkan pula wadah lalu isi dengan air bersih dua liter. Usahakan wadah tersebut terbuat dari gerabah tanah liat, tapi jika pun tak ada bisa juga memakai panci stainless steel. Masukkan dedaunan kering itu lalu dimasak sampai mendidih, sisakan air tersebut sampai volumenya tinggal separuh.
Selanjutnya, tambahkan air bersih satu liter, dan didihkan lagi sampai separuh. Kemudian saringlah rebusan daun sukun itu. Warna airnya merah, mirip teh. Rasanya agak pahit. Silakan diminum sampai habis, tak boleh disisakan untuk kesesokan harinya. Demikian seterusnya.
Agar tidak repot bolak-balik mengambil tiga lembar daun, sebaiknya sediakan rajangan daun sukun kering untuk seminggu. Caranya, siapkan lembar daun hijau tua sebanyak 3 x 7 = 21 lembar. Proses selanjutnya persis seperti cara di atas, sehingga kita punya sejumlah rajangan daun sukun kering, tapi dibagi-bagi menjadi tujuh bungkus.
Tiap hari ambil sebungkus, rebus, saring, dan minum. Jika Anda termasuk tak tahan pahit, bisa ditambahkan sedikit madu setiap kali minum.
Jantung
Daun sukun juga bisa untuk mengobati penyakit jantung. Caranya, ambillah satu lembar daun sukun tua yang masih menempel di pohon. Daun sukun tua mempunyai kadar zat kimia maksimal.
Cucilah sampai bersih lalu dijemur hingga kering. Kemudian rebus sampai mendidih dengan lima gelas air dan sisakan sampai tinggal separuh. Tambahkan air lagi hingga mencapai volume lima gelas. Setelah disaring, rebusan air itu siap diminum dan harus habis tak bisa disisakan untuk esok hari.
Beberapa pakar obat tradisional memang meragukan khasiat daun sukun. Namun masyarakat sudah percaya dan membuktikan khasiat daun sukun yang dapat menyembuhkan penyakit jantung dan ginjal.
Dalam buku Koleksi Tumbuhan Obat Kebun Raya Bogor, tanaman ini tidak termuat. Satu-satunya literatur yang mengungkap efek diuretik dan kardiotonik sukun hanya buku Indian Medicinal Plants. Itu pun hanya menyangkut buahnya. Apakah bahan kimia yang dikandungnya itu berkhasiat ?
Tentu saja masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh pihak-pihak yang terkait, karena memang obat tradisional dari tanaman dipercaya walaupun awalnya hanya cerita dari mulut ke mulut. Jadi, penelitian itu amat penting bagi dunia kesehatan. 

Daun Sukun Penyelamat Ginjal

Natural Healing Tue, 20 Mar 2007 15:00:00 WIB
Secara empiris, banyak orang memanfaatkan daun sukun untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Selain menurunkan kadar kolesterol darah, ada pula yang menjadikannya sebagai solusi untuk menyelamatkan ginjal.
Jika saja saran dari saudara dan kerabatnya tidak diindahkan, bukan tidakmungkin Arman harus menjalani cuci darah secara rutin. Bahkan, bisa jadi bapak dua anak ini harus kehilangan ginjalnya. Rebusan daun sukun yang rutin diminum mampu menyelamatkan ginjalnya dan menjamin rutinitas hariannya tetap berjalan.
Sebelum rutin minum ramuan daun sukun yang telah dikeringkan setengah tahun lalu, Arman mengeluhkan badannya mudah lelah, lesu, dan kesegaran wajahnya jauh berkurang. la juga tersiksa bila ingin buang air kecil. “Sungguh menyiksa, selain lama, keluarnya juga sedikit. Nunggunya yang berjam-jam itu benar-benar membuat saya tersiksa,” ungkapnya.
Hasil pemeriksaan dokter, kondisi ginjal sebelah kiri Arman termasuk parah. Tak hanya tersiksa saat buang air kecil, berat badannya juga turun drastis, dari 70 kg menjadi 55 kg. Kondisi inilah yang memuat Arman mencoba solusi lain.
Meski awalnya muncul keraguan, saran dari saudaranya untuk minum rebusan daun sukun pun akhirnya dituruti. Ketika itu pria berusia 65 tahun ini merasa sudah mulai tak tahan lagi dengan derita yang dialami. Untunglah, meski kondisi satu ginjalnya cukup parah, Arman tidak harus menjalani cuci darah.
Menurut dokter, tak berfungsinya ginjal terjadi karena beberapa sebab. Di antaranya oleh endapan batu ginjal, pembesaran prostat, kencing manis, darah tinggi, atau penyakit imunologi. Dalam kasusnya, gagal ginjal disebabkan pembesaran prostat.
Secara medis, penurunan fungsi ginjal karena faktor usia pun akan lebih cepat berlangsung karena pembesaran prostat menyumbat saluran kemih. Seperti kebanyakan penderita, Arman baru mengeluh setelah fungsi ginjal berkurang 25-30 persen.
Sehari Segelas
Membuat ramuan rebusan daun sukun, menurut Arman, cukup sederhana dan mudah, yakni dengan merebus daun sukun yang telah dikeringkan. Air rebusan tersebut diminum setiap hari satu gelas. Diakui, mula-mula reaksinya belum terasa. Sebulan kemudian barulah terasa ada perubahan. “Badan mulai terasa lebih fit, lebih segar dan buang air kecil menjadi makin lancar,” tutur Arman.
Merasa sudah cocok dengan ramuan tersebut, ia pun meneruskan hingga sampai empat bulan. Hasilnya cukup bagus, keluhan sakit di pinggang yang dirasa sebelumnya juga jauh berkurang. Bahkan, hasil pemeriksaan dokter menyatakan, kondisi ginjalnya sudah jauh lebih baik dan sehat. Meski begitu, ia tetap rajin kontrol ke dokter, minimal satu atau dua bulan sekali.
Selain baik untuk ginjal, daun sukun ternyata juga jitu untuk meredam laju kolesterol jahat dalam darah. Seperti yang dialami oleh Imron. Menurutnya, setelah dua minggu, daun sukun mampu menurunkan kadar kolesterol darahnya.
“Ramuannya sama dengan untuk ginjal, hanya ditambah bangle. Campuran segenggam daun sukun yang telah dikeringkan dan bangle diseduh dengan air panas, seperti halnya membuat teh. Diminum setiap hari sebagai pengganti teh. Hasilnya ternyata cocok untuk saya,” papar pria pengusaha itu. Manfaat daun sukun memang sudah menjadi bagian dari sejarah pengobatan herbal Indonesia.
Daun sukun diyakini mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat ini juga mampu mengatasi peradangan.
Selain itu, secara empiris, daun sukun mampu menyelamatkan ginjal yang sakit. Sebuah riset yang dilakukan LIPI dengan peneliti asal Cina juga mengungkapkan, daun sukun sangat berguna bagi proses penyembuhan penyakit kardiovaskular.
Bambang Indro Mardi, ahli tanaman obat sekaligus pengobat alternatif dari Jakarta, mengakui bahwa daun sukun memiliki beragam manfaat untuk menjaga maupun meningkatkan kinerja ginjal, sebagai penurun kolesterol, sekaligus cocok untuk menjaga kesehatan pembuluh darah maupun jantung.
“Sejauh ini banyak orang mengaku merasakan manfaat langsung dari daun sukun, terutama untuk gangguan ginjal, kolesterol, dan asam urat,” katanya.

Obat Sakit Jantung


Jantung merupakan organ paling utama kita yaitu yang berfungsi memompa aliran darah keseluruh jaringan tubuh, bisa dikatakan jantung adalah pusat kehidupan, jika orang yang menderita penyakit jantung itu disamakan dengan istilah sebelah kakinya berpijak diatas kuburan, karena sakit jantung beresiko tinggi pada kematian. Bagi penderita jantung bila mengalami pembengkakan pada jantungnya, maka akan mengalami rasa nyeri dan sakit pada jantungnya. Mungkin Anda yang membaca adalah penderita, anda masuk ke tempat yang tepat karena saya akan berikan resep obat tradisional untuk mengatasinya (saya tidak menjamin 100% bisa sembuh tapi kalau dilakukan dengan sungguh dan selalu berdoa kepada Sang Maha Esa Insya Allah Pasti akan diberikan kesembuhan). Berikut bahan-bahan dan cara pembuatannya :

Bahan-bahannya :
1. Ambilah 3 lembar daun sirih yang bertemu kedudukan ruasnya (temorose - bahanya jawanya).
2. 3 bungkul sedang bawang merah.
3. 4 Buah biji buah kemukus (7 jodoh)
4. 1 sendok kecil jintan putih.

Yang belum mengenal bahan2 diatas bisa lihat gambar dibawah untuk sekedar tahu!



Kemukus - Lihat detail


Jintan Putih - Lihat detail

Saya asumsikan Anda mengetahui bawang merah dan sirih (masa gk tau ceh...).
Setelah Anda dapatkan semua bahan diatas selanjutnya cara membuatnya sebagai berikut :

Daun sirih, bawang merah dna kemukus dicuci bersih-bersih. sedangkan jintan putih tidak usah dicuci. Lalu tumbuklah keempat bahan ini sampai halus, kemudian bubuilah dengan air 4 sendok makan, terus saring dan minumlah air dari ramuan tersebut dua kali sehari setiap pagi dan sore. Insya Allah penyakit jantung Anda akan lekas sembuh, lakukanlah secara rutin untuk mendapatkan hasil yang maksimal 

Selamat mencoba...

Mengobati Sakit Kuning

Sakit kuning bisa disembuhkan dengan menggunakan bonggol bambu kuning, bonggol daun nanas muda (warnanya keputih-putihan) dan sedikit adat pulowaras. Pertama ketiganya ditumbuk sampai halus kemudian campurkan 1/2 gelas air. Remas-remas dulu kemudian saringlah dengan sehelai kain yang halus. Air perasan itu diminum di pagi, siang dan malam. Jika hal ini dilakukan dalam 1 bulan maka seluruh penyakit kuning akan lenyap.

Untuk membantu proses penyembuhan hendaknya penderita jangan banyak mengeluarkan tenaga. Misalnya olahraga yang berlebihan yang akan membuat lelah, disarankan sebaiknya penderita rebahan saja di kamar.

Sebagai pencegahan, apabila Anda sudah sembuh, maka minumlah setiap hari atau dua gelas air yang sudah dicampur dengan sirup. Maka akan kecil sekali kemungkinan penyakit ini kembuh lagi.

Cara lain sebagai tindak pencegahan makanlah setiap bulan sekali kerang laut. Kerang direbus dan bisa dimakan pake saos, maka penyakit kuning akan pergi menjauh. 

Selamat mencoba...

Obat Jantung Tradisional Tiongkok

O PEK BOK NIE (OBAT PENYUMBATAN ARTERI)
Sumber : tidak diketahui, diambil dari kiriman e-mail salah seorang rekan saya.

Tulisan ini saya sadurkan berdasarkan pengalaman saya yang baru saya alami 6 Bulan lalu, dan mungkin bermanfaat bagi teman-teman kita yang mengalami hal yang sama seperti saya dan dapat menyembuhkan dengan biaya yang sangat terjangkau.

Pada 6 bulan lalu saya memeriksakan diri pada seorang ahli jantung di RS Medistra, hal ini saya lakukan mengingat usia saya sudah mencapai 55 thn. Dimana banyak teman-teman selichting di SMP sudah pada menghadap ke Sang Pencipta dikarenakan penyakit yang sama saya alami, dan tragisnya mereka semuanya dipanggil rata-rata di kantor sedang berkarya.

Hasil pemeriksaan pada waku itu, Pemeriksaan Laboratorium Darah, semuanya merah, hanya beberapa yang masih hijau. Trigliserin, SGPT, SGOT, Asam Urat, Kolesterol, Tekanan Darah 180/120 semuanya merah.EKG kocar kacir sehingga saya dianjurkan untuk memeriksa Klep jantung dan tebal dinding jantung, ternyata baik dan dikirimlah saya ke Scanning jantung, hasilnya sangat mengejutkan dan saya di-vonnis pembuluh darah di jantung mampet sebanyak 70%, dan disarankan di kateter untuk dimasukan Ring/Stent sebanyak 3 bh, dimana per Ring/Stent seharga Rp.30 juta belum termasuk ongkos kerja.

Alhasil akibat iseng untuk mengecek jantung, malah menjadi pikiran, mana anak masih kuliah, piaraan anjing banyak dan seorang istri yang menurut saya sangat sayang sekali untuk ditinggalkan .... mulailah saya membongkar laci-laci mendiang Ibu yang tercinta ... ketemulah secarik kertas dengan tulisan kanji dengan rapi di map surat-surat penting, mulailah saya mencari orang yang dapat membacanya ... ternyata setelah diterjemahkan OBAT PENYUMBAT PEMBULUH DARAH JAMUR HITAM PUTIH.

Bahan-bahan resep O PEK BOK NIE :
Jamur hitam putih : 45 Gram
Ang Cho : 10 Biji
Irisan Jahe : 8 Iris (tebal 2mm)
Daging Babi/Sapi Fillet : 60 Gram
Air : 8 Gelas

Bahan dicuci bersih dan di godok dengan api kecil (Lebih baik dengan slow cooker) dan mengunakan panci dari tanah liat (TIDAK BOLEH PAKAI PANCI LOGAM !!). Hingga tersisa 2 Gelas. Bahan-bahannya dibuang hanya diambil airnya.

Cara minum :
Pagi bangun tidur dalam keadaan perut kosong, minum 1 Gelas Malam sebelum tidur minum 1 gelas lagi.

Jumlah hari :
Minum setiap hari selama 24 hari (24 Set)

Setelah minum selama 24 hari (24 Set), dapat diulang setiap 2 bulan sekali 12 set, untuk maintenance.

Setelah saya meminum 24 set saya ditelpon oleh Rumah Sakit bahwa saya sudah harus di kateter, dan jadwalnya telah disediakan, dengan hati yang sangat tidak karuan saya memeriksa ulang darah di Laboratorium RS di bilangan Kemayoran, sunguh mengagetkan hasilnya, dimana yang merah tinggal 2 dan itupun diatas sedikit dari ambang batas atas.

Setelah itu saya bertekad untuk menenangkan diri, dan pergilah saya kembali ke RS Medistra dan di kateter dari pergelangan tangan, dimasukan selang hingga ke jantung, kemudian disemprotkan sejenis cairan yang dapat merubah warna sehingga kita dapat melihat dimana yang tersumbat melalui monitor seperti TV. Tiba-tiba sang Professor berkata: "Lho kok tidak ada yang mampet ya!"

Ternyata berkat meminum resep O PEK BOK NIE, kebuntuan di pembuluh darah saya berhasil lancar kembali, dan kepekatan darah saya juga teratasi.

Sekarang setiap 2 bulan sekali saya mengecek jantung saya dengan hasil EKG normal, Kepekatan darah normal. Tekanan darah 120/90, hasil pengecekan darah sudah kembali normal semuanya.

Dengan tulisan ini semoga dapat membantu teman-teman yang
mengalami hal serupa, dan bagi yang sudah di Ring/Stent dapat juga meminumnya untuk menjaga.
DAUN SUKUN SEMBUHKAN SAKIT GINJAL DAN JANTUNG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAGuormwWqyf4kL8udNAzeHmp2AhKuL0pk6TU_4RLFY2jBxxOK3Prx-tIO1O-qkO4tMpNEjPqzLeim_-wcmS-9hyM3hDJrGsVzTQMcxpOxcMYO42Fy0bSJkTDUL8Ho1J1FrDRO58giT5s/s72-c/200px-Piper_cubeba_muda.jpg
View detail
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. OBAT TRADISIONAL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger