Penyakit Jantung

Penyakit Jantung Yang Sering Terdapat Pada Lansia

Penyakit jantung pada lansia mempunyai penyebab yang multifaktorial yang saling tumpang tindih.  Untuk itu kita harus terlebih dahulu memahami mengenai konsep Faktor Resiko dan Penyakit Degeneratif.  Faktor resiko adalah suatu kebiasaan, kelainan dan faktor lain yang bila ditemukan / dimiliki seseorang akan menyebabkan orang tersebut secara bermakna lebih berpeluang menderita penyakit degeneratif tertentu. 
Penyakit degeneratif adalah suatu penyakit yang mempunyai penyebab dan selalu berhubungan dengan satu faktor resiko atau lebih, di mana faktor-faktor resiko tersebut bekerja sama menimbulkan penyakit degeneratif itu.  Penyakit degeneratif itu sendiri dapat menjadi faktor resiko untuk penyakit degeneratif lain. Misalnya: penyakit jantung dan hipertensi merupakan faktor resiko stroke.

Inilah yang menyebabkan pembahasan mengenai penyakit jantung pada lansia dapat berkembang sangat luas, yaitu karena adanya keterkaitan yang sangat erat antara penyakit yang satu dengan penyakit yang lain.

Berdasarkan data yang didapat dari penelitian di USA pada tahun 2001, penyakit jantung yang sering ditemukan adalah Penyakit Jantung Koroner 13%,  Infark Miokard Akut  8%, Kelainan Katup 4%, Gagal jantung 2%, Penyakit Jantung Hipertensif dan Hipertensi 1%.

A. Penyakit Jantung Koroner dan Infark Miokard

PJK merupakan penyakit yang paling sering ditemukan pada lansia.  Dengan mengkombinasikan laporan insiden MI dan Angina Pektoris, badan National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) III di USA, didapat data bahwa sekitar 27% pria dan 17% wanita berusia 80 tahun ke atas menderita PJK.  Sedangkan pada kelompok umur 65-74 tahun, didapat 64% masalah jantung pada pria dan 60% pada wanita adalah PJK.

Resiko seseorang untuk menderita PJK adalah satu dari tiga untuk pria, dan satu dari empat untuk wanita. Di atas umur 65 tahun, tingkat mortalitas akibat MI adalah tinggi.  Sekitar 8% meninggal setiap tahunnya akibat MI dan sisanya diperkirakan akan mengalami serangan infark yang fatal dalam waktu 10 tahun ke depan.  Akan tetapi, lebih dari sepertiga kasus MI tidak diketahui, entah karena perjalanan penyakitnya yang laten atau karena gejalanya yang tidak khas.

PJK adalah manifestasi umum dari keadaaan pembuluh darah yang mengalami pengerasan dan penebalan dinding, disebut juga Aterosklerosis.  Tapi selain itu stenosis aorta, kardiomiopati hipertrofi dan kelainan arteri koronaria kongenital juga dapat menyebabkan PJK.

Ada 3 macam faktor resiko PJK :
1. Yang tidak dapat dihindari : umur, jenis kelamin, faktor keturunan.
2. Yang sukar dihindari : kepribadian
3. Yang dapat dihindari/dibatasi : merokok, hipertensi, DM, obesitas, hiperkolesterolemia.


B. Gagal jantung

Gagal jantung adalah merupakan suatu sindrom, bukan diagnosa penyakit.  Sindrom gagal jantung kongestif (Chronic Heart Failure/ CHF) juga mempunyai prevalensi yang cukup tinggi pada lansia dengan prognosis yang buruk.  Prevalensi CHF adalah tergantung umur atau age-dependent. Menurut penelitian, gagal jantung jarang pada usia di bawah 45 tahun, tapi menanjak tajam pada usia 75 – 84 tahun.

Dengan semakin meningkatnya angka harapan hidup, akan didapati prevalensi dari CHF yang meningkat juga.  Hal ini dikarenakan semakin banyaknya lansia yang mempunyai hipertensi akan mungkin akan berakhir dengan CHF.  Selain itu semakin membaiknya angka keselamatan (survival) post-infark pada usia pertengahan, menyebabkan meningkatnya jumlah lansia dengan resiko mengalami CHF.

CHF terjadi ketika jantung tidak lagi kuat untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan.  Fungsi sitolik jantung ditentukan oleh empat determinan utama, yaitu: kontraktilitas miokardium, preload ventrikel (volume akhir diastolik dan resultan panjang serabut ventrikel sebelum berkontraksi), afterload kearah ventrikel, dan frekuensi denyut jantung.

Terdapat 4 perubahan yang berpengaruh langsung pada kapasitas curah jantung dalam menghadapi beban :
  • Menurunnya respons terhadap stimulasi beta adrenergik akibat bertambahnya usia.  Etiologi belum diketahui pasti.  Akibatnya adalah denyut jantung menurun dan kontraktilitas terbatas saat menghadapi beban.
  • Dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku pada usia lanjut karena bertambahnya jaringan ikat kolagen pada tunika media dan adventisia arteri sedang dan besar. Akibatnya tahanan pembuluh darah (impedance) meningkat, yaitu afterload meningkat karena itu sering terjadi hipertensi sistolik terisolasi.
  • Selain itu terjadi kekakuan pada jantung sehingga compliance jantung berkurang. Beberapa faktor penyebabnya: jaringan ikat interstitial meningkat, hipertrofi miosit kompensatoris karena banyak sel yang apoptosis (mati) dan relaksasi miosit terlambat karena gangguan pembebasan ion non-kalsium.
  • Metabolisme energi di mitokondria berubah pada usia lanjut.

Keempat faktor ini pada usia lanjut akan mengubah struktur, fungsi, fisiologi bersama-sama menurunkan cadangan kardiovaskular dan meningkatkan terjadinya gagal jantung pada usia lanjut.

Penyebab yang sering adalah menurunnya kontraktilitas miokard akibat Penyakit Jantung Koroner, Kardiomiopati, beban kerja jantung yang meningkat seperti pada penyakit stenosis aorta atau hipertensi, Kelainan katup seperti regurfitasi mitral.

Selain itu ada pula faktor presipitasi lain yang dapat memicu terjadinya gagal jantung, yaitu :
  • Kelebihan Na dalam makanan
  • Kelebihan intake cairan
  • Tidak patuh minum obat
  • Iatrogenic  volume overload
  • Aritmia : flutter, aritmia ventrikel
  • Obat-obatan: alkohol, antagonis kalsium, beta bloker
  • Sepsis, hiper/hipotiroid, anemia, gagal ginjal, defisiensi vitamin B, emboli paru.

C. Kelainan Katup

Bising sistolik dapat ditemukan pada sekitar 60% lansia, dan ini jarang sekali diakibatkan oleh kelainan katup yang parah.  Pada katup aorta, stenosis akibat kalsifikasi lebih sering ditemukan daripada regurgitasi aorta.  Tapi pada katup mitral, regurgitasi sangat sering dijumpai dan lebih banyak terdapat pada wanita daripada pria.

Pada lansia sering terdapat bising sistolik yang tidak mempunyai arti klinis yang berarti. Tapi harus hati-hati membedakan fisiologis dengan yang patologis.  Bising patologis menandakan adanya kelainan katup yang berat, yang bila tidak ditangani dengan benar akan mengakibatkan hipertrofi ventrikel dan pada akhirnya berakhir dengan gagal jantung.

Stenosis katup aorta etiologinya adalah akibat kalsifikasi/degeneratif.  Stenosis aorta akan berakibat pada pembesaran ventrikel kiri. Dapat terjadi tanpa disertai gejala selama beberapa tahun. Tapi pada akhirnya kondisi ini akan berakhir dengan kerusakan ventrikel permanen yang akhirnya mengakibatkan komplikasi-komplikasi seperti pulmonary vascular congestion (dengan sesak nafas), aritmia ventrikel dan heart block.

Sedangkan kelainan pada katup mitral juga dapat mengakibatkan terjadinya Atrial fibrillation dan gagal jantung.  Etiologi dari Mitral Stenosis sering disebabkan karena rheumatic fever. Kadang juga disebabkan karena kalsifikasi/degeneratif, tapi jarang.


D. Hipertensi dan Penyakit Jantung Hipertensif

Semakin tua, tekanan darah akan bertambah tinggi.  Prevalensi hipertensi pada orang-orang lanjut usia adalah sebesar 30-65%.
Hipertensi pada lansia sangat penting untuk diketahui karena patogenesis, perjalanan penyakit dan penatalaksanaannya tidak seluruhnya sama dengan hipertensi pada usia dewasa muda.  Pada pasien lansia, aspek diagnostik yang dilakukan harus lebih mengarah kepada hipertensi dan komplikasinya serta terhadap pengenalan berbagai penyakit komorbid pada orang itu karena penyakit komorbid sangat erat kaitannya dengan penatalaksanaan keseluruhan.

Seperti penyakit degeneratif pada lanjut usia lainnya, hipertensi sering tidak memberikan gejala apapun atau gejala yang timbul tersamar (insidious) atau tersembunyi (occult). Seringkali yang terlihat adalah gejala akibat penyakit, komplikasi atau penyakit yang menyertai.

Peningkatan tekanan darah sering merupakan satu-satunya tanda klinis hipertensi yang esensial, sehingga diperlukan pengukuran tekanan darah secara akurat. Pengukuran sebaiknya dilakukan pada penderita dengan cukup istirahat, sedikitnya setelah 5 menit berbaring dan dilakukan pengukuran pada posisi berbaring, duduk dan berdiri sebanyak 2 kali atau lebih, dengan interval 2 menit.  Cara pengukuran yang saat ini dianggap baku dikemukakan oleh The British Hypertension Society. Manset sedikitnya harus dapat melingkari 2/3 lengan, bagian bawahnya harus 2 cm diatas fossa cubiti.

Pemeriksaan laboratorium apa saja yang diperlukan untuk hipertensi masih merupakan perdebatan.  Hipertensi yang sering terdapat 90%nya adalah jenis yang idiopatik / tidak diketahui sebabnya. Jadi tidak perlu untuk melakukan pemeriksaan kecuali bila ada indikasi.  Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan ureum, kreatinin, kalium, kalsium, urinalisis, asam urat, glukosa darah, dan profil lemak. Pemeriksaan penunjang lain contohnya elektrokardiografi, pielografi intravena dan foto rontgen thorax.

Pemicu Serangan Jantung yang Ditemui Sehari-hari
Berbagai pemicu serangan jantung sebenarnya bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari kopi hingga polusi udara. Besarnya peningkatan risiko serangan jantung berbeda-beda tergantung pemicunya dan inilah perbandingannya.

Peningkatan risiko serangan jantung berdasarkan pemicu umum yang bisa ditemukan di lingkungan sehari-hari adalah antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari MensHealth.com.

1. Kopi
Efek kafein adalah memacu kerja jantung dan meningkatkan aliran darah ke otot, sehingga meningkatkan tekanan darah. Pecandu kopi rata-rata 1,5 lebih rentan mengalami serangan jantung dalam waktu 1 jam sesudah minum kopi.

2. Alkohol
Alkohol juga bisa meningkatkan tekanan darah sehingga beban jantung meningkat. Peminum alkohol 3 kali lebih berisiko mengalami serangan jantung dalam waktu 12 jam sesudah minum minuman alkohol.

3. Polusi lalu lintas
Berbagai masalah jantung termasuk penyumbatan pembuluh darah lebih sering dialami orang yang tinggal di tepi jalan utama. Polusi meningkatkan risiko serangan jantung hingga 3 kali lipat dalam waktu 1 jam.

4. Olahraga berat
Olahraga berat jika dilakukan oleh orang yang biasanya tidak rutin berolahraga justru akan mendatangkan bahaya. Bagi yang jarang olahraga, risiko serangan jantung saat berolahraga berat bisa meningkat 3 kali lipat dibandingkan yang rutin berolahraga.

5. Aktivitas seks
Denyut jantung dan tekanan darah akan mengalami peningkatan drastis saat seseorang mengalami orgasme, baik melalui masturbasi maupun hubungan seks. Berbagai aktivitas seksual itu meningkatkan risiko serangan jantung sebanyak 4 kali lipat dalam waktu 2 jam sesudahnya.

6. Makan berlebihan
Makan berlebihan, apalagi jika banyak mengandung lemak dan garam juga bisa meningkatkan tekanan darah. Akibatnya risiko serangan jantung meningkat 7 kali lipat dalam waktu 1 jam sesudah makan sampai kekenyangan.

7. Kokain
Penggunaan narkotika khususnya kokain meningkatkan serangan jantung hingga 24 kali lipat dalam waktu 24 jam sesudahnya. Namun studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet membuktikan, polusi udara sebenarnya 5 kali lebih membahayakan jantung dibandingkan kokain.

Pria Hobi Selingkuh Rentan Kena Serangan Jantung

Penelitian menunjukkan hubungan seks yang dilakukan secara rutin bisa menyehatkan jantung. Namun bagi pria, syaratnya harus dilakukan dengan pasangan resmi sebab bercinta dengan selingkuhan justru akan meningkatkan risiko serangan jantung.

Sebuah penelitian di Italia menunjukkan, hubungan seks tidak lagi memberikan manfaat bagi jantung jika melibatkan unsur pengkhianatan. Bagi pria yang sudah beristri, risiko serangan jantung justru meningkat jika sering berhubungan seks dengan wanita lain.

"Kami mendapati bahwa sikap tidak setia merupakan faktor risiko untuk mengalami gangguan kardiovaskular ternmasuk serangan jantung di kemudian hari," ungkap Alessandra Fisher, peneliti dari Sexual Medicine and Andrology Unit di Florence, Italia.

Menurutnya, pria yang hobi selingkuh cenderung lebih banyak menampakkan gejala depresi dibanding pria lain yang kehidupan seksualnya baik-baik saja. Dalam penelitian tersebut, para pria mengaku berselingkuh karena rumah tangganya sudah tidak harmonis.

Kondisi ini memicu depresi yang ditandai dengan beberapa gejala. Gejala yang teramati dalam penelitian itu antara lain obesitas, tekanan darah tinggi dan perubahan gaya hidup termasuk mengkonsumsi minuman keras dan lebih sering merokok.

Depresi yang disertai dengan gejala-gejala semacam itu jelas meningkatkan risiko serangan jantung. Meski tidak secara langsung dipicu oleh perselingkuhan, peningkatan risiko serangan jantung bisa memburuk jika hubungan terlarang itu menimbulkan konflik baru.

Penelitian yang dipublikasikan akhir tahun 2010 ini memang tidak menyebutkan berapa banyak pria yang terkena serangan jantung karena berselingkuh. Namun berbagai sumber tidak resmi di internet menyebut, 85 persen pria yang berselingkuh meninggal karena serangan jantung.
Cara Mengurangi Resiko Serangan Jantung
Di Indonesia, penyakit jantung masuk dalam lima besar penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi. Gaya hidup yang tidak sehat, terutama pola makan, memberikan pengaruh yang besar dalam berkembangnya resiko terkena serangan jantung. Untuk mengurangi resiko terkena serangan jantung, kita memerlukan jantung yang sehat dan kuat.

Berikut ini 10 cara yang dapat menyehatkan dan memperpanjang masa hidup jantung anda:

1. Berhubungan seks
Pria yang mengalami 3 kali orgasme atau lebih setiap minggunya mengurangi risiko mengalami serangan jantung hingga 50%, menurut sebuah riset di Inggris.

2. Minum 2 porsi sehari
Dua porsi minuman sehari - baik itu bir, anggur, atau minuman keras lainnya - dapat mengurangi risiko serangan jantung hingga 30%, menurut riset di Harvard.

3. Dinginkan kepala
Lebih dari 30 ribu kasus serangan jantung setiap tahunnya dipicu oleh kemarahan sesaat, menurut sebuah riset di Harvard. Kendalikan amarah Anda dengan beberapa kali menarik nafas dalam-dalam dengan menggunakan perut, bukan dada.

4. Makan buah dan sayuran
Sekitar 80% pria tidak memakan 5 porsi buah dan sayur setiap harinya, padahal itu bisa mengurangi risiko serangan jantung hingga 12% menurut riset di Harvard. Makan sepotong buah setiap kali makan dan makan sayur pada saat makan siang dan malam. Gampang bukan?

5. Jalankan mesin dengan kecepatan tinggi
Dengan hanya 2 jam olahraga aerobik seminggu (berlari, spinning, hoop) - yang dibagi dalam sesi selama minimal 30 menit - bisa mengurangi risiko serangan jantung hingga separuh, kata riset di Kanada.

6. Angkat badan Anda
Tiga kali latihan total-bodyweight seminggu bsia menurunkan tekanan darah diastolik hingga 8 poin, menurut riset di Michigan Technological University. Itu cukup untuk mengurangi risiko serangan jantung hingga 15%.

7. Hilangkan perut buncit Anda
Risiko serangan jantung meningkat hingga 3 kali lipat jika Anda buncit dan memiliki dua dari indikator berikut: trigliserida tinggi, HDL rendah, gula darah tinggi, atau tekanan darah tinggi. Jaga ukuran pinggang Anda kurang dari 36 inci dan lemak badan kurang dari 18%.

8. Minum vitamin D
Pria yang kekurangan vitamin D memiliki risiko lebih tinggi mengalami serangan jantung dibandingkan pria normal, menurut riset di Harvard. Dosis harian yang terbaik adalah hingga 800 I.U.

9. Makan ikan berlemak
Konsumsi tinggi asam lemak omega-3 - hingga 9 gram sehari dari suplemen dan ikan berminyak seperti salmon liar - dapat mengurangi risiko serangan jantung hingga 59%, menurut riset di Circulation dan Hypertension.

10. Perkuat dengan kacang
Kacang baik untuk jantung Anda. Orang yang mengkonsumsi 3 ons kacang hitam sehari mengurangi risiko serangan jantung hingga 38%, menurut riset di Journal of Nutrition.

10 Makanan Terbaik Bagi Jantung

Berikut adalah 10 jenis makanan yang baik bagi jantung anda. Sepuluh jenis makanan ini bisa menurunkan tingkat kolesterol LDL, meningkatkan kolesterol “baik” HDL, dan, yang paling hebat, tidak membutuhkan resep dokter.

1. Kacang-kacangan
Orang yang menyantap 1,5 ons kacang-kacangan –pistachio, almond, dan walnut– lebih dari empat kali seminggu memiliki risiko penyakit jantung koroner 37% lebih rendah ketimbang mereka yang jarang makan kacang-kacangan, menurut penelitian terakhir di British Journal of Nutrition.

2. Ikan
Menyantap dua hidangan ikan kaya omega-3 dalam seminggu sudah cukup untuk mengurangi risiko penyakit jantung secara signifikan, menurut American Heart Association. Docosahexaenoic acid (DHA) dan elcosapentaeonic acid (EPA) adalah asam lemak omega-3 dalam ikan yang bisa melawan penyakit jantung koroner. Salmon liar dan makerel dari Atlantik adalah sumber terbaik.

3. Gandum
Menyantap rata-rata 2,5 sajian whole grain per hari (seperti gandum, beras merah, dan barley) mengurangi risiko Anda terhadap penyakit kardiovaskular sebesar 21%, menurut studi terbaru dalam jurnal Nutrition, Metabolism & Cardiovascular Diseases.

4. Alpukat
Sarat dengan lemak tak jenuh tunggal dan betasitosterol, alpukat menawarkan ledakan penghancur LDL dosis ganda. Alpukat juga kaya folat, vitamin B yang  larut dalam air dan membantu menurunkan tingkat homocysteine, asam amino yang bisa menghalangi aliran darah di dalam pembuluh.

5. Kacang hitam
Orang yang makan tiga ons kacang hitam sehari mengurangi risiko mereka terhadap serangan jantung sebesar 38%, menurut studi terakhir dalam Journal of Nutrition. Kacang hitam sarat dengan nutrisi-nutrisi paling top, yaitu protein, lemak yang sehat, folat, magnesium, berbagai vitamin B, potassium, dan serat.

6. Biji rami
Sebuah penelitian baru-baru ini terhadap orang-orang berkolesterol tinggi (lebih dari 240 mg/dL) membandingkan efek dari pengobatan dengan statin dan konsumsi 20 gram biji rami per hari. Setelah 60 hari, mereka yang menyantap biji rami menunjukkan hasil yang sama baiknya dengan mereka yang menggunakan obat-obatan statin. Taburkan biji rami ke bubur gandum, yogurt, dan salad Anda.

7. Teh hijau
EGCG, zat antioksidan yang membantu memerangi penyakit jantung, banyak ditemukan di dalam teh hijau. Minum teh ini seperti Anda minum air putih: Lima cangkir teh hijau sehari bisa meningkatkan kesehatan jantung Anda, menurut sejumlah penelitian terbaru. Tapi jangan tambahkan susu, karena bisa melenyapkan manfaatnya.

8. Semangka
Sarat akan potassium yang dapat menurunkan tekanan darah, sumber yang bagus dari vitamin C yang bisa mengurangi peradangan, dan kaya akan lycopene, sepotong semangka atau satu gelas jus semangka harus menjadi bagian menu makan Anda sehari-hari.

9. Bayam
Kaya akan sejumlah mineral penting, yaitu potassium dan magnesium, bayam adalah sumber terbaik dari lutein, zat antioksidan yang bisa membantu mencegah terjadinya penyumbatan dalam pembuluh darah. Santaplah secangkir bayam segar atau setengah cangkir bayam matang sehari.

10. Red wine
Dengan kandungan resveratrol tinggi – zat alami yang dapat menurunkan LDL, meningkatkan HDL, dan mencegah penyumbatan darah – red wine bisa benar-benar menjadi penyelamat hidup Anda. American Heart Association merekomendasikan dua gelas per hari. Vin rouge juga sumber yang kaya akan flavonoid, antioksidan yang membantu melindungi lapisan pembuluh darah di dalam jantung Anda. Bukan peminum wine? Makanlah dark chocolate. Kandungan flavonoidnya sama dengan red wine.

Pengaturan Makanan Bagi Penderita Jantung Koroner


Pengaturan makanan bagi orang sakit bukanlah merupakan tindakan yang berdiri sendiri dan terpisah dari tindakan perawatan dan pengobatan, ketiganya merupakan satu kesatuan dalam proses penyembuhan penyakit. Oleh karena itu, tanggung jawab pengaturan makanan bagi orang sakit bukanlah semata-mata tanggung jawab ahli gizi, akan tetapi merupakan tanggung jawab bersama dari ketiga unsur yang berperan dalam proses penyembuhan penyakit, yaitu dokter, perawat dan ahli gizi.

Sebagaimana halnya dengan obat, penggunaan makanan untuk penyembuhan penyakit pun harus sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh dokter yang mengobatinya. Akan tetapi berbeda dengan obat, pemberian makanan bukanlah semata-mata sebagai alat penyembuh. Lebih dari itu, makanan masih mempunyai fungsi lain yaitu memberikan rasa kenyang, rasa puas dan nyaman, rasa diperhatikan, dan sebagainya, yang pada pemberian obat jarang dipertimbangkan.

Bertambahnya berat badan dan tinggi badan dengan wajar, maka dapat diperkirakan bahwa konsumsi makanan seseorang seimbang dengan energi yang dikeluarkan. Jika aktifitas fisik kurang, sedangkan konsumsi makanan terus meningkatkan, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit. Kelebihan dalam mengkonsumsi karbohidrat dan lemak dapat menimbulan penyumbatan pembuluh darah dan berbegai penyakit, seperti jantung.

Pedoman gizi yang dianjurkan utk menurunkan risiko terserang penyakit jantung koroner adalah :

Konsumsi lemak sedang, < 30% dari total asupan kalori yang terdiri dari
  • Lemak jenuh < 10%
  • Lemak tidak jenuh ganda > 10%
  • Sisanya lemak tidak jenuh tunggal sebesar 10 – 15%

Karbohidrat 50 – 60% dari total asupan kalori
  • Protein sebanyak 10 – 20% (cukup) dari total asupan kalori.
  • Karbohidrat sebanyak 50-60% (sedang) dari total asupan kalori.

1. Makanan yang dianjurkan
  • Sumber asam folat : sari jeruk, kacang merah, brokoli, dan bayam.
  • Sumber vitamin B6 : pisang, advokad, daging ayam tanpa lemak, beras merah, dan sejenis gandum.
  • Sumber beta karoten : wortel dan sayuran hijau
  • Sumber vitamin E : minyak sayur dan kacang-kacangan.
  • Sumber asam lemak omega-3 : tuna, makerel, sarden, dan lemusu.
  • Sumber lycopene : tomat terutama yang masak
  • Sumber flavonoid : anggur, apel, bawang, dan teh.
  • Makanan yang tinggi serat: sayuran dan kacang-kacangan.

2. Makanan yang perlu diperhatikan
  • Makanlah paling sedikit 5 porsi (± 300 g) buah-buahan dan sayuran, 6 porsi (± 300 g) biji padi-padian, dan 2 porsi (500 ml) produk susu non fat atau low fat
  • Konsumsi kolesterol dalam sehari kurang dari 300 mg.
  • Konsumsi garam diusahakan di bawah 2.400 mg.
  • Konsumsi serat 20–35 g.

3. Yang harus dikurangi
  • Daging berlemak.
  • Telur, susu, penuh, jeroan, dan makanan tinggi kolesterol.
  • Lemak jenuh.

4. Yang harus dihindari
  • Konsumsi alkohol berlebih.
  • Merokok.
  • Makanan bergaram tinggi (jika menderita tekanan darah tinggi).

Perawatan Dietetik bagi Penderita Penyakit Jantung Koroner


Salah satu faktor risiko pada penyakit jantung koroner adalah kebiasaan makan. Bertambah makmur kehidupan penduduk suatu negara, maka konsumsi lemak akan naik dengan tajam terutama lemak yang berasal dari hewan seperti susu, telur, daging, dan sebagainya.

Lemak hewan ini justru mengandung asam lemak jenuh dalam kadar yang tinggi. Sedangkan protein yang berasal dari nabati mengandung asam lemak tak jenuh. Secara hipotesis, terjadinya penyakit jantung koroner dalam kaitannya dengan konsumsi lemak.

Tentu saja ada faktor-faktor lain yang turut berperan dalam perkembangan penyakit jantung koroner tersebut, yaitu adanya penyakit lain, tingkat konsumsi, kolesterol, dan sebagainya. Sejalan dengan kenaikan konsumsi lemak jenuh, apabila tidak terjadi hambatan aliran darah yang menyebabkan jaringan otot jantung menderita kekurangan oksigen (miocardian anoxia). Akan tetapi apabila beban kerja jantung terlalu berat, angina dapat terjadi, misalnya jika penderita makan terlalu kenyang. Oleh karena itu, dalam pengaturan makanan penderita penyakit jantung koroner, pemberian makanan dibagi menjadi beberapa kali dalam porsi kecil. Makan dalam jumlah yang terlalu banyak harus dihindari.

Karena penyakit jantung koroner didahului oleh adanya aterosklerosis, maka dasar-dasar perawatan diet bagi penderita aterosklerosis juga berlaku bagi perawatan diet penderita penyakit jantung koroner.

Berikut ini beberapa hal harus diperhatikan dalam perawatan diet penderita jantung koroner :
  1. Pembatasan kandungan kalori dalam diet perlu dilakukan lebih-lebih jika penderita tergolong obesitas atau berat badannya melebihi berat badan ideal. Penderita penyakit jantung koroner sebaiknya mempunyai berat badan sedikit di bawah berat badan ideal.
  2. Penggunaan lemak jenuh harus dihindarkan, sedangkan lemak tak jenuh berganda (polyunsatrated fatty acid) yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah, dapat diperbanyak untuk menggantikan lemak jenuh.
  3. Pemakaian gula dalam diet sehari-hari hendaknya tidak berlebihan, karena konsumsi gula yang tinggi dapat mempermudah terjadinya aterosklerosis.
  4. Untuk mengurangi beban kerja jantung, porsi makanan sebaiknya kecil. Agar tubuh mendapatkan semua zat gizi yang diperlukan dalam jumlah yang cukup, frekuensi pemberian makanan hendaknya lebih sering.
  5. Pengurangan garam perlu dilakukan apabila penderita menunjukkan tanda-tanda kenaikan tekanan darah atau terlihat adanya edema.
  6. Bahan makanan yang dapat menimbulkan gas dalam lambung seperti kol, lobak, durian, dan sebagainya sebaiknya tidak diberikan.
  7. Bumbu-bumbu yang dapat menimbulkan rangsangan seperti lombok, merica, dan sebagainya hendaknya dihindarkan.
  8. Penderita tidak diberi minuman berupa kopi, teh kental, atau minuman yang mengandung soda (soft drink) dan alkohol.
  9. Makanan atau kue yang terlalu manis dan makanan berlemak atau dimasak dengan lemak hendaknya tidak diberikan.
  10. Disamping perawatan dietetik, juga perlu dilakukan upaya penyembuhan yang lain, terutama mengurangi berbagai faktor risiko, seperti merokok, tekanan emosional, dan sebagainya. Juga olah raga fisik perlu dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan berat badan.

    Faktor Resiko Penyakit Jantung

    Penuaan adalah sebuah proses yang pasti dialami semua orang, hal ini berarti perubahan pada fisiologi dan anatomi jantung juga akan terjadi pada semua orang.   Tetapi hal ini tidak berarti semua lansia pasti akan mengalami masalah pada jantung.  Karena selain dipengaruhi faktor endogen, juga dipengaruhi faktor-faktor eksogen, seperti  lingkungan, sosial budaya dan ekonomi, yang kesemuanya dapat disebut sebagai gaya hidup (life style).  Faktor eksogen ini lebih dikenal dengan sebutan faktor resiko.

    A. Alkohol
    Ada beberapa teori yang menyebutkan bahwa konsumsi alkohol dapat mengurangi insiden PJK.  Tapi setelah pengkajian lebih lanjut, American Heart Assosiation menyimpulkan bahwa tidak ada pembenaran dalam merekomendasikan penggunaan alkohol (atau anggur/wine) untuk strategi kardioprotektif. Bahkan konsumsi yang berlebih dapat menimbulkan kerusakan hati, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan insiden kanker mulut dan kanker esophagus, dan lain sebagainya. 

    B. Diabetes Mellitus
    Diabetes Mellitus sudah sejak lama dikenal sebagai faktor resiko independen yang dapat menyebabkan berbagai macam kelainan kardiovaskular. Sebuah teori mengatakan bahwa salah satu dari tipe Diabetes dihubungkan dengan kelainan intrinsik primer dimana sel-sel akan berumur pendek sehingga terjadi peningkatan pergantian sel.  Selain itu disfungsi trombosit pada diabetes juga menyumbang peran yang berarti.  Koeksistensi DM dan hipertensi dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular dan mortalitas sebanyak 2 kali lipat.  Keuletan dalam mengontrol hipertensi pada pasien diabetes sangat penting.  Diabetes tipe 2 (NIDDM) banyak didapati pada orang berumur 30 tahun keatas yang overweight/obesitas.  Hal ini dapat dicegah dengan melakukan perbaikan gaya hidup, menjaga berat badan normal dan perbanyak latihan fisik.

    C. Obat-obatan
    Beberapa obat dapat menyebabkan hipertensi, seperti golongan Mineralokortikoid, NSAIDs, Amfetamin, Antidepresan trisiklik, dan lain lain.  Gunakan obat-obat alternatif lain yang tidak menyebabkan atau menyulitkan hipertensi.

    D. Exercise / Latihan fisik
    Olahraga teratur dapat menurunkan tekanan darah sebanyak 5-10 mmHg.  Olahraga juga dapat meningkatkan cardiac output, dengan cara :
    • Meningkatkan kontraktilitas dan otot-otot miokardium sehingga dapat dicapai stroke volume yang maksimal.
    • Meningkatkan jumlah kapiler-kapiler di miokard.
    • Menurunkan denyut jantung saat istirahat.
    • Menurunkan resistensi perifer saat istirahat.

    E. Hiperlipoproteinemia
    Semakin banyak lipoprotein yang beredar dalam darah, akan semakin besar kemungkinan bagi mereka untuk memasuki dinding arteri. Bila dalam jumlah besar maka akan melampaui kemampuan sel otot polos untuk memetabolismenya sehingga lemak akan terakumulasi pada dinding arteri.  Hiperlipidemia harus ditindak secara agresif, baik dengan obat-obatan maupun dengan perbaikan gaya hidup.  Dengan menurunkan kadar Kolesterol total sebanyak 20-25% (atau menurunkan LDL-kolesterol sebanyak 30%) terbukti dapat menurunkan resiko PJK.

    F. Hipertensi
    Hipertensi merupakan faktor resiko yang paling penting dalam penyakit kardiovaskular.  Hipertensi mempercepat terjadinya aterosklerosis, yaitu dengan cara menyebabkan perlukaan secara mekanis pada sel endotel di tempat yang mengalami tekanan tinggi. Hipertensi diperkirakan merupakan penyebab 33% dari semua insiden penyakit jantung.  Beri obat-obatan (ACE Inhibitor, beta-blockers, calcium antagonist atau diuretik) untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas.

    G. Obesitas
    Obesitas dapat menyebabkan aterosklerosis, hipertensi, hiperlipidemia dan Diabetes tipe 2, dan berbagai kondisi lainnya.  Jaga berat badan ideal dengan memperbaiki gaya hidup dan olahraga teratur.

    H. Asupan garam yang berlebihan
    Pembatasan asupan garam dapat menurunkan tekanan darah 1-10 mmHg.  Asupan yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya retensi natrium dan air, sehingga menambah beban jantung.  Pasien perlu diberi pengarahan mengenai perlunya hal ini.

    I. Merokok
    Penelitian menunjukkan bahwa merokok meningkatkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular sebanyak 64%.  Efek rokok pada sistem kardiovaskular yaitu :
  11. Nikotin mempunyai efek langsung terhadap arteri koronaria dan platelet darah.
  12. Inhalasi karbon monoksida mengurangi kapasitas eritrosit membawa oksigen. Selain itu juga meningkatkan kebutuhan oksigen miokardium, meningkatkan platelet adhesiveness dan katekolamin plasma.

Di sinilah pentingnya tindakan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit (intervensi pada gaya hidup) yang sebaiknya dimulai sedini mungkin.  Selain itu juga kita lakukan tindakan prevensi, yaitu untuk mencegah agar proses menua ini tidak disertai dengan proses patolologik.  Konsep ini sekarang sangat dikembangkan dan dikenal sebagai konsep Healthy Aging (menjadi tua dalam keadaan sehat). 

Selain tindakan promosi dan preventif juga terdapat tindakan rehabilitasi, yaitu ditujukan kepada mereka yang sedang atau pernah mengalami masalah jantung.  Tujuan dari tindakan rehabilitasi adalah :
  • Untuk membantu mereka pulih, baik secara jasmani dan rohani.
  • Untuk melatih mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan kembali aktif di masyarakat.
  • Untuk mengembalikan kepercayaan diri mereka.
Panasea Penyelamat Jantung


Sampai saat ini penyakit jantung tetap menjadi pembunuh nomor 1. Penyebabnya bisa bermacam-macam, stres dan konsumsi makanan yang tidak sehat di antaranya. Hasil penelitian terbaru yang dilakukan Arthur Marx dan Raymond R Neutra dari Johns Hopkins University School menyebutkan penyakit jantung terutama iskemik-alias jantung koroner-ada hubungannya dengan kekurangan magnesium dalam tubuh.

National Academy of Sciences (NAS), Amerika Serikat memberitakan hampir 80% penduduk Amerika Serikat kekurangan magnesium. Padahal, magnesium dibutuhkan sel otot dan saraf pada jantung agar ia dapat bekerja optimal. Salah satu akibat kurangnya asupan magnesium dalam tubuh adalah serangan penyakit jantung. Informasi dari Third National Health and Nutrition Examination Survey menyebutkan 11,2-juta penduduk Amerika menderita penyakit itu. Pada 1992, penyakit jantung membunuh sekitar 480.000 orang. Padahal, jika saja asupan magnesium terpenuhi, penyakit itu bisa dicegah. 

Salah satu cara memperoleh asupan magnesium adalah dengan minum air. Air salah satu sumber magnesium terbaik karena 30% kebutuhan magnesium dalam tubuh tersedia di sana. Sayangnya, di Indonesia air minum lebih banyak mengandung kalsium. Padahal The Water Health Association menganjurkan agar dalam tiap liter air harus terkandung 25 mg magnesium. Kenyataannya, jumlah magnesium pada air minum di Indonesia masih kurang dari angka itu.

Nigari 

Masyarakat Jepang lebih beruntung. Mereka terbiasa minum nigari sebagai sumber magnesium. Nigari alias sari air laut adalah air laut tua atau yang berada di lapisan teratas-kira-kira setebal 10 cm-dalam pembuatan garam. Sementara lapisan bawah bakal menjadi garam. Supaya menjadi sari air laut, air tua itu diproses dengan otoklaf kristalisasi. Biasanya air tua terbuang dalam proses pembuatan garam. Satu ton produksi garam, membutuhkan 50 m3 air laut. Jumlah air tua yang terbentuk 1,9 m3. Nigari berupa bubuk magnesium klorida kerap dipakai untuk koagulan (pengeras) alami dalam pembuatan tofu alias tahu jepang serta bahan pendingin alami ikan.

Di negeri Matahari Terbit itu, nigari yang pahit memang beken. Anak-anak hingga orang tua terbiasa mengkonsumsinya dalam kehidupan sehari-hari. Meski budaya memproduksi garam sangat tua di Indonesia, tetapi nigari baru diperkenalkan setahun terakhir. Dr Nelson Sembiring, periset Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Timur yang memperkenalkannya. Nelson mengetahui khasiat nigari saat belajar di Jepang.

Limbah air garam kaya mineral seperti magnesium sulfat, natrium klorida, magnesium klorida, dan kalsium klorida. Kandungan utamanya magnesium, mineral terbanyak keempat dalam tubuh. Jika limbah itu diekstraksi, sarinya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia, terutama untuk kecukupan gizi magnesium. Magnesium berperan menjaga kesehatan jantung. 'Ia mampu mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah jantung,' kata Prof Dr Bambang Wirjatmadi dari bagian gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Surabaya. 

Menurut Bambang, kurangnya asupan magnesium bisa mempercepat timbulnya endapan lemak pada pembuluh darah jantung. 'Padahal pembuluh darah jantung itu kan ukurannya sangat kecil. Endapan lemak bisa menyebabkan pembuluh tersumbat. Akibatnya, kerja jantung terhambat,' tambah alumnus Fakultas Kedokteran Unair itu. Untuk mencegah penyakit jantung, Bambang biasa melarutkan 20 tetes nigari dalam 20 l air minum.

Banyak Manfaat 

Sari air laut alias nigari memang multi khasiat. Selain menyehatkan jantung, ia juga memiliki seabrek khasiat lain. Untuk pertumbuhan tulang misalnya. Di Selandia Baru, pemerintahnya menyarankan anak-anak usia 3-13 tahun untuk mengkonsumsi sari air laut. Di negeri kiwi itu pertumbuhan tulang pada usia itu sangat lambat. Nah, kalsium pada nigari bekerja sama dengan magnesium bisa berperan dalam pembentukan tulang dan gigi. 

Khasiat lain: limbah garam itu mampu menambah kualitas kecantikan wanita. Tatsuya Kosaka meriset untuk membuktikannya. Menurut direktur Institut Penelitian Nigari itu, magnesium dalam sari air laut bisa membakar lemak dan mengeluarkan cairan tak berguna dalam tubuh. Wajar jika di Jepang, kalangan anak muda-terutama remaja perempuan-senantiasa membawa sari air laut. 'Gunanya menjaga tubuh tetap langsing dan terhindar dari penyakit kolesterol walau memakan apa pun,' kata Nelson. 

Lainnya, nigari bisa digunakan untuk pembersih wajah. Caranya: campurkan setetes nigari dalam 100 ml air bersih. Setelah itu semprotkan pada wajah. 'Magnesium pada nigari mampu memperlambat proses penuaan sehingga kulit tidak gampang keriput,' kata Bambang. Selain itu, kolagen kulit pun bisa diperbaiki, jadi kulit muka semakin kenyal dan kencang. 

Panasea lain 

Selain nigari, banyak panasea beken lain yang bermanfaat bagi kesehatan jantung. Buah merah misalnya. Kandungan antioksidan -karoten, betakaroten, dan tokoferol- yang dimilikinya mampu menyehatkan jantung. Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan plak pada dinding arteri. Buah Pandanus conoideus itu juga mengandung asam lemak omega 3 dan omega 9 yang mampu menurunkan kadar kolesterol serta senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. 

Panasea dari laut seperti teripang pun berkhasiat bagi jantung. Dalam teripang terkandung asam-asam lemak esensial seperti EPA dan DHA. Gabungan asam-asam lemak itu dengan kandungan trace mineral seperti kromium, besi, kadmium, mangan, nikel, kobalt, dan seng mengaktifkan superoxide dismutase alias SOD. SOD bertanggung jawab mengikat senyawa peroksidase yang muncul akibat kadar lemak berlebih dalam tubuh. Aktivitas SOD akan menurun akibat banyaknya pencemar dalam tubuh. Lemak berlebih (dalam bentuk kolesterol dan trigliserida) memicu pembentukan plak pada dinding arteri jantung.

Tidak hanya buah merah dan gamat-sebutan teripang di Malaysia-saja yang bisa mencegah dan mengatasi masalah jantung. Virgin coconut oil (VCO) alias minyak kelapa murni pun mempunyai kemampuan serupa. Asam laurat dalam VCO menaikkan kadar asam lemak tidak jenuh ganda EPA dan DHA. Kedua asam lemak itu terbukti menurunkan very low density lipoprotein (VLDL). Ia juga berperan dalam menghambat produksi tromboksan, meningkatkan prostasiklin, menurunkan kekentalan darah, dan mencegah trombosis alias penyumbatan pembuluh darah. 

Dr Sidi Aritjahja dari Happy Land Medical Centre, Yogyakarta, biasa menggunakan temulawak, lengkuas, dan secang untuk mengatasi jantung koroner. Ketiga bahan itu sama-sama mengandung saponin (triterpen glikosida) yang memiliki khasiat melarutkan lemak. Yang harus diperhatikan, ketiga bahan itu tidak boleh direbus terlalu lama. 'Jika direbus terlalu lama, kandungan saponinnya terlalu tinggi, bahaya bagi ginjal,' katanya. Kini, pilihan ada di tangan Anda, panasea mana yang paling cocok bagi jantung Anda.
 
#dari:  intisari
Tidur Siang menurunkan Resiko Terkena Penyakit Jantung

Tak banyak yang menyadari, tidur sesaat saat istirahat siang membantu menurunkan resiko kematian terutama pada pria muda berbadan sehat. Penelitian yang dilakukan ilmuwan Yunani selama rentang waktu enam tahun tersebut menyebutkan tidur siang selama kurang lebih 30 menit sedikitnya tiga kali seminggu memiliki resiko 37 persen lebih rendah mengalami gangguan sakit jantung.

Para ahli mengungkapkan tidur siang membantu orang untuk rileks dan mengurangi tingkat stres mereka. Bahkan gangguan jantung lebih kecil ditemukan di negara yang rutin tidur siang, meski sejumlah studi menunjukkan hasil yang berbeda.

Riset yang dilakukan di Yunani ini dilakukan pada 23.681 pria dan wanita dalam rentang usia 20 sampai 86 tahun. Para partisipan memiliki catatan kesehatan yang baik, tanpa sejarah menderita penyakit jantung dan penyakit akut lainnya.

Dalam studi selama enam tahun tersebut, partisipan diminta keterangan tentang jam tidur siang mereka, pola makan mereka dan aktivitas fisik yang rutin mereka lakukan. Hasilnya, para peneliti menyatakan mereka yang tidur siang memiliki resiko lebih rendah menderita gangguan jantung sebanyak 34 persen dibanding mereka yang tak tidur siang. Sementara mereka yang tidur siang lebih dari 30 menit selama tiga atau lebih dalam setiap minggunya memiliki catatan 37 persen lebih rendah terkena gangguan jantung.

Tidur Siang Pada Pekerja

Tidur siang juga menurunkan resiko gangguan jantung pada para pekerja, di mana sekitar 64 persen mengalami penurunan resiko jantung yang beresiko pada kematian. Sementara pada pria pengangguran, tercatat hanya sekitar 36 persen. Dalam studi ini tidak begitu banyak dijumpai perbandingan tingkat kematian pada wanita.

"Tidur siang dan gangguan pembuluh darah memiliki hubungan yang cukup berarti. Fenomana ini dijumpai pada negara yang mayoritas populasinya menjalani rutinitas tidur siang secara berkala, dan hasilnya tingkat kematian karena gangguan pembuluh darah sangat rendah," papar pemimpin penelitian Dr. Dimitrios Trichopoulos, dari Harvard School of Public Health, seperti dilansir dari BBC, Senin (12/02/07).

Trichopoulos juga menambahkan meskipun berbagai studi tentang tidur siang kerap dilakukan dengan hasil yang berbeda. Namun, ada poin penting yang bisa ditarik dari studi ini, yakni: kita jadi mengetahui batas kesehatan dan kemampuan seseorang untuk mengontrol aktivitas fisiknya.

Hal senada juga dikatakan June Davison, perawat kesehatan dari British Heart Foundation, yang menyatakan tidur siang membantu mengurangi resiko penyaki jantung, terutama pada pria pekerja.

"Tidur siang di tengah-tengah jam istirahat membantu kita untuk rileks dan lepas dari beban sejenak, dan itu sangat berrarti bagi kesehatan kita. Yang harus kita ingat adalah menyeimbangkan istirahat dan aktivitas," kata Davison.

Davison juga menambahkan mereka yang mudah stres karena pekerjaan cenderung sembrono dengan perilaku kesehatan mereka, seperti: merokok berlebihan, mengkonsumsi makanan tak sehat, minum-minuman beralkohol dan bahkan lupa berolahraga. Hal inilah yang semakin meningkatkan resiko gangguan jantung.

Program tidur siang ini sudah dilirik Yarde Metals, perusahaan industri aluminium dan besi ini memiliki sebuah ruang khusus tidur siang untuk pekerjanya di kantor mereka, di Southington, Connecticut. Ruang tidur siang ini dilengkapi dua sofa kulit, bantal lembut, penerangan remang-remang dan sebuah jam weker.

"Meski hanya tidur sejenak, namun saya bisa kembali mengumpulkan energi dan membuat tubuh bugar. Saya rasa tidur siang harus mulai dibiasakan dalam rutinitas pekerjaan kita," jelas Mark Ekenbarger, insinyur Perusahaan Yarde Metals, yang menderita pembesaraan arteri dan harus rutin menjalani tidur siang atas nasihat dokter jantungnya.
"Tidur siang sendiri bukan sebuah kebiasaan di Amerika, karena tidur siang sama dengan kemalasan di dunia bisnis yang bermobilitas tinggi. Namun saat ini beberapa kantor di Amerika mulai memberikan waktu untuk tidur sejenak selama 30-40 menit saat istirahat siang. Hasilnya, mereka yang memanfaatkan tidur siang menjadi lebih produktif," jelas Bill Anthony, psikologis Universitas Boston dan pengarang "The Art of Napping at Work."
 
Konsumsi Ikan Menangkal Penyakit Jantung Koroner


Penyakit jantung koroner (PJK) salah satunya disebabkan oleh tingginya tingkat konsumsi asam lemak jenuh. Karena itu, mengurangi risiko PJK bisa dilakukan dengan menggeser pola konsumsi makanan tinggi asam lemak jenuh menjadi pola pakan seimbang.

Dalam kurun 10 - 20 tahun terakhir, PJK telah menjadi pembunuh nomor satu di dunia, khususnya terhadap masyarakat di kota-kota besar. Di Jakarta, misalnya, banyak kalangan muda dan dewasa lebih menyukai makanan cepat saji seperti pizza, kue-kue berkalori tinggi, serta ayam goreng. Makanan tinggi lemak jenuh umumnya memang mengundang selera. Tanpa disadari lewat makanan macam itu asam lemak jenuh masuk ke dalam tubuh mereka. Akan semakin celaka, kalau pada saat yang sama, mereka kurang menyantap makanan rendah lemak jenuh dan tinggi serat, serta kurang berolahraga.


Yang ngendon dan yang mengusir

Tetapi tidak perlu cemas. Ada banyak cara menangkal penyakit yang bisa menimbulkan kematian mendadak ini asal mau dan konsisten mengikuti pola makan yang disarankan para ahli.

Lalu bagaimana ceritanya hubungan PJK dengan konsumsi zat lemak? Selama proses pencernaan dalam usus, zat lemak yang masuk ke tubuh lewat makanan mengalami pemecahan menjadi asam lemak bebas trigliserida, fosfolipid, dan kolesterol.

Asam lemak bebas terdiri atas asam lemak jenuh (saturated fatty acid, disingkat SAFA), asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acid, MUFA), dan asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acid, PUFA). Sementara asam lemak bebas yang berlebihan akan tersimpan dalam bentuk trigliserida.

Kolesterol yang berasal dari bahan makanan hewani merupakan unsur terpenting dari lemak. Selain berasal langsung dari makanan, ia juga bisa dibentuk dalam hati, berasal dari asam lemak jenuh hasil pemecahan trigliserida. Memang dalam metabolisme di hati, hanya asam lemak jenuh yang bisa dibentuk menjadi kolesterol.

Tahukah Anda, tubuh kita memproduksi kolesterol 1,5 - 2 g per hari? Jauh lebih besar daripada yang didapat lewat makanan. Ini karena kolesterol yang merupakan substansi lemak memang terdapat dalam setiap sel tubuh. Fungsinya juga penting. Selain sebagai sumber energi, juga berperan dalam pembentukan hormon dan membran sel. Belum lagi menjadi bahan pembentuk asam empedu dalam cairan empedu.

Di dalam tubuh, kolesterol membentuk ikatan kompleks lemak-protein - yang lebih dikenal dengan lipoprotein - seperti chylomicron, very low density lipoprotein (VLDL), low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL). Kadar LDL dan HDL erat hubungannya dengan terjadinya endapan dalam pembuluh darah.

Apabila rombongan kolesterol lebih ramai daripada proteinnya, maka akan terbentuk senyawa lipoprotein berkepadatan rendah - disebut LDL - dan dikenal sebagai kolesterol “jahat”. Sebaliknya, kalau kolesterolnya lebih sedikit sedangkan pasukan proteinnya lebih banyak, ikatannya disebut lipoprotein berkepadatan tinggi atau HDL, dan dikenal sebagai kolesterol “baik”.

Dicap sebagai “jahat” karena LDL memudahkan endapan lemak ngendon pada dinding bagian dalam pembuluh darah. Semakin tebal endapan, pembuluh darah jantung akan makin tersumbat atau mengalami penebalan atau pengerasan (aterosklerosis). HDL dikasih cap “baik” karena ia membantu “mengusir” kolesterol LDL dari jaringan tubuh. Kata lainnya, kalau pembuluh darah lebih banyak diisi pasukan HDL, otomatis gerombolan LDL-nya tak akan kebagian tempat dalam pembuluh sehingga endapan dapat dicegah.

Karena itu, kadar LDL yang wajar disarankan tidak lebih dari 130 mg%, sementara kadar HDL paling sedikit 35 mg%. Total kadar kolesterol yang dikatakan baik tidak lebih dari 200 mg%. Tidak kalah penting disimak ialah kadar lemak trigliserida yang berfungsi sebagai sumber energi terbanyak dalam tubuh. Pasalnya, trigliserida yang tinggi kadarnya dapat ikut menunjang terjadinya PJK. Kadar trigliserida yang wajar tidak lebih dari 200 mg%.


Perbanyak konsumsi asam lemak tak jenuh

Betulkah mereka yang berkolesterol tinggi otomatis juga berisiko besar mendapat serangan PJK? Tidak juga, sebab masih harus dilihat dulu rasio kolesterol total terhadap HDL. Kalau HDL Anda misalnya 60 mg%, sementara orang lain 40 mg%, lalu perbandingan antara kolesterol total dan HDL masing-masing 3,5 dan 5, berarti risiko Anda terserang PJK lebih kecil dari orang itu. Makin tinggi nilai rasio, makin tinggi risikonya.

Selain karena faktor bawaan, tingginya kadar kolesterol dan trigliserida tidak jarang karena pola makan yang kurang seimbang. Sebagai orang Indonesia yang mengenal aneka ragam makanan dari berbagai daerah, patut diketahui bahan makanan apa saja yang mengandung asam lemak jenuh.

Melesat tingginya kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah sebenarnya bisa direm dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung asam lemak jenuh ini. Di antaranya daging ternak (sapi, babi, kambing), kulit ayam broiler, serta kelapa, termasuk produk olahannya (santan, kelapa parut, serundeng, minyak kelapa). Menghindari makanan berbahan kelapa memang tidak mudah, tapi setidaknya perlu disadari sampai batas mana yang patut dikonsumsi.

Jeroan seperti hati dan ginjal sapi, otak, lidah sapi, lalu kuning telur, susu full cream serta olahannya, dan keju juga jangan terlalu sering dilirik, apalagi dimakan. Bagi para penyuka makanan manis, batasi konsumsi gula karena gula akan ikut mendongkrak naik kadar trigliserida. Makanan laut seperti udang dan kepiting yang mengandung lemak tak jenuh tunggal masih boleh dikonsumsi, meski dalam jumlah terbatas.

Sejatinya, semua bahan makanan sumber minyak atau lemak (nabati maupun hewani) mengandung semua asam lemak, baik jenuh, tak jenuh tunggal, dan tak jenuh ganda. Hanya kadarnya berbeda-beda. Kandungan asam lemak terbanyak dalam bahan makanan mengindikasikan bahwa bahan makanan itu merupakan sumber asam lemak bersangkutan.

Contohnya, karena minyak kelapa lebih banyak kandungan asam lemak jenuhnya ketimbang asam lemak tak jenuh tunggal dan gandanya, maka disebutlah ia minyak jenuh. Lantaran minyak jagung lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh tunggal dan gandanya daripada asam lemak jenuhnya, lalu disebut minyak tak jenuh.

Kalau mau tetap aman mengonsumi asam lemak jenuh, para ahli gizi menganjurkan agar konsumsinya diimbangi dengan asam lemak tak jenuh tunggal dan ganda. Perbandingannya kira-kira 1 : 1 : 1. Namun, praktiknya tidak mudah, apalagi kalau di depan mata sudah tersaji makanan yang menerbitkan selera!

Cara terbaik lainnya ialah menggoreng atau menumis makanan dengan minyak tinggi asam lemak tak jenuh tunggal dan ganda seperti minyak jagung, minyak bunga matahari, minyak kedelai serta minyak ikan. Namun, jangan digunakan lagi jika sudah jadi jelantah (digunakan berulang kali) sebab sudah berubah jadi minyak jenuh.

Sayangnya, minyak jenis ini relatif lebih mahal harganya ketimbang minyak goreng kelapa atau sawit. Kejenuhan minyak goreng bisa dilihat sewaktu dipanaskan. Makin rendah titik asapnya, makin tinggi lemak jenuhnya (yang bagus umumnya sampai suhu 180 - 200oC baru keluar asap).

Sebuah penelitian oleh Grundy dari Fakultas Kedokteran Kalifornia, AS, membuktikan, kadar kolesterol tubuh bisa turun apabila diet mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh tunggal dan ganda daripada asam lemak jenuh. Diet asam lemak jenuh selama sebulan terbukti menaikkan kadar kolesterol. Sedangkan dengan diet asam lemak tak jenuh tunggal, kadar kolesterol menurun tajam termasuk LDL dan HDL-nya. Pada diet asam lemak tak jenuh ganda, kolesterol total dan LDL menurun, sementara HDL relatif tidak berubah.

Grundy berpendapat, diet ideal hendaknya mengandung komposisi 10% asam lemak jenuh, 5 - 10% asam lemak tak jenuh ganda, dan 10 - 15% asam lemak tak jenuh tunggal. Misalnya, bila Anda hari ini ingin makan soto jeroan untuk santap siang, saat makan malam hindari makanan lain yang juga mengandung asam lemak jenuh macam steak daging sapi, udang goreng tepung dicampur telur. Sebagai gantinya, makanlah oseng-oseng tempe, tahu bacem, atau pepes ikan ditambah sayur.

Kalau malam ini Anda harus pergi ke suatu pesta, saat makan pagi dan siang usahakan tidak makan makanan yang mengandung lemak jenuh. Dengan begitu diharapkan kadar kolesterol dapat terkendali.


Pengaruh omega-3

Anda yang memiliki kadar kolesterol dan trigliserida tinggi juga dianjurkan banyak mengonsumsi ikan laut seperti tengiri, sarden, tuna, kembung, kakap, dll. Memasaknya dengan cara ditumis, dikukus, dibakar, atau dipepes. Dalam seminggu usahakan paling tidak makan 1 - 2 ekor ikan.

Ikan laut memang banyak mengandung omega-3, suatu asam lemak tak jenuh ganda yang mengandung asam eikosapentaenoik (EPA) dan doko saheksaenoik (DHA). Asam lemak omega-3 ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida, bahkan bisa menaikkan HDL. Omega-3 juga sekaligus dapat menekan proses penggumpalan darah sehingga proses pengapuran pembuluh koroner dapat dihambat.

Peranan minyak ikan juga tidak kalah baiknya karena mampu menurunkan kadar kolesterol 27 - 45% dan trigliserida 64 - 79%. Sudah diteliti, orang Eskimo dan para nelayan Jepang yang banyak mengonsumsi ikan laut jarang mengalami serangan jantung. Jangan-jangan nelayan kita juga demikian.

Makan makanan berserat tinggi seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan hasil olahannya seperti tahu, tempe, oncom, kacang hijau, beras tumbuk berkulit ari, dll. juga sangat dianjurkan. Mereka bermanfaat menetralisasi lemak. Serat makanan akan meningkatkan massa tinja sehingga mempercepat perjalanan makanan di dalam usus. Dengan demikian kesempatan usus menyerap lemak serta gula akan berkurang.

Kaum wanita dalam usia reproduksi dianjurkan pula memberikan air susu ibu (ASI) pada bayinya karena ternyata mempunyai rantai panjang terhadap pencegahan PJK. Soalnya, ASI juga mengandung asam lemak omega-3. Wanita di bawah usia 50 tahun (sebelum masa menopause) sedikit yang terkena PJK karena adanya peranan hormon estrogen yang menunjang kekuatan pembuluh darah. Kendati demikian hendaknya tetap menjaga pola makan yang seimbang sedari muda.

Bila usaha Anda dengan diet makanan serta olahraga tidak juga melorotkan kadar kolesterol ataupun trigliserida, barulah minta nasihat dokter. Orang berpembawaan kolesterol tinggi mau tidak mau harus menelan obat penurun kolesterol yang umumnya mengandung niasin, dengan tetap menjalankan diet dan olahraga.

Selain mempertinggi konsumsi serat dan lemak tak jenuh, sebaiknya tingkatkan juga konsumsi zat gizi antioksidan seperti vitamin E dan C serta karotin (provitamin A) karena zat gizi ini dapat ikut mencegah terjadinya oksidasi lemak. Beberapa bahan makanan yang banyak mengandung ketiga vitamin itu misalnya buah-buahan merah seperti papaya, wortel, dan tomat.

Alpukat dan durian yang sering kontroversial, menurut penelitian, mengandung asam lemak tak jenuh tunggal sehingga aman dikonsumsi, dengan catatan tidak berlebihan.

Biar makin mantap, genjot juga konsumsi antioksidan nongizi, khususnya isoflavonoid yang sifatnya akan meningkatkan kesehatan. Isoflavonoid banyak terdapat dalam tempe, bawang merah, kunyit, buah-buahan dan sayuran, serta teh. Adakalanya disarankan untuk minum tablet aspirin dosis rendah sesuai petunjuk dokter untuk mengurangi kekentalan darah.

Mau coba puasa, boleh juga, karena bisa memulihkan kesehatan kita yang terganggu, termasuk akibat kadar kolesterol tinggi. Contohnya, melakukan puasa nonlemak dan nondaging atau hanya minum jus buah, air putih, serta makan sayuran selama beberapa hari atau secara berkala, misalnya tiga hari dalam seminggu. Puasa itu memberi kesempatan tubuh membuang bahan-bahan beracun yang bisa mengganggu sel, jaringan, serta organ dalam tubuh. Tapi dengan syarat, di luar masa puasa jangan langsung dihantam dengan makanan tinggi kalori.

Untuk menghindarkan anak-anak dari PJK bila kelak dewasa, lakukan pencegahan sejak dini dengan membiasakan mereka mengonsumsi makanan seimbang. Jelas sekali bahwa pola makan masa kecil akan berpengaruh pada kondisi kesehatan saat dewasa nanti. Makanan berlemak tinggi dibatasi dan diimbangi dengan sayuran dan buah-buahan.

Idealnya, konsumsi makanan kita mengandung lemak di bawah 30%, karbohidrat 50 - 60%, dan protein 20%. Jangan mengonsumsi makanan berkolesterol di atas 300 mg per hari.
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. OBAT TRADISIONAL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger